Part 5

672 53 1
                                    

Jam menunjukkan pukul 05.00. Randy segera bangun dari tempat tidurnya, melangkahkan kakinya ke kamar mandi. Tidak butuh 15 menit Randy sudah selesai mandi.

Setelah itu Randy memakai seragamnya dan sepatunya. Menatap dirinya di depan cermin, menyisir rambutnya yang lumayan panjang dengan jari-jari tangannya.

Cowok itu mengambil tas ranselnya yang berada di belakang pintu kamarnya kemudian menyampirkannya di bahu kirinya.

Setelah berpamitan kepada sang mama. Randy berangkat ke sekolah, padahal jam masih menunjukkan pukul 05,45. Tentu saja mamanya kaget karena melihat anaknya sudah rapi pada jam seperti ini.

Randy menaiki motornya lalu menstater dan melajukan motornya, jangan ditanya dia kemana pagi-pagi seperti ini, tentu saja ke rumah pacarnya. Grace Keysanandilla.

Cowok itu sudah berada di depan pintu bernuansa putih. Dia menggerakkan tangannya menekan bel yang ada di sebelah kanan pintu itu. Seorang wanita paruh baya muncul dari balik pintu bernuansa putih itu.

"Pagi tante," sapa Randy tersenyum ramah pada wanita paruh baya itu.

"Pagi, kamu siapa ya?" tanya Lisa bingung. Baru pertama kali ada cowok seumuran dengan anaknya datang ke rumah.

"Saya Pacar Grace tante," masih dengan sudut bibir yang ditarik ke atas.

Wajah tante Lisa nampak terkejut dengan kalimat yang keluar dari mulut cowok yang ada di hadapannya ini "Ya tuhan! Grace pacaran?"

"Tante?" panggil Randy menyadarkan Lisa.

"Oh i-iya. Silahkan masuk, anggap saja seperti rumah sendiri," ucap Lisa ramah.

"Ngomong-ngomong nama kamu siapa?"

"Saya Randy tante,"

Lisa mengangguk mendengar jawaban Randy. "Kalau gitu tante panggil Grace dulu ya. Biasanya dia jam segini udah bangun palingan lagi siap-siap," ucap Lisa yang diangguki Randy. Dia berjalan menuju kamar anaknya.

Tok.... tok.... tok....

Karena tidak mendapat jawaban dari dalam, Lisa membuka pintu itu yang kebetulan tidak dikunci oleh sang pemilik kamar.

"Eh.... Mama. Ada apa? Kok tumben Mama ke kamar Grace pagi-pagi gini?" tanya Grace heran pasalnya mamanya tidak pernah ke kamarnya pada jam pagi seperti ini, kalaupun ke kamarnya itu hanya untuk membangunkan Grace.

"Kamu sekarang main rahasia-rahasian ya sama Mama?" selidik Lisa pada anak semata wayangnya.

Grace mengernyit bingung. "Maksud mama rahasia apa cobak?"

"Cie.... Anak mama sekarang sudah dewasa," goda Lisa sembari senyum-senyum kepada anaknya.

"Mama kalo bicara yang jelas deh. Grace gak ngerti?" Grace mulai bingung dengan sikap mamanya ini.

Lisa memegang kedua bahu Grace. "Kamu udah punya pacarkan?" pertanyaan Lisa sontak membuatnya terkejut.

"Hah! Siapa yang bilang cobak, gak mungkinlah Grace punya pacar," sentak Grace.

"Lagian siapa yang bilang kalo Grace punya pacar?" lanjut Grace sedikit terkejut karena mamanya tiba-tiba menanyainya soal PACAR. Catat itu PACAR.

"Tuh pacar kamu yang bilang," ucap Lisa santai sembari menunjuk keberadaan Randy dengan dagunya.

"APA?" teriak Grace, seingatnya dia tidak ada menyuruh Randy untuk menjemputnya. Dengan segera Grace berlari mengahampiri Randy.

Ternyata orang yang dia cari sedang mengobrol dengan papanya. What! Papanya Grace? Apa jangan-jangan cowok itu sudah bilang kalau mereka pacaran?

RANDY & GRACE [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang