28 : Akhir Segalanya

665 74 9
                                    

"Aku akan melepaskan gadismu. Tetapi, kau..." Hyojin berjalan mendekati Jungkook. Ujung pisaunya menyentuh dada lelaki itu, membuat gerakan pelan yang tidak teratur. "...harus menikah denganku."

Jungkook bergidik ngeri ketika mendengar penawaran yang diberikan Hyojin. Menikah?

Hei, menikah bukanlah hal yang biasa. Menikah itu sakral. Terutama bila kau menikahi wanita yang tidak kau cintai. Fondasi yang dibangun oleh satu orang, akan runtuh karena ketidaknyamanan salah satu pihak.

Dan Jungkook ingin menikah dengan wanita yang ia cintai. Bukan sembarang wanita seperti Hyojin.

"Menikah denganmu? Omong kosong." desis Jungkook tajam. Ditatapnya mata Hyojin penuh intimidasi. Dengan gerakan pelan, tangannya diam-diam menekuk kedua tangan Hyojin menjadi satu. Dengan satu tangan lain yang bebas, Jungkook menahan punggung wanita itu hingga membungkuk.

Hyojin merintih kesakitan. Meski cengkraman Jungkook pelan, gerakan tiba-tiba itu tentunya membuat wanita itu terkejut. Pisaunya jatuh ke lantai, menimbulkan gema di ruangan.

Para robot penyekap mulai bergerak mendekati Jungkook. Dengan jarak yang lumayan jauh, Jungkook masih bisa meneliti ciri serta bentuk dari robot-robot itu. Matanya menelisik cepat. Semuanya terlihat sama saja seperti robot pada umumnya.

Tujuh langkah lagi, dan lelaki itu sudah mulai putus asa. Tetapi mengingat wanita yang ia cintai masih senantiasa bergantung di atas sana, ia kembali berpikir keras.

Besi, antena di atas kepala, mata dengan laser, kenapa semuanya terlihat sama?!

Seketika ia melihat gerak-gerik aneh dari salah satu robot. Jalannya agak patah-patah, tapi hanya pada satu gerakan. Di kakinya...

Bagus! Ada indikator hijau disana. Yang artinya, robot-robot itu dikendalikan oleh remote!

Bergegas Jungkook merogoh saku baik di baju maupun di celana Hyojin. Dalam persekian detik, ia mengambil benda yang mengganjal dan mengeluarkannya. Ditekannya tombol merah yang ada pada beda yang diduganya remote, beriringan dengan gerak pelan setiap robot yang sudah dua langkah di hadapannya.

Perlahan, cahaya mata serta indikator hijau tadi meredup. Langkah mereka berhenti dengan sempurna. Bersamaan dengan Jungkook serta Sohyun yang menghela napas lega.

"Kau bahkan terlalu bodoh untuk menggunakan robot dengan kontrol remote." Jungkook menukik lagi punggung Hyojin dengan sikunya, membuat erangan tertahan dari mulut wanita itu.

Dalam beberapa detik kemudian, suara sirine terdengar mendekat. Jungkook tersenyum miring mendengarnya. Ia memperkuat kurungan tangannya pada kedua tangan Hyojin, mencengkramnya dengan keras. "Ada kata-kata terakhir?

"Lepaskan aku!"

Jungkook terkekeh pelan. "Ucapkan itu di kantor polisi."

"Selamat siang, Detektif!" sapa seorang pria dengan lencana khas polisi yang melekat di tubuhnya.

Jungkook tersenyum tipis. "Siang, Inspektur. Bisa kau bawa calon tahanan ini? Aku perlu mengurus beberapa hal."

"Ah, tentu saja. Mari nona ikut saya."

"LEPASKAN AKU DARI TANGAN KOTORMU, PRIA TUA! AKU BELUM SELESAI DENGAN MEREKA!" Hyojin berteriak tidak karuan ketika polisi itu menggiringnya keluar dari gedung, membawanya menuju kantor polisi untuk diinterogasi lebih lanjut.

Setelah memastikan mereka pergi, Jungkook berbalik dan berjalan cepat mendekati Sohyun. Dilihatnya gadis pujaan hatinya tengah tersenyum penuh rasa bahagia. Matanya kembali berbinar, penuh cahaya.

"Hai sayang. Bagaimana kabarmu?"

Sohyun tertawa kecil. "Tersiksa. Dan bisakah kau melepas tali ini? Ini menggores leherku setiap aku bergerak."

Serenity ; jjk+kshTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang