Chapter: Thirty eight

33 1 0
                                    

Claire tidak berpikir dia harus membahas soal Yuta dulu pada Duke. Melihat wajah Duke yang begitu bahagia. Dia akan mencari dan memastikan nya sendiri. Kalau tidak salah di dalam amplop itu dia jelas melirik lampiran alamat. Dia akan ke sana sendirian. Untuk sementara dia harus merahasiakan masalah ini dari Duke.

" Duke, aku ingin berkunjung ke kediaman freston"

Duke melihat istrinya. Dia menghentikan aktivitas membaca majalah. "Kenapa? Kau masih tertarik dengan koleksi senjatanya? Kau bisa mengoleksi beberapa juga. Kau tidak harus sering mampir"

" Duke, aku sudah berjanji akan menghadiri perjamuan teh disana. Bisakah aku pergi?" Claire membuat wajah memeras.

" Baiklah" Duke menutup majalah dan bangkit dari sofa melangkah menuju istri tercintanya. Sedikit memberi pelukan dari belakang.

" Ingat jangan pulang terlalu larut. Ada acara makan malam bersama malam ini"

" Hm" Claire mengangguk memastikan " bolehkan aku pergi?"

Duke mencium pipi istrinya. " Pergilah, aku akan meminta James mempersiapkan mobil"

" Tidak perlu, aku bisa nyetir sendiri"

" Baiklah" Duke mengeluarkan kunci mobil silver sport miliknya dari saku celana. " Pakai mobil ini saja."

Itu adalah mobil yang membuat Claire jatuh hati pertama kali. Dia tidak menyangka duke mempersilahkan dia memakai mobil kesayangan nya.

" Tapi mobil ini...." Claire tidak berani untuk menerima kunci.

" Milikku adalah milikmu. Pakailah" bisik Duke lembut di daun telinga Claire. Mereka sedang saling menempel. Claire dapat jelas merasakan aroma khas yang keluar nafas Duke. Sangat maskulin.

" Hm" Claire mengambil. " Kalau begitu aku pamit" sedikit malu dan bersemu merah.

" Hm" Duke mengiyakan

Claire berlari mendapatkan pintu dan memutar knop. Menyembunyikan rasa panas yang mulai membakar wajahnya. Dia kesulitan menjaga jantungnya tidak berdetak kencang. Tapi ..kali ini dia senang sudah bisa di ijinkan keluar rumah tanpa bodyguard. Berjalan ceria dia menuju ke mana mobil silver di parkir.
...............

Raut wajah Duke berubah dari tersenyum ceria menjadi curiga dalam sepersekian detik. Dia jelas ingat preston tidak pernah mengadakan acara perjamuan teh secara mendadak tanpa pemberitahuan.

Duke mengambil ponsel lalu menekan sebuah nomor.

Tak lama telepon itu berdering

" Ya, ya mulia. " orang yang di seberang menyapa

" aku perlu bantuan mu."

" Ada perlu apa ya mulia?"

" Bantu aku awasi istriku.. dia baru saja keluar dengan mobil silver sport SX 69xxc"

" Baik"

" Kabari kalau ada hal yang mencurigakan"

" Hamba mengerti"

Duke tidak akan tinggal diam dan membiarkan Claire pergi sendirian. Setelah dia di jemput Alvin pulang kemarin Duke masih tidak tenang. Jangan jangan Claire secara diam diam melakukan sesuatu hal aneh di belakangnya. Claire wanita liar. Duke cuma tidak ingin terjadi sesuatu hal yang buruk pada istri dan janinnya.
...........

Claire menarik tuas dan membelokan setir ke area sebuah rumah villa besar terletak di samping kota. Villa mewah yang glamour dengan design Eropa.

Gerbang putih itu terbuka otomatis ketika Claire baru hendak melangkah turun. Sepertinya ada cctv pengintaian terletak di sepanjang villa. Melihat sekeliling Claire tidak menemukan apapun. Bahkan pos penjagaan terlihat kosong. Claire berpikir dia pastilah sudah di tunggu. Jika tidak pintu gerbang tidak akan otomatis terbuka sendiri. Claire tidak ragu hanya saja dia belum bisa mempercayai identitas asli Yuta. Semua kenyataan ini terlalu mendadak. Dia hanya datang untuk memastikan segalanya kalaupun seadainya benar Yuta itu shiseimoto, Claire juga yakin Yuta tidak akan tega untuk menyakitinya.

Falling For My SurrenderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang