Meski bagian ini sudah di revisi, tapi bagian ini tetap aku persembahkan untuk "Pembaca setia cerita aku yang selalu ada tapi tak terlihat jejaknya" 😂
Happy reading!! Abaikan pesan di atas 😎
--000--
"Jadi tadi malam kamu pulang sama Fandy?" tanya Dira saat mereka sudah berada di kamar
"Ssstt... jangan kencang-kencang bicaranya dong. Nanti kalau bunda dengar, bisa marah lagi."
"Kan sudah damai." jawab Dira enteng
"Kamu ya enak banget bilangnya, enggak tahu apa aku ketakutan banget kalau bunda marah."
"Ya kamu sendiri sih, kenapa cari masalah."
"Kok kamu salahin aku sih Dir?"
"Aku enggak bilang kamu salah."
"Jadi tadi?"
"Aku cuma bilang kamu cari masalah. Harusnya kamu mengerti apa yang bunda kamu sukai dan apa yang enggak disukainya."
Zerina terkejut dengan ucapan yang Dira lontarkan. Entah kenapa ia merasa dari nada bicara Dira, sepertinya Dira menyalahkannya. Zerina akui, memang ia salah. Tapi haruskah Dira mempermasalahkannya lagi?
"Sudahla, aku enggak mau bahas ini lagi. Bagi aku masalah ini sudah selesai. Aku mau refreshing dulu." baru saja Zerina berbalik dan hendak berjalan, tapi tiba-tiba ucapan Dira seakan menahannya
"Seharusnya kamu bersyukur masih punya orang tua. Jadi kamu harus menghargai setiap aturan yang mereka berikan."
Lagi-lagi Zerina terkejut dengan ucapan Dira. Ada apa dengannya?
--000--
Zerina menyingkirkan sejenak masalahnya dengan Dira. Daripada pusing, Zerina memilih mendengarkan murottal untuk menghiburnya. Saat Zerina ingin memejamkan mata, tiba-tiba Dira masuk ke kamar dengan tatapan sinisnya. Ini tidak bisa dibiarkan.
Zerina mencabut headset yang di pakainya. "Kamu kenapa Dir?" tanya Zerina pelan
Dira masih menatapnya dengan sinis. "Enggak apa-apa." jawaban yang Dira berikan sangat bertolak belakang dengan ekspresinya
"Tapi yang aku lihat tidak seperti itu Dir."
"Apa yang kamu lihat?" tantang Dira
Zerina terkejut. "Kamu marah sama aku Dir? Karena apa?"
Dira terlihat menahan emosinya. "Maaf Ze, aku terbawa emosi."
"Lalu?"
"Sudah la. Aku enggak mau semakin emosi lagi." Dira masuk ke kamar mandi dan meninggalkan Zerina yang masih bingung dengan jawabannya
"Kenapa sih dia?" tanya Zerina pada dirinya sendiri. "Ah sudah la, lanjut lagi saja." Zerina memasang kembali headset -nya.
--000--
Definisi liburan menurut kamu apa sih? Tahu enggak saat liburan apa saja yang Zerina lakukan? Bangun pagi, sholat, makan, main ponsel, tidur, bangun lagi dan seterusnya seperti itu. Bosan? Pasti. Paling untuk menghibur rasa bosan, Zerina pergi ke restoran Arga. Tapi sejak insiden ia dan Dira berkelahi, Zerina membatasi dirinya untuk berkunjung ke restoran.
Kling.
Notifikasi WhatsApp dari ponsel Zerina berdering.
Bang Argaku 🐓Gak main ke restoran?
Ck. Baru saja Zerina memikirkan hal itu, dan Arga malah membahasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Hati
Spiritual📌 Wajib follow sebelum baca:') biar tau kapan UPDATE! Bagi Alfandy, Zerina adalah perempuan yang harus dijauhinya. Zerina tidak boleh berada didekatnya, meskipun ia adalah adik dari temannya. Hal itu tentu mengusik Zerina. Zerina pun sangat memben...