Part 9

546 42 0
                                    

Cewek itu baru saja selesai mandi. Seperti biasa dia mengkuncir rambutnya dan memakai baju santai. Cewek itu berebahkan tubuhnya di tempat tidurnya yang begitu nyaman baginya.

Dia mengambil ponselnya di atas nakas. Matanya melotot melihat banyaknya notifikasi di ponselnya. Kemudian dia membuka aplikasi line dan membuka room chat yang bernama AbsurdGirl, yang berisikan dirinya dan teman-teman lamanya.

MaudyRahma : Hai Guysss!

MaudyRahma : Bakso.

MaudyRahma : Batagor.

MaudyRahma : Cilok.

MaudyRahma : Syomai.

MaudyRahma : Woiii sepi amat udah kayak kuburan aja -,-"

MaudyRahma : Yuhuuuu Spadaa!

SalsaLisya        : Gausah spam monyet -_-

SalsaLisya        : Disini bukan tempat buat jualan,

Angel Putri : Hp gue macet anjer -,-" @MaudyRahma .

MaudyRahma : Kalau gak begeto kalian gak bakalan keluar!!!

MaudyRahma : @Grace Keysanandilla Mana ni anak kok gak nongol-nongol sih?

Angel Putri : Grace lo dikangenin tu sama kutu beras.

SalsaLisya : Hwahahahahaa,

MaudyRahma : Dasar lo ya kupret -,-"

Ya, begitulah isi chat dari teman lamanya Grace, walaupun ngeselin tapi mereka selalu ada buat Grace.

Tok...tok...tok

"Grace ini mama," Grace segera menaruh ponselnya di atas nakas, dia berjalan membukakan pintu buat mamanya.

"Iya ma?"

"Grace mama minta tolong, anterin kue ini ke rumahnya Tante Rani?" Lisa menyerahkan bungkusan yang berisi kue-kue yang tadi di buatnya. Grace keluar setelah berpamitan kepada mamanya.

Sekarang dia sudah berada di depan rumah Randy. Dia memencet bel yang ada di samping pintu rumah itu. Rani yang sedang menggendong Sifa membukakan pintu.

"Ada Grace, sini masuk," ucap Rani.

"Iya tante," Grace sekarang duduk di sofa ruang tamu yang ada di rumah Randy.

"Tante ini Grace mau nganterin kue ini. Tadi di suruh sama mama," Grace menyerahkan bungkusan kue yang dibawanya.

"Gak perlu repot-repot. Dasar Lisa selalu saja,"

"Gak repot kok tante,"

"Kamu dien dulu disini ya. Tante panggilin Randy," Rani sudah berjalan menuju lantai atas untuk memanggil anaknya.

"Ga-gausah tan-" sebelum Grace selesai berbicara sosok Randy sudah muncul dari balik pintu.

"Ran ini tolong kamu ajak Grace jalan-jalan di taman samping rumah ya,"

"Okay ma," Randy menarik tangan Grace, membuat cewek itu harus mengikutinya.

****

Sekarang mereka sudah ada di taman. Mereka berjalan mengelilingi taman. "Grace gue mau ngomong sama lo,"

"itu lo udah ngomong,"

"Gue serius." Grace melihat wajah Randy yang mamang nampak serius.

"I-iya ngomong aja," Mendadak Grace menjadi gugup karena tatapan tajam Randy.

Mereka berhenti dan Randy memegang kedua telapak tangan Grace. "Gue kalah,"

"H-ha, ma-maksud lo?" Grace mengerutkan keningnya tidak mengerti.

"Gue suka sama lo dari dulu,"

De!

Perkataan cowok itu mambuat Grace cengo. "Ya-ya berarti gue menang dong," ucap Grace memalingkan wajahnya karena tidak mau ketahuan jika pipinya sudah merah.

"Grace lo mau gak jadi pacar gue? Ini bukan tantangan atau semacamnya," masih dengan wajah serius. Cowok itu menatap Grace tepat di manik matanya.

Ponsel Grace tiba-tiba berdering. "Tunggu dulu,"

"Hallo ma,"

"......"

"Iya ma ini Grace udah mau pulang kok,"

"........"

"Iya ma,"

Tutt...

"Sorry Ran gue harus pulang,"

"Kalo gitu gue anter ya, kita sekarang balik ke rumah gue dulu ngambil mobil,"

Keadaan di dalam mobil hening. Tidak ada yang berbicara, Randy yang sibuk menyetir dan Grace yang sibuk berkutat dengan pikirannya.

"Gue harap lo jawab secepatnya pertanyaan gue,"

Mereka sudah sampai di depan rumah Grace. Setelah mengatakan itu Randy pergi dan Grace masih melamun sambil berjalan memasuki rumahnya.

PLETAKK...

"Aduhhh!" Grace mengusap dahinya yang tadi kejedot di pagar rumahnya.

"Ya ampun neng, kalo jalan jangan ngelamun aja. Kan benjol tu jidat," ucap pak satpam setengah berlari menghampiri majikannya.

Grace cengengesan. "Hehehehe, iya pak,"

****

Grace lo mau gak jadi pacar gue?

"Ya ampun, kenapa gue jadi mikirin tu cowok sih. Kan niat awalnya cuma tantangan doang, kenapa dia malah beneran sih,"

"Gue juga, jantung gue kenapa dari tadi lari maraton. Aisshhh... Apa gue suka sama dia? Yah kan gak mungkin. Auah ribet,"

Cewek itu merebahkan tubuhnya di kasur, berguling kesana kemari. Sampai-sampai selimut menutupi tubuhnya seperti kepongpong. Sekarang gadis itu benar-benar bingung.

Dia memilih untuk mengerjakan tugas sekolah supaya pikirannya bisa teralihkan walaupun hanya sebentar saja, sungguh hari ini sangat membingungkan baginya.

"Besok gue harus jawab apa ke dia cobak, apa lebih baik gue ngehindari dia aja ya?" Lagi-lagi Grace tidak konsen untuk belajar. Dia berjalan turun menuju dapur untuk mencari susu siapa tau bisa membuatnya mengantuk.

Tapi hasilnya nihil, dia sudah meminum dua gelas susu tetapi tidak membuatnya mengantuk. Matanya masih setia untuk terbuka. Sekarang dia harus begadang gara-gara cowok itu.

TBC

RANDY & GRACE [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang