Part 24

395 23 1
                                    

Acara ulang tahun Keyla sudah selesai. Grace berjalan menuju mobil Randy. Sedangkan Randy masih berbicara dengan sahabatnya.

Saat Grace membuka pintu mobil tiba-tiba seseorang menutup pintu mobil dengan kasar lalu membalikkan badan cewek itu dan menguncinya.

"Bis lepasin deh! Mau lo apaan sih?" Grace mulai memberontak, tubuhnya di kurung dengan kedua tangan Bisma.

Tangan kanan Bisma terlurur menyelipkan anak rambut yang menutupi wajah cewek itu. Grace dengan kasar menepis tangan cowok itu. "Gak usah pegang-pegang deh!"

Bisma tidak mendengarkan, dia malah mendekatkan tubuhnya dengan tubuh Grace.

"Berapa kali gue harus bilang? Gue gak suka sama lo! Mending lo jauh jauh dari gue!" bentak Grace yang tidak membuat Bisma menjauh.

Bisma masih tidak mendengarkan, dia lebih mendekatkan kepalanya. Sedikit lagi bibir Grace dan Bisma bertemu tapi seseorang menarik kerah baju Bisma.

Memukul rahang cowok itu sehingga terkapar di tanah. Keadaan diasana sepi hanya ada mereka bertiga.

"DARI TADI GUE DIEM. TAPI LO MALAH SEMAKIN MENJADI! LO COWOK BUKAN SIH? GRACE ITU MILIK GUE! LO GAK USAH DEKETIN DIA LAGI! NGERTI GAK SIH LO?" teriak Randy yang sudah meledak-ledak. Wajahnya merah padam.

Bisma menyeringai, mencoba berdiri, sudut bibirnya sobek mengeluarkan darah segar akibat pukulan Randy tadi. "Tapi gue suka gimana?" ucapnya membuat Randy semakin terpancing.

Bogeman mentah mendarat di pipi kanan Bisma. Membuat cowok itu kembali terkapar di tanah. "Itu peringatan buat lo. Lo gak usah deketin cewek gue lagi! Masih banyak cewek diluar sana! Segitu gak lakunya lo sampai berani-beraninya lo ngerebut cewek orang!"

Bisma mulai kehilangan kesabarannya. "Lo yang gak laku! Gue suka sama Grace dari dulu! Lo nya aja yang ngerebut dia dari gue! Nyadar gak sih lo?"

"Udah Ran gak usah diladenin," Grace menarik tangan Randy tapi cowok itu menepisnya.

Randy kembali menarik kerah baju Bisma. "Gue ingetin sekali lagi sama lo. Lo gak usah deketin pacar gue lagi!" Bisma tidak melawan. Grace mulai merasa cemas.

"Dan lo juga inget ini. Gue bakalan ngerebut Grace dari lo!" Bisma menyunggingkan senyum meremehkan.

Grace sudah tidak bisa diam. Cewek itu menarik tangan Randy. "Randy stop! Please," ucap Grace dengan nada parau.

"Tapi dia udah kurang ajar!"

"Tapi aku gak apa-apa,"

Randy melepaskan tangan Grace emosinya masih meluap. Cowok itu masuk kedalam mobil meninggalkan Grace.

Grace menatap Bisma, sesaat kemudian menyusul Randy masuk ke dalam mobil.

****

Keadaan di mobil hening tidak ada yang berbicara. Grace paling tidak suka dengan situasi seperti ini. Dia beberapa kali berdehem memancing supaya Randy berbicara tapi cowok itu masih tetap diam.

30 menit di perjalanan akhirnya mereka sampai di depan rumah Grace. Grace turun tanpa mengatakan sepatah katapun. Grace berdiri menghadap ke arah mobil, dia berharap supaya Randy turun juga. Tapi cowok itu malah melajukan mobilnya tanpa membunyikan klakson.

Tanpa sadar sebuah air mata lepas dari persembunyiannya, sebuah cairan bening membasahi pipinya. Dia menangis dalam diam. Apakah dia salah? Dia hanya khawatir sama Randy.

Apakah salah jika kita khawatir?

Apakah salah jika kita ingin dia baik-baik saja?

APA SALAH?

Cewek itu masih diam memikirkan hal yang terjadi beberapa menit lalu.

TBC
****

RANDY & GRACE [Sudah Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang