Pukul 4 pagi Davine sudah bangun, dia bangun tanpa bantuan alarm ataupun teriakan mamanya. Setelah selesai menunaikan ibadah sholat subuh dia mandi.
15 menit kemudian Davine keluar dari kamar mandi dengan kaus putih dan celana jeans biru dongker. Davine meletakkan handuknya lalu dia berkaca sambil menyisir rambutnya. Dia memerhatikan wajahnya.
“Kapan hilangnya luka ini?” Davine meletakkan sisirnya, dia menyentuh batang hidungnya.
Davine menghela napas kemudian dia pergi dari hadapan kaca mengambil jaket hitamnya dan mengenakannya. Penampilan Davine semakin sempurna dengan jaketnya itu. Siapa pun yang melihatnya pasti meleleh.
Cowok itu menuruni tangga sambil menyanyikan lagu favoritnya, Iridescent – Linkin Park. Linkin Park adalah band favorit Davine yang pertama. Yang kedua One OK Rock, ketiga Green Day. Dia memang suka semua lagu bergenre rock, baik soft rock maupun hard rock.
“Pagi Davine.” Mamanya menyambut kedatangan Davine di ruang makan.
“Pagi Ma.” Davine tersenyum sekilas. Dia mengedarkan pandangannya, tak ada seorang pun di sana kecuali dirinya dan mamanya. “Ayah? Ona?” tanyanya.
“Ayah masih mandi, Ona masih tidur.” Jawab Mamanya sambil menyeduh teh.
“Oh..” Davine menarik kursi lalu dia duduk di sana. Sambil menunggu sarapan dia mengecek handphonenya.
Ada banyak pesan di handphonenya yang belum dia baca, menurutnya itu sangat tidak penting, hanya dari perempuan-perempuan yang dianggapnya pengganggu. Davine lebih memilih membaca isi grup line kelasnya.
Galang : Bro, sis, hari ini gue sama Davine izin, bilang ke guru jangan di alpa. Kita berjuang buat sekolah 😘
Sinta : Semangat Davine ❤
Tiara : Semangat Davine ❤
Kyla : Semangat Davine ❤
Sam : Semangat Davine ❤
+25 isinya : Semangat Davine ❤
Galang : Sedih gue
Davine : tq
Thania : Semangat @Galang 😂
Entah kenapa tiba-tiba jantung Davine rasanya turun dengan kecepatan yang sangat tinggi hingga menimbulkan rasa sakit setelah membaca pesan dari Thania. Thania menyemangati Galang.
Davine : Gue nggak Than? *deleted*
Gila banget gue ngirim gitu.
Davine memilih menutup handphonenya sebelum dia mengirim pesan itu sungguhan.
Drrtt drtt
Davine membuka handphonenya lagi.
Thania : Semangat Dav. Gue yakin lo bisa menang 😁
Jantung Davine rasanya naik lagi dan berdegup sangat kencang. Pesan yang dikirim Thania itu bukan dari grup, itu dikirim pribadi kepada Davine. Davine menghirup napas dalam-dalam lalu mengetik balasan.
Davine : Thanks Than 😊
For the first time Davine use an emoticon. -Pesan dari line. Line aja sampai heran.
(Untuk pertama kalinya Davine menggunakan emoji)Davine : Pulang sekolah nanti gue minta catatan tugas hari ini ya
Sejak kapan Davine peduli tugas?
KAMU SEDANG MEMBACA
Retaliation
Novela JuvenilDavine Airlangga, THE COLDEST BOY EVER di SMA Gama. Tidak pernah yang namanya mau berurusan dengan cewek. Sebagian berpikir Davine pernah memiliki masa lalu yang kelam, ada juga yang berfikiran bahwa Davine tidak normal. BIG NO! Davine masih normal...