"Dek, belajar di kamar sana!" ucap Arga, abangnya Zerina
"Malas!"
"Temannya abang mau datang. Ada Fandy dek."
"Lah terus?" Zerina mulai kesal. "Kan kalian bisa duduk disitu. Masih banyak tempat lo bang." sambungnya sambil menunjuk sofa yang kosong di samping dan di depannya
"Iya masalahnya Fandy itu enggak mau masuk kalau kamu ada dek."
"Lah? Memangnya Ze buat salah apa? Lagian ya bang, Zeze menutup aurat. Jadi ya enggak apa-apa kan? " tanya Zerina setengah kesal
"Enggak tahu deh. Dia cuma minta kamu jauh-jauh dari dia." jawab Arga cuek
"Ih? Sok banget sih. Resek deh." karena kesal, akhirnya Zerina mengalah dan pergi ke kamarnya. Setelah itu, teman-temannya Arga pun berdatangan dan duduk di sofa tempat Zerina duduk tadi.
Dari atas, Zerina diam-diam memperhatikan mereka satu persatu."Yang mana ya yang namanya Fandy itu. Aku ingin lihat, seperti apa tampangnya." ucap Zerina pelan sambil memperhatikan lagi teman-teman abangnya. Karena penasaran, Zerina pun turun mendekati salah satu teman abangnya yang memang sudah akrab dengannya.
"Bang Mail!!" panggil Zerina
"Eh dek Zeze. Kenapa dek? Ada yang bisa dibantu?" tanya Ismail, yang sedang membantu Arga membuat jus sementara Arga di depan
"Hmm, itu... Yang mana ya bang yang namanya Fandy?" tanya Zerina akhirnya walaupun sedikit malu
"Fandy? Alfandy Rizky?" tanya Mail memastikan
"Iya bang."
"Oh, si Fandy. Sini abang tunjukkin." Zerina mengikuti Mail. "Itu yang pakai baju koko biru, di samping Arga."
Zerina memperhatikan dengan saksama laki-laki yang ditunjukkan Mail. Saat Zerina memperhatikannya, waktu seakan terhenti untuk membiarkan Zerina menatapnya lebih lama. Laki-laki bernama Fandy itu memang tidak begitu tampan. Tapi, bila memandang wajahnya terasa adem ayem.
"Dek!" panggil Mail, tapi Zerina tidak merespon sama sekali. "Zeze!!!" panggil Mail lebih keras
"Eh iya bang." Zerina segera tersadar dari lamunannya."Astagfirullah." ucapnya pelan
"Jangan melamunkan yang belum halal dek. Haha" goda Mail
"Apa sih bang. Siapa yang melamun."
"Jadi? Menatap dari kejauhan? Kalau Arga tahu, bisa dimarahi kamu."
"Jangan diberitahu dong bang. Ih bang Mail mah gitu." ucap Zerina cemberut
"Jangan cemberut dong Ze. Nanti abang makin suka. Haha."
"Ya ampun bang, godaannya bikin Zerina meleleh."
"Abang serius lo Ze." Mail mulai menatap Zerina dengan serius. "Abang itu sebenarnya sudah lama suka sama kamu." tangan Mail mulai bergerak, ingin menyentuh bahu Zerina
"Eh, apa nih maksud tangannya. Zeze bilang sama bang Arga ya." gertak Zerina
"Haha. Zeze enggak seru."
"Lagian bang Mail, memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan. Haha"
"Iya deh abang yang salah. Ya sudah, abang mau ke depan dulu. Jangan lama-lama menatapnya ya."
"Iya. Ha? Eh?" Lagi, Zerina keceplosan
--000--
"Arga, Zeze. Hari ini ayah mau berangkat ke luar kota, ada masalah yang harus ayah selesaikan. Mungkin pulangnya besok dan bunda ikut bersama Ayah." ucap Rio, ayahnya Arga dan Zerina saat sarapan
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Hati
Spiritual📌 Wajib follow sebelum baca:') biar tau kapan UPDATE! Bagi Alfandy, Zerina adalah perempuan yang harus dijauhinya. Zerina tidak boleh berada didekatnya, meskipun ia adalah adik dari temannya. Hal itu tentu mengusik Zerina. Zerina pun sangat memben...