Benda bulat di dinding itu menunjukkan pukul 06.00 WIB, itu artinya dua jam lagi Noe akan berganti shift. Gadis itu menghela napas kemudian tersenyum, wajahnya tampak begitu lelah. Ia melewati IGD umum saat hendak pulang. Seorang koas datang dengan napas yang terengah, ia menghentikan bed pasien tersebut.
"Pasien hamil 8 bulan korban tabrak lari." ucap seorang koas terengah-engah.
Dokter IGD segera memeriksa keadaan ibu tersebut. Kemudian memberikan bantuan napas dengan oksigen dan memperbaiki keadaan umum pasien. Noe yang melihat hal tersebut langsung membantu karena kebetulan IGD saat ini sedang dalam keadaan hectic serta kekurangan tenaga kesehatan yang jaga.
"Telpon bagian departement obgyn dan kolaborasi dengan dokter bedah syaraf. Saya curiga terjadi sesuatu pada bagian syaraf otaknya. Segera lakukan MRI jangan lupa." ucap seorang dokter IGD umum tersebut.
Noe kemudian menelpon dokter Damar sementara koas lainnya pergi menuju departement syaraf.
***
Pagi itu Noe pergi ke ruangan dokter Damar, melaporkan perihal pasien yang penanggung jawab utama nya adalah dokter Damar. Sudah lama dokter Damar tidak bercengkrama lama dengan Noe. Terakhir kali sebelum dokter Devon melanjutkan pendidikan spesialisnya. Dokter Damar dan Noe terlihat seperti seorang ayah dengan anak nya yang sedang berbagi kisah.
"Padahal saya ingin kamu menjadi menantu saya segera, menjadi istri dari anak saya." Noe hanya tersenyum kikuk saat itu. Ia bingung bagaimana harus menanggapinya. Mungkin dokter Damar sudah menganggap Noe seperti anak nya, beliau pun sering menceritakan ketiga anak nya pada Noe. Anak dari dokter Damar yang pertama adalah bernama Devon Ahmad Setya Erlangga. Setya Erlangga merupakan nama keluarga yang diambil dari nama dokter Muhammad Damar Setya Erlangga. Saat ini dokter Devon sedang menempuh pendidikan spesialis di Australia. Ia mengambil konsentrasi bedah.
"Saya merasa terhormat karena dokter bicara demikian." ucap Noe tersenyum. "Lagipula belum tentu Kak Devon mau dengan saya dok. Kak Devon kan pria hebat." Noe terkekeh. Ia pernah bertemu Kak Devon sekali saat ada acara di Aula Rumah Sakit. Sosoknya adalah pribadi yang ramah dan sopan. Smart dan berwawasan luas. Banyak gadis yang mengagumi nya begitu pun dengan Noe.
Dokter Damar tersenyum. Sikap Noe yang ramah dan rendah hati lah yang membuat dokter Damar ingin menjadikan Noe sebagai menantunya. "Kata siapa dia pria hebat?" dokter Damar terkekeh kemudian. " Dia juga manusia biasa sama seperti anak-anak lainnya bagi saya. Asal kamu tahu dia itu susah sekali kalau dibangunkan sampai ibu nya kesal. Ia juga terkadang ceroboh." dokter Damar tertawa begitu pun dengan Noe. Kemudian dokter Damar menghentikan tawa nya "Satu hal yang harus kamu tahu Noe, bahwa sehebat apapun seorang pria ia pasti punya kekurangan. Dan kekurangan itu akan tertutupi dengan kelebihan pasangannya. Sejati nya seorang pasangan adalah saling melengkapi."
Mendengar penuturan beliau membuat Noe berpikir bahwa lelaki paruh baya dihadapannya ini bukan hanya seorang dokter yang hebat, melainkan juga guru, sahabat serta Ayah yang baik. "Pantas saja ia membesarkan anak-anak nya dengan baik" batin Noe kemudian ia tersenyum. Beliau selalu bilang bahwa semua itu tidak lepas dari peran istri yang sangat dicintai nya. Bagi dokter Damar istri nya adalah pelengkap dan kesempurnaan dalam hidup nya. Noe begitu terharu setiap kali dokter Damar berbagi cerita serta memberikan petuah.
"Kata-kata dokter selalu membuat saya terkagum. Beruntung sekali Kak Devon memiliki Ayah seperti dokter." ucap Noe tersenyum.
Dokter Damar tersenyum kemudian tertawa "Saya juga nanti akan jadi Ayah mu kalau kamu menikah dengan Devon." Noe terdiam dan wajah nya bersemu, ia hanya menanggapi dengan sebuah senyuman.
***
"Seperti pigmen, jika terlalu berlebih maka akan menjadi gelap."
Suasana IGD obgyn pagi hari ini tak begitu ramai. Noe sedang berdiri di sebelah troli emergency. Mata nya menatap lurus ke depan.
"Ada berapa pasien nya?" suara bariton itu mengangetkan Noe.
"Astaghfirullah. Ada 5 dok." Noe sontak menoleh pada dokter Adli yang berdiri tepat disamping belakang nya.
"Kaget ya? Maaf ya." dokter Adli tersenyum. Kemudian ia memutar langkah menuju ruang VK. Sementara Noe mengelus dada nya seraya menghela napas.
Kak Risty yang melihat Noe menjadi tertawa. "Kamu tuh kenapa sih Noe?" ucap Kak Risty.
"Kaget loh, lagian ih si dokter Adli mah bikin horor aja tiba-tiba ngomong dari belakang gitu."
"Maka nya jangan kebanyakan bengong ih kamu mah."
"Gak bengong loh aku tuh kak."
"Iya gak bengong tapi ngelamun. Nanti kesambet loh. Kamu tahu cerita sust....." belum sempat Kak Risty menyelesaikan ucapan nya Noe segera memotong nya. Ia sangat paranoid dengan hal-hal yang berbau mistis.
"Ih gak usah diterusin, gakmau denger, gakmau denger." keluh nya.
"Hahaha...penakut banget ih kamu mah. Ya udah sana siapin partus set, itu pasien udah bukaan 7-8."
"Iya kak siap." ucap Noe kemudian berlari ke ruang alat.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Marry (?) Mr.Doctor [COMPLETED]
Genel KurguJodoh adalah sebuah rahasia takdir Tuhan. Tentang jodoh akan selalu menarik perhatian. Sebuah kisah yang memang selalu dinantikan. Mungkin jodohmu adalah seseorang dari masa lalu yang tak pernah kamu bayangkan. Saat menjalani masa koas di Departeme...