Part 23

406 26 2
                                    

Semoga feelnya dapet ya guys 😥

Mereka berjalan dia sebuah mall mencari barang untuk Keyla nanti malam. "Ran kita beliin Keyla boneka ya," Grace menunjuk toko boneka yang ada di mall itu.

Randy mengangguk, mengiyakan saja. Disana mereka memilih-milih boneka mana yang akan mereka berikan untuk Keyla. "Kita beli ini aja ya, yang warna pink kan lucu," ujar Grace gemas melihat boneka babi itu.

"Kamu gak sakit kan?" tanya Randy membuat Grace mengembungkan pipinya.

"Sehat lah. Kalo sakit mana mungkin aku kesini!" sinis Grace kesal.

"Abisnya kamu beli yang pink biasanya juga kaya cowok." Ledek Randy semakin membuat Grace kesal.

"Kan untuk Keyla, lucu. Masak kasi yang kayak aku kan gak banget,"

"Okay kita beli yang ini." Randy mengambil boneka itu tanpa persetujuan Grace kemudian berjalan menuju kasir. Grace kembali mengembungkan pipinya, dia mengekor di belakang Randy.

"Mbak yang ini langsung di bungkus ya," ucap Randy kepada penjaga kasir disana.

"Baik mas,"

****

Kado diserahkan kepada Keyla. Cewek itu nampak berbinar melihat kado yang diberikan Grace. "Makasih ya," ucap Keyla memeluk Grace, sangat erat. Sampai-sampai Grace sulit bernapas.

"Sesek gue Key!" Grace menepuk pelan punggung Keyla supaya cewek itu melepaskan pelukannya.

Randy mengulurkan tangannya. "Selamat ulang tahun ya," ucap Randy. Keyla menjabat tangan cowok itu. "Makasih ya,"

"Key selamat ya semoga lo lebih baik lagi kedepannya," ujar Grace, memeluk Keyla, tidak begitu erat seperti pelukan Keyla tadi.

"Sama-sama Grace," balas Keyla dengan senyuman yang terus terukir di bibir sexy-nya.

Mereka melepas pelukannya saat Dikky dateng bersama dengan yang lainnya. "Selamat ulang tahun bebeb Keyla," Dikky sudah berniat memeluk Keyla tapi niatnya dia urungkan karena Grace menunjukkan bogemnya ke arah Dikky. "Berani lo meluk sahabat gue? Mati lo!" Dikky bergidik ngeri kemudian berjalan ke tempatnya semula.

Rian terlihat celingak-celinguk. "Lo kenapa?" tanya Randy saat melihat sahabatnya gelisah.

"Nanda udh dateng?" tanya Rian tiba-tiba.

"Bentar lagi palingan  dia dateng," ucap Keyla.

"Gak usah gitu juga kali. Bisain aja wajah lo nambah jelek!" ucap Rudi membuat Rian jengkel.

Grace menunjuk Nanda yang baru saja datang. "Itu dia,"

"Hai," sapa Rian.

"Alah gak usah formal lo. Sama kita aja blak-blakan!"

"Gue lagi usaha geblek. Siapa tau pas!"

"Sepatu tu yang pas. Lo aja masih pakai sepatu kebesaran," celetuk Dikky, mengundang gelak tawa di antara mereka kecuali Rian dia hanya diam, karen kesal.

Semua menatap sepatu Rian sedangkan empunya hanya memutar bola matanya malas. "Dari pada kalian liatin sepatu gue. Mending lo liat sepatu dia, kekecilan. Itu aja dia makeknya di paksa dulu biar mau masuk!" sinis Rian sangat jengkel.

"Udah ah. Malu di liatin," Rudi menengahi keduanya, bukannya mereka berhenti tapi Rudi malah mendapat amukan dari keduanya.

"YANG JOMBLO DIEM!" teriak Dikky dan Rian bersamaan sedangkan Rudi hanya mengusap-usap dadanya.

"Sabar bro semua butuh cobaan. Siapa tau jodoh lo lagi otw, atau udah nikah," Randy menepuk-nepuk pundak Rudi untuk memberikan semangat.

"Rese lo Ran!" Randy mengulun tawanya supaya tidak meledak saat itu.

"Kamu gak usah gitu kan kasihan Rudi," Grace membela Rudi membuat Randy kesal. "Kok kamu belain dia?"

"Aku gak ada belain siapa-siapa. Kalian aja sih pada ribut!"

Mereka berbincang-bincang tanpa sengaja Grace menyenggol seseorang yang ada di sampingnya. "Sorry-sorry gue gak senga-" ucapan Grace terpotong karena melihat siapa yang dia senggol tadi.

"Elo? Ngapain lo disini?" tanya cowok yang di senggol Grace tadi.

"Pantesnya gue yang nanya. Lo ngapain ada disini?" ucap Grace terdengar dari nadanya yang tidak suka.

"Gue dateng ke ulang tahun sepupu gue," perkataan cowok itu membuat Grace membelalakkan matanya. Grace memutar kepalanya mengarah ke Keyla untuk meminta penjelasan ke cewek itu.

"Kalian udah pada kenal?" tanya Keyla yang sudah ada di sampingnya.

"Gak!" jawab Grace cepat.

"Kalo gitu kenalin dia sepupu gue," cowok itu mengulurkan tangannya, Grace menatap Randy. Cowok itu memberikan tatapan seolah berkata 'sambut uluran tangannya,' dengan segera Grace menjabat tangan cowok itu.

"BISMA," ucap cowok itu dengan senyuman devil-nya.

"G-grace," ucap Grace. Cewek itu mencoba melepaskan jabatan tangannya tapi Bisma memegangnya dengan keras, tapi sedetik kemudian cowok itu melepaskannya.

Randy menghampiri Grace, raut wajah Randy berbeda semenjak kehadiran Bisma. Grace mulai merasa was-was takut Randy kehilangan kesabarannya.

TBC

****

TERIMA KASIH 😊

RANDY & GRACE [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang