"Pilih truth atau dare?" tanya Randy."Turth," jawab Nanda cepat. Dia tidak mau pilih dare, pasti meraka menyuruh hal yang aneh-aneh.
Mereka nampak berpikir, pertanyaan apa yang paling cocok dikasi buat Nanda.
Grace menatap Nanda."Lo harus jawab jujur. Lo pasti lagi suka sama seseorang?" Nanda nampak terkejut terlihat jelas dari ekspresinya itu.
Mereka semua menatap ke arah Nanda, menunggu jawaban dari cewek itu.
"I-iya," akhirnya Nanda berbicara.
"Siapa?" tanya Grace lagi, membuat Nanda mematung sekaligus semua pandangan sekarang mengarah ke Nanda.
"Gu-e suka sa-sama R-"
Bel tanda istirahat selesai telah berbunyi di seluruh penjuru sekolah. Nanda tampak bernapas dengan lega.
"Kita masuk yuk udah bel," kata Nanda cepat, Grace sangat kecewa padahal sedikit lagi dia tahu.****
Grace dan Randy sudah sepakat untuk memerankan peran mereka masing-masing. Mereka akan bermusuhan jika di sekolah dan baikan jika di rumah, karena mereka tahu jika pelaku dari semua ini ada di sekeliling mereka.
"Siapa yang lo suka?" goda Keyla menyenggol lengan Nanda.
Nanda speechless.
"KEPO," ketus Nanda.
Grace hanya mendengarkan saja, tadi hampir saja dia mengetahui. Sebenarnya Grace mencurigai Nanda karena cewek itu selalu gugup saat melihat Randy di tambah lagi tentang kejadian di rumah Keyla. Hanya Nanda yang tahu, selain dirinya, Randy dan Bisma.
"Woi ngapain bengong aja, kesambet apaan lo?" teriak Nanda di telinga Grace membuat dia harus mengusap-usap telinganya karena suara toa Nanda.
Grace menggelengkan kepalanya."Gak apa-apa,"
"Kata cowok kalau cewek bilang gak apa-apa artinya ada apa-apanya," ucap Keyla sambil menaik-turunkan alisnya.
Grace menghela napas gusar."Iya kata cowok tapi lo kan cewek!"
Keyla memanyunkan bibirnya.
Mereka berjalan menuju parkiran, sejak tadi Grace hanya memikirkan hal itu.
"Lo pada mau pulang? Ke kafe yuk," ajak Nanda. Grace mengangguk memilih ikut saja siapa tau bisa menenangkan pikirannya sejenak.
Nanda, Keyla dan dirinya sekarang berada di sebuah kafe dekat dengan sekolahnya, karena tempat ini banyak didatangi oleh anak remaja sebab harganya yang terjangkau dan ada wi-finya.
Mereka bertiga duduk di pojok, dekat dengan tembok karena keinginan Nanda katanya malu jika makan dilihat orang. Ada-ada saja.
Grace menyebutkan pesanannya kepada pelayan, pelayan itu pergi.
Grace melihat Keyla sibuk mengetik sesuatu di ponselnya.
"Serius amat. Ngapain sih lo?" tanya Grace.
Keyla spontan mendongakkan kepalanya. "Kepo!" cewek itu menaruh ponselnya di atas meja.
Grace memutar bola matanya kesal.
"Ciee yang ngambek," Keyla menggoda Grace yang memasang wajah cemberutnya.
"Kan jelek kalau cemberut," Nanda menoel-noel pipi Grace membuat cewek itu mengerucutkan bibirnya.
Pelayan datang membawa pesanan mereka. "Makasih," kata Nanda kearah pelayan dengan tersenyum.
Nanda menyesap milkshake yang tadi di pesannya. "Gue galau guys," ucap Nanda tiba-tiba dengan raut wajah yang ditekuk.
Grace dan Keyla mengernyit bingung. "Kayak punya pacar aja lo galau," cibir Keyla yang mendapat toyoran gratis dari Nanda.
"Emang kenapa?" tanya Grace mulai kepo akut.
Nanda diam.
"Etdah ngapain diam sih, buruan cerita kan gue kepo Nanda!" Kesal Keyla.
"Jadi gini.... Gue-" Nanda menggantung kalimatnya.
"Ih buruan, gue udah kepo banget!" ucap Keyla tidak sabaran.
"Guesukasamacowok," ucap Nanda cepat lalu menutup wajahnya dengan kedua tangannya karena malu.
Perkataan Nanda sukses membuat Grace memikirkan hal yang terjadi kepadanya. Siapa yang Nanda sukai? Mungkinkah Randy?
****
KAMU SEDANG MEMBACA
RANDY & GRACE [Sudah Terbit]
Novela Juvenil[SELESAI] "Lo bukan cewek sempurna tapi mampu membuat gue jatuh cinta." -Randy Davidatta- "Gue gak suka cowok berandal, tapi lo mampu membuat jantung gue berpacu lebih cepat." -Grace Keysanandilla- Terdapat teka-teki didalam cerita ini. Ingin tau ? ...