Bagian 16

80 7 21
                                    

Zerina celingak-celinguk mencari Dira, sedari tadi ia tidak menemukannya.

WhatsApp
Nadira Anjani

Dir, kamu dimana?


Tak ada jawaban. Bahkan WhatsApp Dira tidak aktif.

"Huh, sudah lah. Aku pulang duluan saja," ucap Zerina sambil berjalan menuju pintu gerbang

"Sebentar." cegah Fandy tiba-tiba

Zerina menatap Fandy sekilas lalu mengalihkan pandangannya.

"Iya, kenapa?" tanya Zerina

"Saya titip ini, bisa?"

Zerina melirik benda yang Fandy berikan. "Buat siapa?"

"Arga," ucap Fandy singkat

Zerina mengangguk sembari mengambil benda tersebut.

"Terima kasih," ucap Fandy lagi

"Iya."

Zerina melanjutkan langkahnya lagi yang sempat tertunda. Tapi tiba-tiba ia berhenti lagi.

"Hati-hati," ucap Fandy pelan tapi masih bisa Zerina dengar

Zerina diam di tempat. Ingin berbalik, takut jadi salah tingkah.

"Aku enggak salah dengar?" tanya Zerina bermonolog

--000--

Zerina masih asyik dengan ponselnya. Meski banyak tugas yang harus ia selesaikan, tapi ia ingin bersantai hari ini. Hari ini hari Minggu, hari yang tepat untuk bermalas-malasan, bukan?

"Yah teman-teman di Facebook aku kok olshop semua ya?" ucap Zerina sambil terus meng- scroll layar ponselnya yang menampilkan beranda Facebook

"Eh bentar."

Zerina terpaku pada layar ponselnya.

"Alfandy?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Alfandy?"

Zerina tersenyum, ia merasa tertarik untuk melihat profil Facebook Fandy.

"Jadi dulu dia aktivis dakwah kampus," ucap Zerina sambil manggut-manggut

Zerina tersenyum miring seraya berkata, "Apa jadinya kalau aku add ya?"

Tangan Zerina bergerak ingin menyentuh kata "Tambah sebagai Teman", tapi seketika ia berhenti.

Rasa HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang