25 : Ancaman

324 54 5
                                    

Pagi ini, Sohyun terbangun dengan harapan menemukan sosok yang hilang sejak beberapa jam yang lalu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini, Sohyun terbangun dengan harapan menemukan sosok yang hilang sejak beberapa jam yang lalu. Entah kenapa, ia merasa bersalah karena mengatakan sindiranㅡyang sejurnya sebuah kata spontan dari mulutnyaㅡtelak untuk Jungkook. Bisa saja pria itu sedang ditimpa banyak tekanan. Tentunya itu hal yang sulit.

"Hah, sepertinya aku harus minta maaf jika dia datang."

Gadis itu beranjak dari ranjang rumah sakit, memutuskan untuk merapikan bajunya yang ada di tasㅡyang dibawa Jungkook kemari. Dilipatnya kembali satu persatu baju dan celana miliknya dan Jungkook yang berantakan, lantas menatanya di ransel dengan telaten. Diliriknya baju-baju tersebut, kemudian mengeluh pelan.

"Oh astaga, pekerjaanku menunggu di rumah."

Kira-kira sudah tiga hari lebih gadis itu menginap di rumah sakit. Dalam pikirannya, ia sudah membayangkan seberantakan apa rumah Jungkook tanpanya. Ternyata dirinya berperan besar disana.

Ya, sebagai pembantu tentunya. Apa yang ia harapkan?

Merasa bosan, Sohyun memutuskan untuk berjalan-jalan di sekitar rumah sakit. Ketika ia hendak membuka pintu, gadis itu dikejutkan dengan dua sosok pria bertubuh besar dengan kain hitam membalut seluruh tubuhnya. Menyisakan bagian mata dan tangan yang menampilkan kulit erotis keduanya.

Sohyun baru saja hendak berteriak, tetapi sepasang tangan lebih dulu membekapnya dengan sapu tangan yang sudah diberikan sesuatu. Aromanya memusingkan, dan mata Sohyun tanpa sadar tertutup sebelum sempat melihat wajah dibalik kedua pria gagah di depannya.

---o0o---

Jungkook menengadah, melihat rintik hujan yang berjatuhan di aspal. Akhir-akhir ini, Seoul memang sedang berada pada musim penghujan. Beberapa orang jelas mengeluh karena hujan yang datang tiba-tiba terkadang bisa menjadi badai, termasuk Jungkook.

Hujan membuat pekerjaannya sedikit terhambat. Hujan menyamarkan beberapa bukti, seperti aroma tubuh pelaku dan berbagai bukti lainnya. Kelebihan Jungkook yang tidak dimiliki oleh detektif kebanyakan, lelaki itu memiliki indra penciuman yang sangat tajam. Bahkan ia bisa menemukan pelaku hanya denhan mencium aroma tubuhnya saja.

Sebuah keunikan, dan kelebihan tersendiri bagi Jungkook. Tapi bukan berarti ia hanya bergantung pada kelebihannya itu. Kinerjanya sangat bagus. Maka dari itu ia sering dipanggil untuk menangani banyak kasus di berbagai kota, meski Jungkook sudah menetap di satu kantor.

Lelaki itu menghela napas. Ia bimbang. Haruskah ia membuka pintu kamarnya?

Buka, tidak. Buka, tidak.

"Ah, buka saja lah. Sepertinya aku terlalu berlebihan tadi pagi." putus lelaki itu mantap.

"Sohyun!"

Saat pintu terbuka, matanya dengan sigap menjelajahi setiap sudut kamar. Mencari objek yang menjadi sebab kedatangannya kemari. Tetapi, sosok itu seakan menghilang.

Serenity ; jjk+kshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang