SEMINGGU setelah hari tunangan itu. Randy dan Grace masih merahasiakan tentang pertunangan mereka kepada teman-temannya.
Pagi hari seperti biasa Randy menjemput Grace untuk berangkat sekolah bersama. Hari ini adalah awal mereka ujian kelulusan.
"Kamu udah belajar kan?" tanya Grace yang berjalan di samping Randy.
Randy menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. "Nanti aja deh di kelas," ujar cowok itu menunjukkan cengiran khasnya.
Grace memutar bola matanya malas. "Palingan juga nanti kamu nyontek!" ketus Grace melirik sekilas kearah Randy.
Randy melotot. "Kok kamu tau aja," jawabnya kemudian.
"Hai brother," sapa Dikky.
Ketiga curut itu- Rudy, Rian, Dikky-berjalan ke arah Randy.
"Bradar brother. Sok akrab aja lo!" ejek Randy ketika Dikky sudah berada di hadapannya.
"Biar keren gitu, kita kan udah mau lulus nih. Lo, lo pada mau lanjut kuliah atau enggak?" ujar Dikky. Menunjuk temannya.
"Kalau gue sih lanjut," ucap Rudy.
"Aku sih yess," ujar Rian dengan gaya bicaranya yang centil.
"Kalau lo?" tanya Rian ke arah Randy.
"Sama gue juga bakalan lanjut kuliah," ujar Randy sambil menatap Grace.
"Kamu juga sama 'kan mau lanjut?" tanya Randy.
Grace mengangguk. "Dimana?" tanya Randy.
Cewek itu diam tidak merespon pertanyaan Randy. Membuat cowok itu gemas sendiri. "Dimana?" ulang Randy sekali lagi.
"Harvard," ucap Grace.
Randy mengangguk.
Terlihat cowok itu nampak santai saja. Grace kira Randy akan terkejut jika mengetahui jika dirinya kuliah jauh. Diluar dugaan Grace.
****
Bel pulang sekolah berkumandang di SMA Harapan Bangsa. Kantuk, penat seketika hilang digantikan dengan kebahagiaan tiada tara setelah selesai mengerjakan soal ujian yang menguras otak dan tenaga.
Semua murid berjalan keluar gerbang sekolah berdesak-desakan. Grace, Nanda dan Keyla berjalan mengarah ke arah cafe yang biasanya mereka kunjungi. Hari ini Grace akan memberi tahu mereka berdua tentang pertunangan dirinya dengan Randy beberapa minggu yang lalu.
"Grace lo mau ngomong apa?" tanya Nanda yang sedang menyeruput ice mocca yang tadi di belinya.
"Gue mau ngomong sesuatu sama kalian. Tapi kalian jangan terkejut okay?" ucap Grace hati-hati.
Kedua orang yang ada di hadapan Grace mengangguk pertanda bahwa dia tidak akan terkejut dengan apa yang akan dibicakan Grace.
Grace terdiam cukup lama. Membuat kedua temannya itu berpandangan beberapa saat.
"Grace lo mau ngomong apaan?" desak Keyla.
Grace sedikit tersentak. "Gue...."
"Iya gue apa?" tanya Nanda sudah mulai tidak sabar.
"Gue sama Randy...." ucap Grace menggantung.
Kedua orang itu diam menunggu Grace melanjutkan ucapnya.
1 detik
2 detik
3 detik
4 detik
Grace berdehem. "Gue mau bilang kalau...."
"Buruan Grace," ujar Keyla tidak sabaran.
"Gue sama Randy udah tunangan 1 minggu yang lalu," ucap Grace cepat kemudian menutupi wajahnya dengan kedua tangan.
Keyla dan Nanda melotot tidak percaya dengan apa yang dikatakan temannya ini. "Lo serius?" tanya Keyla memastikan.
"Wah parah lo Grace. Lo gak ngundang-ngundang kita!" kata Nanda marajuk.
"Sumpah itu mendadak banget gue aja saat itu lagi jalan sama Randy terus Randy dapet telepon kalau mamanya pingsan. Nah, pas itu gue ngikut Randy buat ngejenguk mamanya. Tapi saat sampai rumah, tiba-tiba semua orang udah ada disana," ucap Grace membicarakan kejadian 1 minggu yang lalu.
"Gue pengen dong digituin," ucap Keyla.
Nanda memukul bahu Keyla. "Makanya nyari pacar, jangan ngerebut pacar orang," ucap Nanda membuat Keyla memukul balik dirinya.
"Kata-kata lo sungguh nyakitin perasaan gue," ujar Keyla mendramatisir. Dia tahu jika Nanda hanya bercanda.
****
TBC
Jangan lupa share ke sahabat, keluarga dan teman-teman kalian ya kalau kalian suka sama R&G 😘
Jangan lupa di vommet <333
KAMU SEDANG MEMBACA
RANDY & GRACE [Sudah Terbit]
Fiksi Remaja[SELESAI] "Lo bukan cewek sempurna tapi mampu membuat gue jatuh cinta." -Randy Davidatta- "Gue gak suka cowok berandal, tapi lo mampu membuat jantung gue berpacu lebih cepat." -Grace Keysanandilla- Terdapat teka-teki didalam cerita ini. Ingin tau ? ...