Begitu ikatan tali Clara terlepas segera dia menghampiri Duke yang hanya bisa menatap kepergian mobil ambulans yang membawa Claire. para polisi membuat dinding pembatas antara Duke dan claire ketika wanita itu di tarik masuk ke dalam mobil ambulance. Bahkan Duke tak punya kesempatan sama sekali. Sehebat apapun Duke memberontak dia hanya memukul dalam pilu melihat cahaya merah itu membawa Claire pergi dari hidupnya dan hatinya. Langit bahkan mendukung isakan tangisnya dengan guyuran hujan lebat. Tanah basah dan embun yang lama lama menghapus mobil ambulance itu pelan menghilang dari pandangannya. Air matanya membasahi seluruh relung hatinya. Dia hanya ingin memanggil satu nama dengan sekeras kekuatan yang di milikinya. Pelan dia meluncur jatuh berlutut diatas tanah basah dengan guyuran hujan yang hanya menyisakan tangisan pilu.
...............
Tit...tit....tit....tit...
Suara denyut jantung Claire terus berdetak di dalam ruangan ICU dengan tindakan para dokter medis yang berusaha sekuat tenaga melakukan operasi pengeluaran peluru yang menusuk ke punggung belakang wanita itu.
Di depan ruangan pintu ICU berdiri sesosok pria berseragam yang sedang cemas menunggu. Sembari berdoa dia sungguh berharap Claire selamat dari kritis. Dia tidak mengira kalau dia harus menyaksikan adik sahabat baiknya di tembak di depan matanya. Padahal sebelum ini dia berjanji pada Janet kalau dia akan menjaga Claire dengan baik. Alex mengusap jemarinya ke sepanjang wajahnya untuk menutupi kemungkinan betapa cemas dirinya.Peter dengan tegap melangkah memasuki pintu rumah sakit dengan menenteng sebuah laporan. Menghampiri pria yang sedang berharap cemas di sepanjang kursi penunggu.
" Bagaimana kondisinya? " Peter bertanya
" Tidak tau. Dokter belum keluar " Alex menjawab. Pandangannya kemudian jatuh pada sosok Peter di sebelahnya
" Bagaimana TKP?"" Sudah dibereskan. Jacob sedang di tangani oleh dokter. Aku sudah mengurus beberapa orang untuk mengawasi jalannya operasi di sana. Oh ya aku sudah menghubungi Vinny. Dia pasti datang sebentar lagi. " Peter menepuk pundak Alex pelan. " Tenanglah.. Claire akan selamat."
Alex hanya berharap ucapan Peter benar. Sudah empat jam dia menunggu di sana. Sambil menyesap ludah yang bahkan dia jadikan air untuk menahan rasa dahaga yang tidak dia pedulikan.
Lampu pertanda ICU telah di padamkan. Dokter melangkah keluar dengan beberapa perawat yang menyeret Claire ke ruang pasien.
" Bagaimana dokter?" Tanya Alex bergegas menghampiri dokter
" Yah, dia sudah lepas dari kondisi kritis. Usahakan belum ada yang menjenguk sebelum lebih dari tiga hari. Karena pasien masih dalam kondisi di bius."
" Baiklah terima kasih dokter."
" Sama sama." Dokter pun berlalu
Seorang wanita berlari dengan tergepo gepo meninggalkan suara derap langkah di atas lantai keramik rumah sakit.
" Mana Claire." Tanyanya berharap harap cemas sambil mencari sosok Claire di depan ruangan ICU yang pintu nya telah terbuka lebar.
" Dia sudah selamat dari kritis dan sekarang sudah di kamar pasien. Kata dokter kita belum boleh menjenguknya setelah tiga hari. " Ucap Peter menenangkan vinny.
Tubuh Vinny pun langsung merosot turun ke atas kursi penunggu dengan perasaan lega.
" Syukurlah dia selamat..syukurlah ..."
" Aku akan berjaga di sini kalian pulanglah.." ucap vinny pada kedua pria dihadapannya.
" Baiklah" Peter mengepal leher Alex
" Masih banyak hal yang perlu kita berdua urus." Peter menarik Alex berlalu. Di koridor itu hanya tinggal Vinny yang menatap dalam kesendirian.
......................Remote tv terjatuh ke atas sebuah karpet merah dari tangan seorang pria yang sedang menonton berita tv hari ini. Channel itu menyebutkan kalau seorang kolonel tertembak tepat di punggung belakangnya lagi. Kejadian ke dua kali ini tak mungkin dapat di tolerir Qasim. Tidak ketika dia harus di hadapkan pada keadaan cemas yang melandanya. Segera dia menelepon untuk menunda semua rapat penting negaranya dan memesan tiket ke London.Bagaimanapun dia harus ke london untuk menemui Claire.
.......

KAMU SEDANG MEMBACA
Falling For My Surrender
De TodoSetelah di usir dan di ceraikan secara paksa oleh suaminya, Claire wesley di tarik bekerja oleh kakaknya janet sebagai agen rahasia. Sebagai seorang agen handal claire harus menjalani latihan militer yang keras. Lima tahun kemudian, claire wesley ke...