"Jadi bagaimana?" Taehyung melepas jaketnya, kemudian menyelimuti tubuh Ara menggunakan jaket tebal itu. Gadis itu sudah tertidur saat di perjalanan menuju ke rumah Jungkook. Padahal ia yang bersikeras ingin datang ketika tahu bahwa kakak kesayangannya diculik.
Bukan Jungkook, tapi Sohyun.
Jungkook tersenyum. "Dia masih bungkam. Tapi aku sudah berhasil menemukan beberapa titik tempat ia menyekap Sohyun."
"Wow! Hebat, hyung!" pekik lelaki itu pelan. Sambil mengusap kepala Ara yang ada di pahanya, ia bertanya lagi dengan mata berbinar. "Bagaimana caramu menemukannya?"
"Mudah sekali sejujurnya. Aku hanya perlu melacak ponselnya. Seharian kemarin, aku sempat memerhatikan beberapa titik yang sering ia kunjungi. Yang tentunya terlihat jarang pula dikunjungi orang lain." jawab Jungkook sambil melipat tangannya di dada, terlihat membanggakan diri.
Wajah bersinar Taehyung seketika padam. "Ah, tidak asik! Kupikir kau akan melakukan hal yang berbeda dalam melacak pelaku."
Jungkook tertawa mendengar keluhan lucu Taehyung. "Memangnya apa yang kau harapkan, bocah?"
"Ya, lebih keren daripada melacak lewat ponsel. Seharusnya kau bisa melacaknya dengan menempelkan alat pelacak pada kendaraannya. Bukankah itu lebih akurat?"
"Kupikir kau jenius, Tae."
Taehyung yang merasa diragukan, menggeram tidak terima. "Enak saja! Aku kan, hanya ingin tahu."
"Hm, begini. Aku datang ke kamar Sohyun sekitar dua jam setelah pelaku menculiknya. Jadi, tidak mungkin aku bisa menempelkan alat pelacaknya pada kendaraan pelaku. Lagi pula, jika kau jadi aku, bagaimana caramu menemukan pelaku seakurat aku yang menemukannya?"
Sombongnya pria ini...
"Nah. Alat pelacak fungsinya sama dengan pelacak ponsel. Ia bisa menunjukkan beberapa titik pemberhentian yang cukup lama. Jadi, agak merepotkan bukan? Sebuah keberuntunganku bisa mengetahui ponsel pelaku." Jungkook mengakhiri penjelasannya, yang diselipi dengan nada dan kata yang membanggakan diri.
Taehyung mencerna penjelasan Jungkook. Ia mengangguk-angguk paham, membuatnya benar-benar terlihat seperti bocah SMP daripada SMA.
Ponsel Jungkook bergetar. Ia dengan cepat mengambil ponselnya yang tergeletak di atas meja. Dilihatnya pesan yang baru saja masuk.
Nomor tidak dikenal. Dengan isi pesan yang cukup membuatnya bingung.
Apakah seorang detektif tidak bisa mendapatkan hukuman walaupun telah melakukan tindakan kriminal?
Jika yang dibicarakan adalah kecelakaan Ibu Sohyun, Jungkook jelas tahu. Tapi masalahnya, siapa ini? Kenapa ia bisa tahu?
Jungkook berpikir keras, mencari-cari orang dalam pikirannya yang ditargetkannya menjadi tersangka. Kasus ini jelas sudah ditutup, dan tidak diketahui publik. Hanya ayah Jungkook dan Jungkook yang mengetahuinya, ditambah Sohyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
Serenity ; jjk+ksh
ФанфикKim Yeri tak sengaja menumpahkan segelas kopi di kemeja pelanggannya. Bosnya marah dan mengancam untuk memecatnya bila Yeri tidak mengganti rugi kemeja milik pelanggan yang menuntut kafe mereka agar segera ditutup. Yeri menjual anaknya, Kim Sohyun...