Part 25

364 23 0
                                    

Pagi hari yang cerah tapi tidak untuk Grace. Bagi Grace hari ini, hari yang buruk. Kakinya melangkah memasuki kelas, wajahnya di tekuk. Dia menaruh tasnya di atas meja dengan kasar kemudian duduk dan langsung menenggelamkan wajahnya di antara tangannya yang ada di atas meja. Tidak ada yang tahu jika Grace saat ini sedang menangis.

Nanda melihat Grace dari dia masuk ke kelas sampai dia duduk di kursinya. Cewek itu menghampiri Grace lalu duduk di sampingnya mengusap pelan punggung cewek itu. "Grace lo sakit?" tanya Nanda lembut.

Grace langsung memeluk Nanda menangis di pelukan cewek itu, tidak bersuara tapi bahunya berguncang membuat Nanda tahu jika sahabatnya sedang menangis.

"Lo kenapa?" ucap Nanda dengan nada Khawatir.

Grace tidak menjawab.

Nanda melepas pelukannya, kemudian menatap Grace. Keadaan kelas lumayan sepi karena masih pagi.

"Lo cerita ke gue ada apa?" tanya Nanda dengan nada selembut mungkin.

"Gue sedih Randy marah sama gue," ucap Grace membuat tangisnya semakin pecah. Cewek itu menangis sesenggukan.

"Kok bisa?" Nanda tampak terkejut mendengar ucapan sahabatnya.

Grace mulai menceritakan kejadian kemarin dari Randy berantem sampai mereka pulang tanpa ada yang mau berbicara.

Nanda hanya mengganguk mendengar cerita dari Grace.
"Lo yang sabar. Mungkin ini cobaan buat hubungan lo sama Rand," ujar Nanda menepuk bahu Grace.

"Tapi dia gak mau ngomong sama gue," sanggah Grace.

"Kalo dia gak mau ngomong sama lo. Lo yang harus ngomong sama dia," jawab Nanda.

"Tapi kalo dia gak mau jawab omongan gue gimana?"

Nanda terlihat menghembuskan napas dengan kasar. "Sejak kapan sih lo jadi penakut kayak gini?"

"Itu kan beda Nan," Grace nyengir tak berdosa.

"Lo harus berusaha. Dulu Randy nyari lo, sekarang lo yang harus nyari Randy. Kalo lo beneran sayang buktiin!"

Grace cengo.

"Wajah lo biasain aja!" Kesal Nanda.

"Abisnya gue gak habis pikir. Ternyata lo bijak kayak Mario Teguh."

"Nanda gitu loh,"

****

Pelajaran selesai, waktunya untuk mengisi perut mereka. Semua siswa berhamburan dari kelas, Grace mendekati Randy. "Kantin yuk," ajak Grace, tapi Randy mengabaikannya. Dia malah berjalan sendiri keluar kelas.

Hati Grace benar-benar sakit, sangat. Hilang sudah mood dia untuk pergi ke kantin. Dia memilih pergi ke perpustakaan.

Di perpustakaan dia hanya mencari-cari buku. Mengambilnya acak. Kemudian duduk di salah satu kursi paling pojok, saat Grace mulai membaca terdengar derap kaki yang mendekat. Grace memilih mengabaikannya, dia melanjutkan membaca bukunya.

Seseorang melempar kertas yang sudah di isi batu kecil di dalamnya. Grace mengambil surat itu dan membacanya.

Rasain lo emang enak dikacangin sama pacar sendiri hahahaha!

Makanya kemarin lo harusnya mau sama Bisma biar gue yang sama Randy.

Tapi lo malah tetep milih Randy!

Tapi gak pa-pa. Toh Randy marah sama lo!

Grace terkejut. Siapa yang tahu kejadian semalam? Setaunya hanya ada mereka bertiga plus dia cerita hanya dengan Nanda. Apa Nanda?

Pikirannya kini memproses kejadian kemarin malam, tidak ada yang mengetahui hal ini, jika Nanda apa alasan dia buat ngelakuin ini. Apakah dia bakalan setega ini sama gue? Gak mungkin Nanda.

Grace menolak pemikiran yang tidak masuk akal itu, mana mungkin sahabatnya sendiri. Pasti ada orang lain. Grace yakin itu.

TBC

****

HAYOO SIAPA KIRA-KIRA?

DIRGAHAYU INDONESIA YANG KE 73
SELAMAT HARI 17 AGUSTUS.

TERIMA KASIH.

RANDY & GRACE [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang