Malam hari cuaca di langit cerah. Tidak hujan walaupun kadang London di landa hujan. Setelah makan malam yang menyenangkan dengan tuan Dexter, Duke dapat lega bersandar pada kursi nyaman di dalam mobil Claire.
Wanita itu sedang menyetir. Duke sengaja duduk di belakang agar dia dapat leluasa dengan ruangan yang luas. Aroma mawar pekat di penciuman Duke. Dimana pun dia berada kalau bersama Claire aroma itu tak pernah jauh. Hampir Membuyarkan setiap sendi otaknya." Apa kau lelah?" Tanya Claire melihat reaksi Duke yang memijat pelipisnya
" Yah, dengan berbagai kegiatan.. sedikit lelah."
" Tidurlah. Kalau sampai akan kubangunkan."
Duke hanya memejamkan mata sesuai perintah Claire.
Jelang sampai di depan gedung apartemen Claire. Terdapat sebuah mobil BMW warna putih. nyonya Deborah sedang menunggu dengan di temanin supir, tuan Morris.
" Tuan Duke.." suara Claire membangunkan namun Duke masih tidak bangun.
" Duke.." sekali lagi Claire membangunkan. Kali ini Claire menepikan mobilnya dan mematikan mesin.
Duke mengerjab merasakan mesin mobil berhenti. " Apa sudah sampai?" Tanyanya
" Nyonya Donetha sedang menunggu anda tuan."
Duke melirik jendela kaca di mobil. Sang ibu sedang berbolak balik cemas dengan tentengan sebuah tas. Duke kemudian melangkah turun dari mobil.
" Mom" panggil Duke membuat wanita itu tersenyum memandangnya" Putraku, Duke. Mom sangat cemas padamu.makanya mom minta Morris mengantar mom." Peluk Donetha di pundak putranya
Claire muncul di balik tubuh Duke.
" Nyonya, kita bisa bicara di dalam." Claire menuntun mereka ke dalam ruangan apartemennya.
Donetha sangat curiga dengan kedekatan Claire dengan Duke. Namun segera Donetha menampik keras pikiran buruk di dalam dirinya. Dia yakin putranya takkan terayu oleh Claire lagi.
" Mom hanya membawakan beberapa pakaian dan sup obat untuk kesehatanmu. Kami cemas padamu."
" Mom, terima kasih. Aku baik selama Claire masih di sampingku."
Mereka di persilahkan duduk oleh claire dengan tiga cangkir teh hangat yang baru di sajikan Claire. Pak Morris hanya sekedar menyapa Claire singkat.
Donetha membelai pipi putranya
" Lihatlah, kau sedikit kurus."" Mom, aku tidak kurus hanya sedikit lelah saja."
Claire mengambil ahli membereskan pakaian Duke ke dalam lemari. Meninggalkan sang anak dan sang ibu bersapa rindu.
" Aku tak percaya kau harus mengalami semua kejadian buruk ini. Kau harus baik baik menjaga dirimu. Ingat setelah selesai pastikan kau kembali ke rumah."
" Mom, aku akan pulang kalau semuanya sudah membaik. "
Donetha masih ingin bersama putranya namun Duke menyakinkan kalau dia baik saja dan tidak perlu merepotkan sang ibu dengan datang bertamu ke apartemen Claire. Begitu semua selesai dia berjanji akan segera pulang. Dia segera meminta ibunya kembali ke rumah dengan alasan malam sudah larut dan bahaya jika pulang malam. Sang ibu hanya bisa menyanggupi.Sebelum sang ibunda pergi, dia hanya menitipkan beberapa kalimat di telinga Claire
Jangan kau rayu putraku.
......
Sebelum Duke tertidur, Claire masih harus mengganti perban kaki Duke yang di anjurkan dokter. Lalu Claire hanya menyediakan sebaskom air hangat, handuk basah, dan perban.

KAMU SEDANG MEMBACA
Falling For My Surrender
AléatoireSetelah di usir dan di ceraikan secara paksa oleh suaminya, Claire wesley di tarik bekerja oleh kakaknya janet sebagai agen rahasia. Sebagai seorang agen handal claire harus menjalani latihan militer yang keras. Lima tahun kemudian, claire wesley ke...