27 : Penawaran

311 56 6
                                        

Pajeronya berhenti di depan sebuah gedung kumuh

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pajeronya berhenti di depan sebuah gedung kumuh. Besar, tapi tetap saja tidak terawat. Lihat saja. Tanaman-tanaman di sekitar gedung itu layu. Beberapa bahkan sudah mati karena dehidrasi. Tembok gedung itu menghitam, dan beberapa bagiannya mengelupas. Langit-langit dipenuhi dengan sarang laba-laba. Tempat ini lebih mirip disebut gudang daripada gedung bekas pabrik.

Jungkook melangkah keluar dari mobilnya. Ia mengamati sekitar, waspada jika ada hal aneh yang ada di sekeliling gedung itu.

Dengan pelan, ia melangkah memasuki gedung itu. Setiap langkah yang diambilnya diliputi kewaspadaan. Matanya tetap mengawasi bagian-bagian yang ada di gedung.

Diliriknya sebuah pisau yang tergeletak di tanah. Dengan obat-obatanㅡnarkoba, yang berceceran di sekitar gedung. Sungguh, ia sangat menyesali kebodohan pemiliknya. Dengan mudahnya mereka membuang pisau dan narkoba di luar tanpa takut terendus pihak kepolisian.

Baru saja berjongkok untuk mengambil benda-benda itu, Jungkook dikejutkan dengan jeritan dari dalam gedung. Sontak, ia berlari ke dalam gedung. Mencari-cari ruangan tempat disekapnya pemilik suara tadi.

Ya, itu pasti Sohyun. Dan gadis itu, pasti selamat!

Langkahnya memelan saat mendengar sumber teriakan tadi berujung pada ruangan di ujung lorong. Lorong itu gelap, meski memiliki lampu remang yang sebenarnya tidak membantu banyak.

Ia agak ragu. Bisa saja ini jebakan kan? Suara Sohyun terdengar aneh.

Tetapi, Jungkook berusaha untuk mengabaikan instingnya dan terus berjalan menyusuri lorong. Derap langkahnya menggema, membuat kegelisahan seketika menyelimuti. Entah kenapa, lorong itu terasa panas dan mengintimidasi.

Sampai di depan pintu, Jungkook tidak lagi mendengar jeritan. Kali ini hanya panggilan parau yang menyerukan namanya.

Hatinya teriris mendengar suara Sohyun yang pasrah. Gadis itu menangis, berharap akan datang seseorang yang dapat menyelamatkannya.

Lambat laun, suaranya menghilang. Tentu saja itu membuat Jungkook panik. Ia mendobrak pintunya, tergesa-gesa hanya demi melihat keadaan Sohyun.

BRAK!

Setelah suara itu, keadaan ruangan hening. Mata elangnya menelisik lebih dalam ketika menemukan sesuatu yang janggal.

Tidak ada Sohyun.

Ia ditipu. Dan bodohnya ia percaya. Bagaimana bisa seorang detektif dibodohi oleh pelaku yang bisa dibilang amatir itu?

"Memprioritaskan cinta?"

Jungkook berjengit. Terkejut ketika mendengar suara yang memecah lamunannya. Netranya menemukan sosok wanita di dekat jendela. Wajahnya terpapar sinar bulan. Rambutnya beterbangan diterpa angin malam. Kemudian, wanita itu tersenyum.

Jungkook akui, parasnya melewati standar kecantikan di Korea. Pria itu mungkin akan jatuh cinta jika saja Si Wanita memiliki sikap secantik parasnya.

Serenity ; jjk+kshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang