Meski hari ini adalah hari Senin, Thania tidak mengenakan seragam putih abu-abu ataupun seragam lainnya. Dia mengenakan dress hitam yang panjangnya di bawah lutut dan blazer putih bersih. Rambut panjangnya dibiarkan terurai rapi dengan jepit kecil di samping. Thania seperti itu tidak sendirian. Bella, Viola, Sarah, Gita, dan Verlyn pun berpenampilan persis seperti Thania. Mereka berenam sudah seperti anak kembar saja.
"Duh cantiknya pacarnya Davine!" Bu Windi datang menghampiri Thania dan langsung mencubit kedua pipinya. Bu Windi terlalu gemas dengan Thania.
"Aduh sakit Bu." Thania meringis sampai mata sipitnya semakin sipit.
"Eh maaf, habisnya Bu Windi gemes banget sama pipi kamu. Pasti sering dicubitin Davine nih." Ujar Bu Windi sambil melepas tangannya dari pipi Thania.
"Dicubit nggak, dielus iya Bu." Sahut Viola, dia langsung mendapat tatapan tajam dari Thania. Sedangkan yang lain hanya tertawa kecil.
"Sudah sudah, nanti Thania ngambek. Sekarang ayo kita berangkat, mobil sekolah sudah siap." Bu Windi tersenyum.
"Baik Bu." Jawab mereka berenam.
**
Thania duduk manis bersama lima temannya. Mereka menunggu giliran Gama's Choir dipanggil. Ya, mereka sedang mengikuti sebuah lomba paduan suara se-Kota Malang. Setiap sekolahan diwajibkan untuk ikut serta dalam lomba ini, Gama's Choir selalu maju dengan anggota seadanya dan tanpa persiapan sama sekali. Tapi, tahun ini berbeda.
Anggota memang masih seadanya, tapi persiapan mereka sudah sangat matang. Sejak Bu Windi menjadi pembina Gama's Choir, enam anggota itu semakin semangat mengikuti latihan. Apalagi Bu Windi yang sangat sabar dan telaten, membuat Gama's Choir semakin baik.
"Beri tepuk tangan untuk penampilan Glow Choir dari SMA Surya! ... Penampilan selanjutnya mari kita saksikan perwakilan dari SMA Gama yaitu Gama's Choir!"
Enam gadis berdress hitam dan blazer putih itu berdiri, lalu mereka berjalan menaiki panggung yang sudah disediakan. Mereka berbaris dengan formasi zigzag, Thania, Verlyn, dan Sarah di depan, Bella, Viola, dan Gita di belakang. Lomba paduan suara kali ini tidak diperbolehkan menggunakan pengiring, jadi murni hanya suara mereka yang terdengar. Tema lomba yang diberikan yaitu "Save the World", lagu barat atau Indonesia itu terserah.
"People killin', people dyin'
Children hurt and you hear them cryin'
Can you practice what you preach?
Or would you turn the other cheek?
Father, Father, Father help us
Send some guidance from above
'Cause people got me, got me questionin'
Where is the love" Thania yang memulai.
"What's wrong with the world," Bella.
"Mama,"
"People livin' like they ain't got no"
"mamas"
"I think the whole world addicted to the drama"
"Drama"
"Only attracted to things that'll bring you trauma"
Sebenarnya di lagu aslinya lirik setelah Thania bernyanyi itu bernada rap. Tapi, Gama's Choir membuatnya berbeda. Mereka menyanyikannya dengan cara mereka sendiri yang dipandu oleh Bu Windi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Retaliation
Teen FictionDavine Airlangga, THE COLDEST BOY EVER di SMA Gama. Tidak pernah yang namanya mau berurusan dengan cewek. Sebagian berpikir Davine pernah memiliki masa lalu yang kelam, ada juga yang berfikiran bahwa Davine tidak normal. BIG NO! Davine masih normal...
