"KAMU?!"
"NGAPAIN KAMU KESINI?" ucap Rani dengan nada tidak bersahabat.
Grace terkejut saat mendengar kalimat yang diucapkan Rani ke pada dirinya.
"Sa-saya mau bertanya tentang-"
"Sebaiknya kamu pergi dari sini! Karena kamu anak saya meninggal!"
Jleb!
Hati Grace terasa di hantam dengan batu yang sangat besar sehingga hancur berkeping-keping.
"Tante tolong kasi tau Grace dimana Randy di makamkan?" pinta Grace dengan mata yang sudah berkaca-kaca.
"Tante mohon sama kamu. Lebih baik kamu pergi dari sini, dari pada tante memakai cara kasar," ucap Rani dengan pandangan tidak bersahabat.
"Tapi tan-"
BRAKK....
Pintu di tutup secara kasar.
Grace sudah tidak bisa menahan air matanya untuk tidak jatuh.
"TANTE GRACE MOHON TANTE KASI TAU GRACE TANTE," teriak Grace sambil menggedor pintu rumah Randy.
"TANTE TOLONG GRACE TANTE. UNTUK TERAKHIR KALINYA TANTE GRACE MAU NGELIAT RANDY,"
"GRACE BAKALAN DIEM DISINI SAMPAI TANTE MAU KASI TAU GRACE, GRACE BAKALAN BUKTIIN BAHWA GRACE BISA BERTAHAN DISINI SAMPAI TANTE MAU BILANG." teriak Grace mengakhiri ucapannya.
Sekarang Grace bediri di depan rumah Randy dengan air mata yang terus keluar.
Grudugg.... gruduggg.... ceduarrr.....
Langit menampak kan kilatannya. rintik rintik air jatuh membasahi jalan yang sedari tadi kering sampai kini penuh dibasahi oleh air hujan.
Grace masih setia diam di depan rumah Randy walaupun dirinya basah kuyup, yang penting dia tau dimana tempat Randy di makamkan.
"Randy kamu pasti lihat aku kan Ran? Kamu diatas sana jangan nangis, cukup aku aja yang nangis disini. Kamu cuma perlu bantuin aku supaya mama kamu kasih tau aku."
"Andai ya, waktu itu aku yang tertembak pasti kamu masih hidup sekarang dan pasti sekarang aku yang berada di posisi kamu."
"Andai aku bisa seperti hujan terus mengeluarkan air tanpa rasa lelah,"
Grace tersenyum kecut. Meratapi nasibnya. Mungkin sekarang orang tuanya sedang mencari dirinya.
Jika saja dia bisa menyusul Randy pasti dia akan melakukannya. Tapi, karena orang tuanya dia harus bisa melangkah maju mencoba berpikir kedepan, membuat masa lalu menjadi kenangan.
Kakinya sudah lemas, bibirnya pucat badannya panas. Dia sudah tidak bisa menahan tubuhnya untuk berdiri membuat dirinya terkapar di depan rumah Randy. Di bawah hujan yang membasahi tubuhnya. Membuat tubuhnya langsung tumbang saat itu juga di bawah hujan yang semakin deras.
****
Matahari terbit dari ufuk timur, cahaya mentari yang menerobos masuk melalui jendela seakan ingin membangunkan Grace.
KAMU SEDANG MEMBACA
RANDY & GRACE [Sudah Terbit]
Teen Fiction[SELESAI] "Lo bukan cewek sempurna tapi mampu membuat gue jatuh cinta." -Randy Davidatta- "Gue gak suka cowok berandal, tapi lo mampu membuat jantung gue berpacu lebih cepat." -Grace Keysanandilla- Terdapat teka-teki didalam cerita ini. Ingin tau ? ...