Claire mengantar Clara kerumah dulu baru berhenti di kediaman Windham.
Duke melepas jas hitamnya dan meletakkannya di atas pergelangan tangan ketika dia sudah melangkah keluar dari mobil. Dia juga menarik ikatan dasi di sekitar lehernya. Seakan nafasnya akan tercekik jika dia tak melakukannya.Claire turun dari mobil. Pakaian Claire seragam jas hitam yang rapi. Di balut kemeja putih dan celana kain hitam. Suite yang lumayan mahal pikir Duke. Claire semakin tampak penuh pesona dengan pakaian tersebut. Menyadari Duke memandangnya, Claire melipat tangan memandang balik Duke. Seakan memberi kesan aku harus jalan ke arah mana sekarang?
Duke berjalan memasuki rumah. Diikuti Claire di belakangnya.
" Kau akan tinggal di sebelah kamarku. Itu lebih mudah bagimu untuk berjaga." Duke membawa Claire menaiki tangga
"Disini setiap pelayan akan membantumu. Kau bisa minta tolong pada siapa saja." Duke sejenak berhenti. Lalu berpaling menatap Claire
"Oh ya mengenai gajimu kau bisa minta berapapun yang kau inginkan asalkan masih dalam tahap wajar."
Duke kembali melangkah " aku rasa aku tak perlu menjelaskan lebih detil mengenai tata letak rumahku. Kau jelas lebih tau."
Claire berhenti masih ada satu keraguan " bagaimana tentang keluargamu?"
Duke mendesah. Teringat sang ibu dia masih punya satu beban yaitu menikah.
" Tak masalah aku akan jelaskan padanya besok."Duke telah sampai di depan pintu kamar. Pria itu memperlihatkan keadaan kamar pada Claire. Memang terbilang mewah. Semua perabot berasal dari kayu kualitas terbaik. Sebuah ranjang king size dengan selimut perpaduan kain emas dan kuning. Sebuah meja antik di tengah ruangan dan dua kursi antik membelakangi jendela. Claire terbersit kagum
" Ini indah."
" Baguslah kalau kau suka. Kalau ada yang kau perlukan kau bisa menekan nomor telepon di samping ranjang. Para pelayanku akan membantumu."
" Baiklah kau bisa beristirahat." Duke berpaling dan menutup pintu di belakangnya meninggalkan Claire.
Di dalam hati kecilnya Duke mengumpat kesal
Aku yang memintanya datang jadi aku tak boleh komplain
Setelah itu dia langsung ke kamarnya.Paginya, Duke sudah keluar. Sementara pintu kamar Claire di ketuk oleh seseorang. Claire baru bangun tidur. Dia dengan malas melangkah untuk membuka pintu. Tampak sang butler sedang berdiri di hadapannya.
" Oh, kau Wilson." Claire menguap sambil berjalan kembali ke ranjang.
Wilson pria paruh baya. Setelannya sudah rapi serapi sapaan dia pada Claire
" Nona Claire, tuan muda sudah memberitahu Tentang anda padaku. Dia menyuruhku menyampaikan kalau dia harus kerumah keluarga Mchandy jadi, jika nona ingin sarapan sudah kusiapkan di bawah"Claire melirik jam. " Bawa sarapanku ke kamar. Aku akan menyusul tuan muda ke tempat Clara." Jawab Claire menuruni ranjang. Kakinya bergerak cepat menarik setelan baju dari gantungan. Melihat reaksi tersebut Wilson hanya menunduk dan mohon pamit. Dia mengerti sangat apa yang harus dia lakukan.
Dua puluh menit Claire sudah rapi. Dia hanya menarik roti isi dari mapan dan melahapnya cepat. Kemudian diiringi segelas susu
Setelah itu dia berlari meninggalkan ruangan dan menuju tempat parkir
Dia segera menarik mobil keluar dari sana menuju ke rumah Clara.
Sejenak dia menyemprot obat penyegar tenggorokan karena dia harus menghilangkan bau mulutnya. Merasa dia cukup bersih dan rapi. Dia mulai percaya diri untuk bekerja.Claire mengambil telepon dan menekan nomor
" Aku harus menjalani tugas sebagai bodyguard si Duke jadi, mungkin aku takkan di kantor." Ucapnya pada janet

KAMU SEDANG MEMBACA
Falling For My Surrender
AcakSetelah di usir dan di ceraikan secara paksa oleh suaminya, Claire wesley di tarik bekerja oleh kakaknya janet sebagai agen rahasia. Sebagai seorang agen handal claire harus menjalani latihan militer yang keras. Lima tahun kemudian, claire wesley ke...