We Marry (?) Mr.Doctor [COMPLETED]

Shy

"Siapa yang tahu masa depan? Kita tak pernah tahu.
Begitu pun perihal jodoh yang sulit ditebak dan tak pernah bisa di duga."

(We Marry? Mr.Doctor)

Suasana di IGD obgyn cukup lenggang, dokter residen pun sedang mengisi rekam medis pasien untuk segera memindahkan pasien ke ruang perawatan.

"Noe, rekam medis ibu Murni dimana ya?" tanya Kak Irma.

"Sama dokter Ibnu, mau diisi katanya."

"Oh yaudah kalau gitu, nanti kasih kakak dulu ya kalau udah selesai diisi dokter Ibnu."

"Oke kak."

Pintu IGD Obgyn terbuka, dua mahasiswa perawat yang sedang dinas mendorong bed pasien. Noe menghampiri kedua mahasiswa tersebut, begitu pun dengan residen lainnya.

"Pasien perdarahan dan nyeri perut bagian bawah Kak, dok."

"Sakit sekali bu?" dokter Firsya melakukan palpasi pada perut bagian bawah. Terlihat pasien begitu merintih.

"Iya, dok." lirih pasien.

"Sudah di USG?"

"Belum. Saya tadi nya periksa di bidan terus kata bidan nya kemungkinan hamil di luar kandungan. Dan saya dikasih surat rujukan."

"Oke, bu jadi ini saya kirim ke poli obgyn dulu ya bu untuk dilakukan USG. Memastikan kehamilan diluar kandungan nya."

"Iya dok."

Sementara Noe mengambil sampel darah untuk dikirim ke laboratorium, untuk memeriksa kadar hemoglobin, hematokrit, leukosit serta mengukur kadar hormon hCG dan progesteron.

"Oke, telpon dong dokter yang tugas hari ini di poli." ucap Dokter Firsya residen di tahun ketiga tersebut pada Kak Irma.

"Oke dok."

"Eh, si Noe mana?" tanya Dokter Firsya.

"Saya dok, padahal tadi disamping dokter. Si dokter udah lupa aja." Noe terkekeh sambil membereskan peralatan setelah mengambil sampel darah.

"Permisi ya bu." ucap Noe tersenyum pada pasien.

"Iya, terima kasih." pasien tersebut tersenyum pada Noe.

"Oh kamu disitu toh. Maklum Noe, gak fokus ini. Hahahaha." ucap dokter Firsya seraya tertawa.

"Dasar si ibu-ibu. Ada apa memang dok?" tanya Noe.

"Ya kalau udah punya keluarga emang gini." semua diruangan pun terkekeh dan saling bersahut saling berargumen yang membuat tawa pecah.

"Udah ah, ketawa mulu. Jadi gini, kamu antar pasien gih ya ke ruang Delphinium bareng dokter Adli."

"Khem....khuk...khuk..." dokter Jemmy berpura-pura terbatuk sambil melirik dokter Adli.

"Kamu kenapa sih Jem? batuk? minum obat sana." ucap dokter Firsya melirik dokter Jemmy. Sementara dokter Jemmy hanya menahan senyumnya.

"Ya, Dli? mana si dokter Adli? biar sekalian kamu minta rekam medis pasien yang kemaren ya." ucap dokter Firsya mencari keberadaan dokter Adli yang rupanya berada di dekat skarem atau bilik pembatas pasien.

"Iya Dok, siap." ucap dokter Adli yang sudah berdiri di sebelah Noe.

"Sampel darah nya gimana dok?" tanya Noe sambil menunjukkan tabung berisi darah dari pasien yang dicurigai kehamilan ektopik.

"Oh itu biar nanti adek koas aja."

"Oke dok kalau gitu." ucap Noe.

Kemudian Noe bersama dokter Adli mengambil alih pasien untuk diantarkan ke ruang Delphinium. Sesekali dokter Adli melirik ke arah Noe.

"Noe?"

"Iya dok?"

"Nanti siang mau makan bareng?"

"Eh?" sontak Noe merasa terkejut dan malu. Bagaimana tidak malu? Dokter Adli mengajak makan siang padahal mereka sedang bersama pasien dan keluarga nya menuju ruang Delphinium.

"Iya aja mba, diajak makan gratis. Hhhehe." ucap suami pasien.

"Dokter sama mba nya pacaran ya?" tanya pasien yang sedang mereka bawa memakai bed pasien.

"Aduh kenapa jadi gini, kok aku jadi malu gini. Astaghfirullah." Batin Noe.

"Do'ain aja bu jadi istri saya."

Sontak Noe melongo menatap dokter Adli, merasa tak percaya dengan ucapannya. Dokter Adli hanya terkekeh. Sementara Noe menjadi bahan ledekan suami pasien. "Ya Tuhan, tolong hamba mu ini. Ini dokter Adli ngomong asal aja euy, nyebelin pisan." batin Noe. Degup jantungnya sudah tak karuan, rasanya canggung dan serba salah.

.

.

.

*Notes*

USG = Ultrasonografi

Kehamilan Ektopik = Kehamilan yang pertumbuhan sel telur yang telah
dibuahi tidak menempel pada dindidng endometrium
kavum uteri.

Hemoglobin = Metaloprotein (protein yang mengandung zat besi)

Hematokrit = Kadar sel darah merah dalam darah

Leukosit = Sel darah putih