Bagian 7

97 10 21
                                    

"Bang, ayah sama bunda pulang jam berapa?" tanya Zerina sambil membenarkan bentuk jilbabnya

"Enggak tahu dek, ini abang telepon enggak diangkat."

"Bang, Zeze kok merasa cemas ya." Zerina meluapkan kekhawatirannya

"Cemas kenapa?" tanya Arga

"Cemas sama keadaannya Dira. Setiap waktu yang dia gunakan hanya untuk melamun, enggak capek apa."

"Ya wajarlah, coba kamu kamu yang berada di posisinya. Mungkin saja kamu sudah stres."

"Ih abang jahat banget sih, masa Zeze didoain stres."

"Itukan perumpamaan dek."

"Enggak ada, abang enggak bilang seandainya tadi." Zerina menyilangkan tangannya di dada

"Haha. Sudah la, sebaiknya kamu wudhu terus sholat. Kan sudah masuk waktu dzuhur."

"Hm, iya deh iya." ucap Zerina dengan wajah cemberutnya

"Iya. Eh, Dira mana?"

Zerina menahan tawa. "Kenapa cari Dira?"

"Biasa saja ekspresinya dek, enggak usah senyum-senyum begitu."

"Yee, sejak kapan senyum itu dilarang?"

"Terserah la dek."

"Haha. Dira di kamar bang, dia lagi tidur. Kasian kalau dibangunkan."

Meski sempat marah, tapi Arga tetap menanggapi ucapan Zerina. "Bangunkan saja Ze, suruh sholat. Enggak apa-apa lah, biar hatinya juga tenang."

"Betul juga bang. Ya sudah, Zerina ke kamar dulu ya. Kalau ke kamar, jangan mengintip ke kamar Zeze ya. Haha." Zerina langsung kabur sebelum Arga memarahinya

--000--

"Assalamualaikum."

Tok tok tok

Terdengar suara seorang laki-laki disertai ketukan pada pintu.

"Wa'alaikumussalam. Sebentar!" jawab Zerina yang kebetulan saat itu berada di ruang tamu

"Ayah? Bunda? Aaaaaaa..." Zerina kaget dan langsung memeluk kedua orang tuanya. "Zeze kangen sama ayah dan bunda, kenapa lama sekali pulangnya?" rengek Zerina

Rio dan Hilda tersenyum. "Boleh ayah sama bunda masuk?" tanya Rio menyadarkan Zerina

"Oh ya ampun. Ayo masuk yah, bun."

Arga yang mendengar suara dari bawah lantas turun dan ikut berkumpul.

"Loh ayah sama bunda kapan sampai nya? Kok enggak kabarin Arga? Kan Arga bisa jemput."

"Enggak apa-apa Ga, kita mau kasi kejutan sama kalian. Sekalian kami mau menghabiskan waktu berdua." ucap Rio sambil terkekeh

"Iya deh, Arga diam kalau urusan begitu mah."

Mereka pun semua tertawa.

"Dira dimana Ze?" tanya Hilda

"Ada di kamar bun."

"Lagi apa?"

"Tadi sih tidur tapi Zeze bangunkan suruh sholat. Kasihan bun, kalau dia bangun nanti dia melamun saja."

Hilda mengangguk. "Sekarang tidur lagi?" tanya Hilda lagi

"Enggak tahu bun, setelah sholat tadi dia mengaji sih."

Rasa HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang