Sel Kupffer

3.8K 188 2
                                    

Noe menatap langit yang mulai menjingga. Suasana di sore hari begitu damai karena terasa teduh. Ia sangat menikmati perjalanan pulangnya. Meskipun ada rasa lelah yang tak bisa dipungkiri karena dinas hari ini cukup banyak rutinitas.

Noe merebahkan tubuh nya di atas kasur yang beralaskan motif beruang-beruang kecil dengan nuansa putih. Memejamkan mata sejenak serta melepas semua penat yang ada. Dan ia mulai terlelap.

Dering smartphone membangunkan Noe yang mulai memasuki alam bawah sadarnya, rasa kantuk kentara jelas dimata dan wajah lelahnya. Sebuah panggilan telpon dari Bunda.

"Hallo, Assalamu'alaikum Bun." suara Noe menjadi sedikit serak dan seperti tak bertenaga.

"Wa'alaikumussalam. Baru bangun tidur nak?"

"Hampir mau tidur Bun, Noe kelelahan aja baru pulang." Noe mengerjapkan mata nya berkali-kali untuk memulihkan kesadaran. Ia mengubah posisi dari tiduran menjadi duduk.

"Ya sudah nanti istirahat nya dilanjut setelah shalat maghrib. Sekarang kamu mandi dulu, siap-siap shalat. Jaga kesehatan selalu ya nak. Jangan lupa makan. InsyaAllah nanti badan menjadi bugar kembali."

"Oke, siap Bun." Noe tersenyum meskipun Bunda nya tidak melihat senyuman nya karena hanya melalui via suara.

"Ya sudah kalau gitu Bunda tutup ya. Assalamu'alaikum."

"Wa'alaikumussalam, Bun."

***

Noe terbangun dengan posisi tidur di atas meja belajar. Jam menunjukkan pukul 03.00 WIB dini hari. Ia memutuskan untuk mengambil air wudhu dan shalat tahajud lalu mengaji. Malam itu Noe menangis tiada henti. Entah apa yang membuat nya begitu merasakan sesak. Namun setelah berkhalwat pada Allah, mengadukan segala isi hatinya, membuat perasaan gadis itu teramat lega.

"Noe, semangat ya tes nya adik ku sayanggg." sebuah pesan dari Kak Risty. Hari ini Noe bertukar jam dinas karena akan menjalani tes untuk melanjutkan studi.

"Cie, gak mau kalah dari Kakak ya. Kakak dukung semangat kamu yang mau melanjutkan kuliah lagi. Kalau bisa sampai bergelar Doctor, hehehe...." sebuah pesan dari Kak Azmi membuat Noe tersenyum. Bunda dan semua teman-teman Noe memberi semangat serta dukungan.

Setelah cukup penat menyelesaikan 360 soal semalaman. Noe berharap ia bisa lulus untuk melanjutkan studi alih jenjang di Universitas yang diinginkannya. "Semoga saja aku bisa keterima sehingga aku bisa mewujudkan impian-impian ku" batin Noe. "Noe, pasti bisa. Semangat." ucapnya lagi sambil tersenyum menatap langit-langit kamarnya.

***

Aku selalu mencarimu

Kala mentari membangunkan

Sampai senja hendak melelapkan

Aku tak ingin begitu cepat

Sebab kau pasti akan bosan

Aku menitipkan rindu

pada waktu

Nanti bila saat nya

Aku kan menyatakan

Sampai di rumah sakit Noe berkutat dengan rekam medis untuk mengisi grafik tanda-tanda vital pasien. Rasa lelah dan penat masih menghinggapi tubuh serta pikiran nya setelah bertempur dengan soal-soal ujian masuk Universitas. "Noe, ke Departement Pediatri ya, nganter berkas ini." ucap Kak Uti.

"Oke kak."

Noe pun mengambil berkas tersebut kemudian menuju Departement Pediatri. Sampai di depan pintu Departement Pediatri, Noe berpapasan dengan Radip. Ada rasa canggung yang menerpa diantara keduanya.

"Noe." ucap Radip saat Noe berusaha menunduk dan mengabaikan nya.

Noe menarik napas dalam kemudian mata nya bertemu mata Radip. "Iya." Noe mencoba tersenyum dan berusaha seperti tidak ada yang terjadi. Bagaimana pun, Radip tidaklah sepenuhnya bersalah. Noe merasa bahwa hanya dirinya yang memang belum siap dengan segala keadaan yang hadir.

"Mau nganter berkas?" tanya Radip gugup.

Noe mengangguk. "Oh, oke silahkan." ucap Radip.

"Saya permisi, assalamu'alaikum." ucap Noe kemudian melewati Radip menuju nurse station.

Ada suara gemuruh di dalam hati Radip. Lagi-lagi ia merasakan takikardi. Jantung nya berdegup kencang dan berdesir. Hipotalamus nya seakan memberikan signal dan pupil matanya melebar saat bertemu gadis yang telah membuat dirinya jatuh hati.

"Saya ingin menjadi Sel Kupffer bagimu. Meskipun saat ini dimatamu kecil tak terlihat,namun saya akan selalu setia menjaga hati. Kamu adalah gadis yang selalu memicu hormon endorphin saya meningkat dengan cepat."

(Pradipto Deka Raswan)




We Marry (?) Mr.Doctor [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang