Part 43

347 16 5
                                    

Dia mulai mengerjapkan matanya. Terdengar suara tangisan, tampak langit-langit berwarna putih dengan bau obat-obatan yang menyengat di hidungnya.

"Ahh," erang Grace pelan. Saat merasakan bagian tubuhnya yang masih terasa sakit.

"DOKTER.... DOKTER...."

Teriak Lisa saat melihat Grace tersadar dari komanya selama seminggu.

Dokter muncul dari balik pintu, lalu mengecek keadaan Grace.

"Dia sudah bebas dari masa kritisnya. Lusa dia udah bisa kembali ke rumah," ucap dokter itu setelah memeriksa keadaan Grace.

Lisa tersenyum legah. "Terima kasih dok,"

Dokter itu tersenyum lalu permisi untuk kembali ke ruangannya.

Lisa dan Hendra segera mengampiri Grace. "Syukurlah sayang kamu udah bangun," ucap Lisa sambil mencium kening Grace. Disusul oleh Hendra yang juga mencium kening putrinya.

Grace mencoba untuk bangun. Tapi, ditahan oleh Lisa. "Kamu tidur aja sayang, tubuh kamu belum sepenuhnya pulih," ujar Lisa.

"Ma," panggil Grace.

Lisa menatap anaknya lekat. "Iya sayang?" kata Lisa sembari tersenyum.

"Ma Ra-Randy di-mana?" tanya Grace terbata. Senyum yang awalnya terlihat di wajah Lisa seketika hilang berubah dengan senyum kecut mengingat akan kenyataan.

Grace yang menyadari ekspresi mamanya yang berubah. "Ma Ra-Randy dimana? Di-dia baik-baik aja kan ma?" tanya Grace mulai merasa takut.

Lisa diam, matanya mulai berkaca-kaca.

"MA RANDY DIMANA?" teriak Grace saat Lisa belum juga menjawab pertanyaannya.

Hendra mentap istrinya kemudian beralih menatap Grace. "Kamu tenang dulu sayang. Papa akan ceritain kejadian seminggu yang lalu,"

Grace mencoba menenangkan dirinya. Mendengar cerita papanya.

Flashback on

DORRRR

"GRACEE," teriak semua orang.

Saat polisi mencoba mendekati Keyla tanpa sadar keyla menekan pelatuk pistol sehingga pistol itu menembakkan pelurunya.

Keyla mendera tangisnya. Menjatuhkan pistol yang dibawanya tangannya gemetar saat tanpa sengaja menembak seseorang yang dia cintai. Tubuhnya gemetar bahunya berguncang hebat.

"RANDY MAAFIN GUE. GUE GAK BERMAKSUD NEMBAK LO," sesal Keyla. Saat tangannya sudah di borgol oleh polisi.

"Pak tolong pak. Saya mau lihat Randy pak, sekali aja pak," pinta Keyla. Tapi, polisi itu tidak mengizinkan. Polisi itu menuntun Keyla supaya keluar dari rumah tua itu.

Orang yang di tembak tadi tidak lain Randy. Saat itu Randy melihat dari sudut matanya jika Keyla pasti akan menembakan pistolnya. Dengan cepat Randy berusaha bangun. Dan akhirnya tertembak.

Cowok itu terkapar tanpa sadarkan diri. Dengan luka tembakan di dada bagian bawahnya.

"RANDY!" teriak Grace saat melihat Randy tertembak karena melindungi dirinya.

Randy tersenyum ke arah Grace. "Ka-kamu ja-jangan nang-nangis," ucap Randy dengan keadaan yang sudah tak berdaya.

Grace tersenyum mencoba menahan dirinya supaya tidak tumbang karena menahan sakit di tubuhnya.

"Kamu harus ku-" ucapan Grace terpotong karena dirinya tidak bisa lagi menahan sakit di tubuhnya. Cewek itu tumbang di samping Randy yang terkena tembakan.

RANDY & GRACE [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang