Chapter : Twenty four

115 5 0
                                    

Claire berterima kasih sekali pada Nella karena sudah membantu Duke memeriksa ke dokter. Claire buru buru berlari menelusuri lorong sambilan menenteng makan siang buat Duke. Masih dengan nafas ngos-ngosan ngosan dia membuka pintu kamar Duke. Pria ini sedang menonton layar berita di tv

" Maaf aku telat. Kau pasti sangat lapar. Bagaimana kata dokter hari ini?" Tanya Claire menyiapkan makanan ke nakas.

Dari pertanyaan Claire sepertinya dia tak tau soal Duke bisa melihat. Duke menggunakan kesempatan ini untuk bermanja pada Claire sedikit lebih lama.

" kata dokter aku sudah bisa keluar dari rumah sakit "

" Benarkah, baguslah. Kau pasti kangen rumah. Oh ya aku mendapat kabar kalau tuan Eduardo akan kembali ke London."

" Benarkah, aku tak tau soal itu."

" Tadi dia menghubungiku."

Jadi kedekatan dia dengan Claire akan berakhir.

" Claire apa kau bisa membantuku satu hal."

" Katakan saja. Aku pasti bantu."

" Setelah keluar dari sini maukah kau menjadi asisten pribadiku."

" Ha.. tapi akan sangat tak baik untuk hubunganmu dengan Clara jika aku terus berada di antara kalian..
Begini saja aku akan bekerja sampai Clara pulang bagaimana?"

" Itu juga boleh. Terima kasih."

Claire menghidangkan makanan dia tas nakas dan mengarahkan Duke memakai peralatan makan.

Duke bisa melihat semua tingkah Claire. Dia senang Memandang Claire sekarang. Claire menemani Duke sepanjang hari hingga malam menjelang. Tak bosannya Duke mendengar cerita pengantar tidur Claire. Membiarkan jemari Claire terus berada dalam dekapannya. Dan ketika Claire terlelap maka Duke akan mencuri ciuman dibibir Claire. Ini sudah ciuman yang entah berapa kalinya dia berikan pada Claire. Semakin di cium Claire semakin manis. Dan Duke semakin terbius.
....
Paginya kedua orang tuanya Duke segera sampai di rumah sakit menyaksikan sendiri dengan mata kepala mereka kalau putra mereka sudah bisa melihat. Kebetulan Claire sudah ke kantor pagi sekali. Jadi dia tak ada di situ .Di ruangan periksa itu hanya ada Duke dan kedua orang tuanya serta suster Nella. Kalau bukan karena disuap suster Nella sudah beritahu kabar bahagia ini pada Claire.

"Tuan Eduardo, putra anda harus banyak mengkonsumsi jus wartel agar membantu proses penglihatannya " saran dokter pada Eduardo.

" Akan kuingat itu dokter."

" Ini ada beberapa resep vitamin. Jangan lupa untuk diminum tepat waktu.. baiklah aku permisi dulu." Dokter hari ini banyak di tunggui pasien jadi dia tak bisa lama. Begitu menyerahkan resep dia harus segera menuju ke kantor kliniknya.

" Sayang, kau bisa berdiri. " Tanya sang ibu memapah Duke

" Aku bisa mom tak usah khawatir."

Duke tak perlu kursi roda lagi. Sekarang dia bisa dengan percaya diri melangkah kekamarnya.

" Mom dad jangan sampai Claire tau soal penglihatanku. Aku ingin memberi kejutan untuknya." Pinta Duke kepada kedua orang tuanya yang sibuk berbenah pakaian Duke

" Kau ingin kami berbohong? " Ucap Eduardo.

" Kumohon dad."

" Kau sampai memohon pada kedua orang tuamu hanya untuk membohongi Claire. Setidaknya kau harus kasih alasanmu."

" Agar dia mau menjadi asistenku dad."

" Kau kejam sekali Duke. Dirumah banyak pelayan buat apa kau meminta Claire menjadi asistenmu."

Falling For My SurrenderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang