Kelas bahasa 2. Keadaan kelas itu jauh dari kata tenang, pasalnya Randy menyuruh teman-temannya untuk nongkrong di kelasnya saat jam istirahat.
"Keyla sini yuk. Duduk sama gue," ucap Dikky menepuk kursi disampingnya yang kosong.
"Idih amit-amit gue duduk sama kecebong kayak lo." Tolak Keyla.
"Bilang aja lo suka sama gue," goda Dikky.
"Pd amat lo. Muka udah kaya lap pel juga," Keyla menjulurkan lidahnya.
"Itu mulut pedes amat ya mbak? Tapi gue tetep suka kok," cowok itu mengerlingkan matanya kepada Keyla.
"Besok kita ngumpul yuk," ajak Rudi, mendapat anggukan dari ketiga temannya.
"Okay. Nanti gue nentuin tempatnya," ucap Randy.
"Siip." Ucap ketiga temannya.
"Grace besok lo ikut?" Tanya Rudi.
"Boleh?"
"Boleh dong ya gak Ran?" Randy hanya menjawab dengan anggukan.
"Besok kita nonton. Gimana?" saran Randy.
"Wokehh," semua teman Randy mengacungkan jempolnya.
****
Randy Davidatta
Gue minta tolong jemput Grace ke rumahnya. Gue gak bisa jemput dia.Rudi mendesah. Kenapa dengan sahabatnya, kenapa dia menyuruh dirinya untuk menjemput Grace. Pasti ada sesuatu?
Jam sudah menunjukkan pukul tujuh. Grace sudah bersiap-siap memakai jamsuit jeans panjang dengan sepatu sneakers berwarna putih. Dia melirik jam tetapi Randy belum menjemputnya.
Tiba-tiba ponselnya berbunyi menandakan ada pesan masuk dari aplikasi Linenya. Dahinya mengernyit kenapa cowok ini mengiriminya pesan.
Randy Davidatta
Sorry gue gak bisa jemput. Gue udah janji mau ngajak Vira. Gue udah suruh Rudi jemput lo. Tungguin aja.Whatt???? Kenapa bisa jadi begini? Dia kira dia bakalan dijemput oleh Randy. Tapi kenapa Rudi?
Dan siapa Vira?
Seketika mood cewek itu hilang. Lenyap. Down. Sekarang dia tidak berniat untuk pergi. Tapi apa daya Grace, Rudi sudah berada di depan rumahnya. Kalau dia tidak jadi pergi, dia tidak enak. Dia memutuskan untuk pergi walaupun moodnya kacau.
"Udah lama?" Tanya Grace basa-basi.
"Gak kok. Yuk buruan naik yang lain udah pada nunggu." Grace naik ke motor Rudi. Lumayan susah karena motornya tinggi.
Sekarang mereka sudah berada di mall. Mereka masih mencari keberadaan yang lain. "Tunggu dulu gue nanya Randy," Rudi mengeluarkan ponselnya. Menelpon cowok itu. Setelah mengetahui dimana keberadaan mereka Grace dan Rudi segera menuju kesana.
Dari arah depan Dikky sudah melambaikan tangannya bak anak kecil yang kegirangan menemukan mamanya. Mereka berdua segera mengahampiri teman-temannya.
"Lama banget lo," ucap Rian sambil melakukan tos bersama Rudi.
"Gue ke toilet bentar ya," ucap Grace. Kemudian berlalu meninggalkan mereka.
Grace merasa lega. Sekarang dia berdiri di depan kaca toilet merapikan rambutnya dan seketika ada seorang cewek masuk ke toilet dengan terburu-buru.
PLAK...
Aduhh...Grace merasakan nyeri melihat cewek itu terpeleset dan pantatnya langsung menyentuh lantai. Dengan segera Grace menghampiri cewek itu kemudian membantunya berdiri.
"Lo gak apa-apa kan?" Tanya Grace.
"Aauuuu....Sakit banget." Grace panik tidak tau harus apa. Kemudian dia memapah cewek itu mengantarnya menuju teman cewek itu.
Mata Grace hampir keluar. Teman-temannya tidak lain Randy, Rudi, Dikky dan Rian.
