Bagian 15

93 10 14
                                    

Hilda langsung panik saat Dira memberitahu Zerina pingsan di balkon. Ia bahkan gemetaran.

"Tolong ambilkan minyak kayu putih Ga." titah Hilda

"Baik bun."

"Air putih juga sekalian Ga."

"Biar Dira yang ambil bun."

Hilda mengangguk.

"Kamu duduk saja dulu, biar mas yang mengurus Zeze. Jangan panik begitu."

"Bagaimana aku enggak panik mas? Zeze tiba-tiba pingsan. Tadi kan baik-baik saja."

Rio berpikir sejenak. "Kamu tahu Dir kenapa Zeze pingsan? Apa ada sesuatu yang aneh?" tanya Rio saat Dira sudah kembali ke kamar

"Hm, iya tadi Dira lihat ada bercak-bercak merah di balkon. Kayaknya itu darah. Mungkin Zeze panik terus pingsan."

Hilda yang mendengar ucapan Dira, lantas semakin panik.

"Sudah, jangan panik bun."

Perlahan, Zerina mulai sadar. Zerina memegang kepalanya yang terasa pusing.

"Apanya yang sakit sayang?" tanya Hilda langsung

"Kepala Zeze pusing bun."

"Ini minum dulu!" ucap Dira

Hilda mengambil gelas yang berisi air putih itu dari tangan Dira, lalu membantu Zerina untuk meminumnya.

"Sudah enakan sayang?"

Zerina mengangguk lemah.

"Ya sudah, Zeze istirahat saja dulu!" titah Rio

"Iya yah."

--000--

Zerina terbangun dari tidurnya, seakan ada yang membangunkannya. Diliriknya jam yang ada di nakas.
02.56.

"Belum waktunya sholat subuh." Zerina pun berniat melanjutkan tidurnya, tapi ia gelisah dan tak bisa melanjutkan lagi tidurnya

Zerina memperhatikan Dira yang tidur dengan nyenyak. "Ah ya ampun, harusnya aku sholat tahajud."

Zerina mulai bergegas ke kamar mandi untuk berwudhu lalu ia memulai sholat tahajud.

"Assalamualaikum warahmatullah." salam Zerina saat sudah selesai sholat tahajud dan hatinya kembali nyaman

"Kira-kira siapa ya yang menerorku? Ya Allah, berilah petunjuk!"

Zerina pun merapikan mukena dan sajadahnya. Setelah itu Zerina mencoba untuk tidur kembali. Namun masih belum bisa. Tiba-tiba Dira terbangun dan melihat Zerina yang tidak tidur.

"Kok enggak tidur Ze?" tanyanya dengan nada khas orang baru bangun tidur

"Tadi aku terbangun terus sholat tahajud deh."

Dira mengangguk, "Aku mau tahajud tapi lagi haid. Pas enggak lagi haid eh akunya enggak terbangun."

Zerina jadi tertawa mendengar ucapan Dira. "Ada-ada saja kamu Dir."

"Hiburan di tengah malam Ze. Hihi."

Zerina pun tertawa lagi.

"Sudah ah, ayo tidur!"

--000--

Zerina gelisah pasalnya Dira sudah tahu di sekolah mana ia PPL, sementara ia belum tahu sama sekali.

"Sabar, mungkin bentar lagi," tutur Dira

"Ih kamu enak ya PPL-nya di SD bunda Alma. Sudah lokasinya dekat, sekolahnya bagus, bunda Alma juga baik."

Rasa HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang