Zerina menatap sepatu yang digunakannya dengan bosan. Saat ini ia sedang duduk di teras masjid menunggu Fandy yang sedang sholat. Zerina tidak sholat karena sedang haid. Jadilah saat ini ia menunggu Fandy sendirian di teras masjid. So sweet.
"Yuk!" ucap seseorang tiba-tiba dari belakang Zerina yang ternyata adalah Fandy
"Sudah selesai?"
"Ya iyalah." jawab Fandy kembali ketus
Mereka pun melanjutkan perjalanan yang sempat tertunda. Hingga tiba di rumah.
"Sudah di sini saja." pinta Zerina
"Oke."
Zerina turun di depan pagar rumah dengan perasaan takut.
"Saya ikut ke dalam ya." ucap Fandy yang membuat Zerina terkejut
"Hah? Buat apa? Enggak usah."
"Minta izin sama bunda Hilda."
"Kenapa?"
"Nanti bunda pikir kamu pulang sendiri, terus berpikiran yang enggak-enggak lagi."
"Enggak usah deh, biar aku saja yang bilang."
"Sudah. Ayo!"
Fandy langsung membuka pagar rumah yang tak dikunci, lalu berjalan menuju rumah orang tua Zerina dan Arga.
"Assalamualaikum." salam Fandy
"Wa'alaikumussalam..." terdengar suara Hilda yang menjawab dari dalam rumah
"Eh... ada Fandy " terlihat dari ekspresi Hilda sepertinya ia terkejut
"Zeze kok enggak disebut bun?" tanya Zerina dalam hati
"Maaf bun, saya mau mengantarkan Zerina. Saya pinjam motor sebentar, mau beli bahan-bahan restoran yang habis. Jadi sekalian. "
"Oh begitu. Ya sudah, pakai saja. Kamu buru-buru kan?" dari nada bicara dan ekspresi Hilda sepertinya ia tak suka
"Iya bun. Kalau begitu saya pamit ya bun. Assalamualaikum." pamit Fandy dengan sopan
"Wa'alaikumussalam." jawab Hilda cuek dan langsung meninggalkan Zerina
"Hah? Bunda marah sama aku? Aku?" tanya Zerina sambil menunjuk dirinya sendiri dengan telunjuknya
Zerina masuk ke dalam rumah dan melihat Hilda yang sedang menonton tv. Tapi sepertinya ia tak benar-benar menonton.
"Eh Ze, sudah pulang?" tanya Rio yang baru saja turun dari tangga sambil membenarkan letak pecinya
"I...iya yah." Zerina lantas mendekati Rio dan menyalamnya
"Arga mana Ze?"
"Masih di restoran yah."
"Loh, jadi kamu pulang sendirian? Naik apa?"
"Hmm...itu.."
"Diantar sama Fandy."
Jleb!
Hilda langsung menjawab pertanyaan Rio dan itu membuat Zerina merasa sebentar lagi akan disidang."Terus Fandy mana?" tanya Rio yang sepertinya masih terlihat tenang
"Sudah pergi yah, mau beli bahan-bahan makanan restoran yang habis." jawab Zerina cepat
Rio mengangguk. "Kamu sudah mandi?"
Zerina menggeleng.
"Ya sudah. Mandi sana!"
Zerina langsung menatap Rio dengan raut bahagia.
"Iya yah." jawab Zerina langsung dan tanpa basa-basi ia menuju kamarnya sebelum ia disidang Hilda
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Hati
Spiritual📌 Wajib follow sebelum baca:') biar tau kapan UPDATE! Bagi Alfandy, Zerina adalah perempuan yang harus dijauhinya. Zerina tidak boleh berada didekatnya, meskipun ia adalah adik dari temannya. Hal itu tentu mengusik Zerina. Zerina pun sangat memben...