"Itu teman-teman lo?" Cewek itu hanya mengangguk. Mereka berdua berjalan ke arah Randy dan yang lainnya. Masih dengan keadaan memapah Cewek tadi.
"Lo kenapa?" Tanya Randy saat melihat cewek itu di papah.
Cewek itu nyengir memperlihatkan gigi putihnya. "Gue kepeleset di toilet,"
"Grace kok lo bisa sama dia?" Tanya Rudi.
"Gue tadi masih di toilet. Terus gue liat dia jatuh, gue bawah deh kesini. Eh tau-taunya temannya dia kalian,"
"Kalian kenal?" Tanya cewek itu.
"Dia teman kita. Sekaligus gebetannya Randy," Ucap Rudi sambil melirik Randy. Yang dilirik pun hanya menunjukan ekspresi biasa saja.
"Cantik," guman Vira. Semua pasang mata melihat cewek itu. Dengan segera dia mengalihkan topic.
Vira mengulurkan tangannya. "Kenalin Gue Vira,"
"Gue Grace,"
"Makasih ya. Tadi lo udah bantuin gue. Hehehehe." Grace mengajawabnya dengan anggukan.
"Yuk sekarang kita nonton. Filmnya udah mau dimulai." ucap Vira sembil menggandeng tangan Randy. Menariknya menuju Bioskop.
"Kok tiba-tiba udaranya panas ya? Padahal udah ada AC?" Gumam Grace.
"Lo ngomong apa?" Tanya Dikky.
"Eh....eh bukan apa-apa," Jawab cewek itu cepat. "Yuk buruan jalan," ucap Grace berjalan menyusul Randy dan Vira.
Dikky yang melihatnya pun bingung. Dia juga dengan segera menyusul teman-temannya.
Sekarang mereka sedang menonton, Vira duduk di sebelah Kanan Randy. Grace pun duduk di sebelah kiri Randy.
Film dimulai. Siapa sangka Randy memilih film hantu? Grace sangat takut dengan film hantu.
10 menit film sudah diputar Grace merasa keringatnya menetes. Kakinya gemetar "WAAAAAAA!!!" teriak Grace dan refleks memeluk Randy yang ada di sampingnya.
"So...sorry," Grace kembali membenarkan tempat duduknya. Dia merasa ingin pingsan karena sudah sangat takut. Dia meminta izin ketoilet. "Gue ke toilet bentar ya." Randy mengangguk mengiyakan.
Sudah 30 menit Grace ke toilet tapi belom kembali juga. Randy mulai cemas. Dia membisikan sesuatu ke pada Vira. "Gue mau nyari Grace,"
"Okay gue ikut," mereka berdua keluar dari dalam sana. Mereka mulai mencari keberadaan Grace.
"Itu Grace," Vira menunjuk Grace yang sedang duduk disalah satu kursi. Mereka segera menghampiri cewek itu.
"Grace!!" Teriak Vira dari kejauhan. Grace yang merasa namanya dipanggil pun menoleh. Dia terkejut melihat Vira dan Randy mau menghampiri dirinya.
"Ka...kalian ngapain kesini? Filmnya udah selesai?" Tanya Grace bingung.
"Belum sih. Eh kok lo gak balik?" ucap Vira.
"Gu...gue. Maksudnya di dalam panas makanya gue disini," bohong Grace. Dia tidak mau jika Randy tahu kalau dirinya tidak suka film hantu.
Randy dapat melihat ekspresi Grace yang ketakutan. "Gimana kalau kita cari makan?"
"Setuju. Gue juga laper," Vira kemudian menarik Randy menuju salah satu tempat makan di mall. Sedangkan Grace ditinggal di belakang.
Grace lo harus semangat. Masak sih lo cembur ? Sadar Grace lo itu bukan siapa-siapanya Randy!
****
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
RANDY & GRACE [Sudah Terbit]
Teen Fiction[SELESAI] "Lo bukan cewek sempurna tapi mampu membuat gue jatuh cinta." -Randy Davidatta- "Gue gak suka cowok berandal, tapi lo mampu membuat jantung gue berpacu lebih cepat." -Grace Keysanandilla- Terdapat teka-teki didalam cerita ini. Ingin tau ? ...