Chapter: Twenty Seven(+18)

124 4 0
                                    

Claire sedang joging pagi. Anatomi tubuh claire unik. Dia bisa bertahan terhadap luka tapi dia lemah dalam pertahanan pernafasan. Semalam clara datang ke kamarnya menyerahkan obat yang lupa di berikan duke padanya. Soalnya kemarin dia terlalu lelah jadi main kabur saja. Berkat obat itu jalur pernafasannya sedikit baik. Makanya dia berlari joging menselaraskan tubuhnya dengan pernafasan alami.

Saat dia berlari melewati sebuah lorong gelap, disana ada beberapa pria berkerumunan pada seorang yang berada di ujung dinding. Seperti melihat beberapa perampok mau merampok seseorang, claire segera melepaskan sepatunya dan melempar ke arah mereka.

"diam di tempat, polisi!" ucapnya mengeluarkan pistol dari ikatan di pahanya

"awas saja lain kali kalau bertemu akan kubuat perhitungan." ucap seorang lalu kabur. Kerumunan itu membubarkan diri memperlihatkan sosok pria yang sedang mengalami pendarahan di perut.

Claire menuju pada pria itu. Memapahnya dan terus berteriak
"apakah anda baik baik saja... Apakah anda baik baik saja....." kata itu tergiang berkali kali namun daya penglihatan pria ini semakin buram lalu jatuh dalam kegelapan. Wangi mawar.... Rambut hitam.... Celana kuning olah raga.... Seorang wanita....

Di pagi buta sudah terjadi kasus perampokan. Dunia ini memang tak jauh dari bahaya. Pria itu masih melakukan perawatan. Belum di ketahui nama pria itu tapi claire sebisa mungkin menunggu sampai pria itu sadar baru mencari info tentang keluarganya.

Seorang dokter melangkah keluar memberitahu kondisi pria tadi di bawa.
"hanya luka luar tak parah. Sudah diobati. Kalau sudah sadar dia bisa pulang."

"terima kasih dokter." sapa claire melewati sang dokter menemui pria itu.

Pria itu sudah mulai membuka matanya.
"terima kasih sudah menyamatkanku." ucapnya

"bisakah berikan nomor keluarga anda. Aku akan membantumu menghubungi mereka."

Pria itu tersenyum. "di kantong jasku ada ponsel. Hubungi saja nomor pertama dari nomor panggilan keluar. Nanti supirku akan menjemputku."

"oh." claire mengorek jas dan ternyata benar ada ponsel. Juga benar ada nomor di menu panggilan keluar. Lalu claire menyambungkan telepon.

Tak lama, seorang pria jangkung berlari cepat mencari nomor ruangan pasien.
"tuan muda anda baik saja?" ucap pria itu cemas

Tuan muda.. Panggilan yang resmi ha... Jadi pria ini pastilah seorang kaya raya.

"nona ini sudah menyelamatkanku. Aku takkan lupa budi anda."

"oh tak apa itu tugasku sebagai polisi."

Supir itu memapah tuan mudanya. Setelah mengucapkan pamit pria itu lalu pergi di bawa oleh mobilnya. Claire lupa menanyakan nama pria itu. Tapi syukurlah pria itu tidak melakukan penuntutan apapun. Sepertinya dia baik.
........

" tuan muda, geng naga hitam sudah mulai mencium penggerakan anda di london. Sebaiknya anda segera menyingkir ke dublin untuk sementara waktu. Setelah keadaan tenang aku akan menghubungi anda."

"tidak perlu. Tolong kerjakan satu hal untukku. Cari informasi tentang wanita tadi. Aku ingin info itu sudah ada di meja ku pagi besok."

"tapi tuan..."

"lakukan saja. Soal naga hitam aku sudah menyusun rencana."

"tuan, wanita itu polisi. Akan sangat beresiko jika sampai polisi mengetahui keberadaan kita."

"tenanglah. Wanita itu terlihat polos tidak bahaya. Dia tidak menggigit."

Merayu seorang polisi bagus juga untuk hasil kinerjaku ke depan...
..........

Falling For My SurrenderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang