Bagian 27

51 4 0
                                    

Pernah merasa menyesal setelah mengambil keputusan penting? Atau merasa bimbang? Itulah yang sedang Zerina rasakan saat ini. Gelisah, bimbang. Rumit.

Seharusnya ia tak perlu menyesali keputusannya. Bukankah ia sudah memikirkannya dengan baik?

"Astaghfirullah Zerina, bukannya meminta pertolongan pada Allah malah mengeluh," gumam Zerina

Zerina langsung berwudhu dan sholat, karena adzan isya sudah berkumandang sejak lima menit yang lalu.

Setelah mengakhiri dengan salam, Zerina menatap Alquran di dekatnya yang sudah lama tak ia sentuh. Penuh debu, padahal baru hampir dua minggu ia tak menyentuh dan membacanya. Bagaimana jika tak disentuh selama bertahun-tahun lamanya?

Zerina sadar beberapa hari ini ia memang tak memaksimalkan ibadahnya. Sholat diakhir waktu dan terburu-buru. Apalagi setelah haid dan terlibat dengan segala kesibukan di sekolah, ia lupa membaca Alquran.

"Pantas aja aku gak tenang. Astaghfirullah." Zerina berulang kali beristigfar dan memohon ampunan pada Allah. Dan mulai terhanyut dalam lantunan ayat suci Alquran.

Drrtt... drrtt...
Ponsel Zerina bergetar saat ia sedang fokus membaca Alquran. Berulang kali Zerina mengabaikan panggilan itu dan mencoba untuk tetap fokus.

📞 Bang Argaku 🐓

Zerina segera mengakhiri bacaan Alquran nya dan mengangkat panggilan dari Arga.

"Halo, Assalamu'alaikum?"

"Wa'alaikumussalam,"

Selanjutnya hanya ada keheningan. Baik Zerina maupun Arga sama-sama tak berniat melanjutkan pembicaraan.

Zerina mendengus. Apa Arga sedang pamer banyak pulsa?

"Ck, ada apa?" tanya Zerina akhirnya

"Enggak ada yang mau kamu ceritakan Ze?"

Zerina menatap tak percaya layar ponselnya. Apa Arga tahu yang sedang terjadi?

"Apaan? Enggak usah main teka-teki deh."

Hening. Arga kembali terdiam, tak berniat membalas ucapan Zerina.

"Bang?" panggil Zerina lagi

"..."

"BANG ARGA!!"

"Hm."

"Iss kenapa sih? Kok diam."

"Sengaja, lagi ngode biar kamu langsung cerita."

"Dih mana tau, siapa suruh ngasi kode ke cewek. Yang ada cewek ngasi kode ke cowok," protes Zerina

Bisa Zerina dengar Arga sedang tertawa di seberang sana.

"Sekali-sekali harus ngerasain Dek, gimana susahnya cowok harus menebak kode dari cewek. Hahaha."

Zerina memastikan bahwa Arga tertawa puas. Untung saja ia tidak bisa melihat ekspresi Zerina saat ini, kalau tidak sudah pasti ia tidak bisa berhenti tertawa.

"Iseng banget, matiin ya?"

"Eh jangan."

Zerina menunggu ucapan Arga selanjutnya dengan helaan napas yang terdengar jelas.

"Apa kabar?"

"Baru ingat nanya kabar, dari tadi kemana aja," ejek Zerina

"Ya maaf. Kapan balik ke sini? Acaranya enggak sampai sebulan lagi lo."

"Iya tau. Nanti kalau udah dekat hari H, baru cuti."

"..."

Sepertinya Arga memang sengaja menyuruh Zerina untuk lebih banyak berbicara.

Rasa HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang