Tidak ada seorang pun yang mengerti sifat asli seseorang, kecuali dirinya sendiri. Jika ada, mereka hanya sok tahu.-Nathania-
____________________________
"Kata lo kita tampil terakhir." Kata Davine pada Alex. Tadinya Alex bilang Gilgada tampil terakhir, ternyata Redemption yang terakhir.
"Redemption gak dianggep haha." Galang ngakak.
"Eh cewek tadi siapa Dav?" Galang berhenti tertawa saat tiba-tiba teringat Andra.
"Tk" jawab Davine.
"Hah?"
"Temen kecil."
"Njir tinggal ngomong gitu aja pake singkat TK segala."
"Gkkmd" Davine berdiri.
"Lo ngomong apa sih Dav?!" Galang menatap tajam Davine.
Davine menghela napas. "Gue ke kamar mandi dulu."
"Sld." Sahut Gilang.
"Apaan?" Galang mengernyit.
"Sinting lo Dav."
Davine menatap Gilang sejenak kemudian dia berjalan meninggalkan Gama Sport Center. Sebenarnya dia hanya alasan saja ke kamar mandi, dia bosan mendengar penampilan Redemption yang menyanyikan lagu Numb dari Linkin Park. Bukannya Davine tidak suka lagunya, tapi tidak suka cara Redemption menampilkannya. Suara Mike dan Bisma sangat tidak cocok menyanyikan lagu rock, lebih baik mereka nyanyi lagu Let It Go.
"I've be come so numb i can't feel you there be come so tired so much more aw-" senandungan Davine terhenti ketika melihat Thania bersama seorang cowok di depan kantin. Davine menghentikan langkahnya dan berdiri di balik tembok kamar mandi yang ada di dekat kantin.
"Gak!" Ucap Thania.
"Kenapa? Apa alasan lo nolak gue?" Balas cowok itu.
"Gak perlu alasan, gue gak cocok sama lo." Perkataan Thania terdengar sangat ketus.
Davine mengintip sedikit dari balik tembok. Davine mengamati cowok kurus yang lebih pendek dari Thania itu, Davine rasa dia tidak mengenali siapa cowok itu.
"Apa alasan lo Than?" tanya cowok itu lagi.
"Ok lo maksa. Pertama, lihat lo kurus kering pendek lagi. Kedua, lo jelek. Ketiga, pacar lo gak cuma satu. Keempat-"
"Stop it. Lo bakal nyesel nantinya!" Cowok itu pergi dari hadapan Thania.
"Muka kek bungkus kacang aja sok jadi playboy, ngaca dong." Thania melanjutkan perkataannya sambil tersenyum miring lalu dia pergi dari sana, mengambil arah yang berbeda dari cowok tadi.
Davine masih tertegun melihat kejadian itu. Mulut Thania begitu pedas, dia menyebut semua kekurangan cowok itu. Seketika pandangannya tentag Thania berubah. Awalnya dia mengira Thania adalah cewek yang berbeda, tidak pernah memandang fisik seseorang.
Karena siapa pun cewek yang melihat Davine pasti mereka akan bersikap sok baik, karena dirinya tampan. Sedangkan Thania malah menunjukkan sikap sangat tidak suka pada Davine. Tapi ternyata Thania sama saja, berarti Davine 'kurang sempurna' bagi Thania. Mulai sekarang Davine membuang jauh-jauh perasaan anehnya pada Thania. Sebelum dia benar jatuh cinta pada cewek itu.
✂✂✂
Gilgada dan band-band lain yang lolos final kini duduk di kursi yang ada di depan panggung. Terlihat mereka sangat tegang dan berkomat-kamit doa agar bandnya menang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retaliation
Teen FictionDavine Airlangga, THE COLDEST BOY EVER di SMA Gama. Tidak pernah yang namanya mau berurusan dengan cewek. Sebagian berpikir Davine pernah memiliki masa lalu yang kelam, ada juga yang berfikiran bahwa Davine tidak normal. BIG NO! Davine masih normal...