*flashback on*
"Ketulusan mengalir begitu saja ketika hati sepenuh nya hanya ada nama nya."
Jam dinding kamar asrama menunjukkan pukul 03.00 WIB dini hari. Awal yang sedikit menganggu kenyamanan. Teman-teman Noe ada yang masih terlelap. Gagang pintu kamar bergerak sebagai tanda ada yang hendak membuka pintu. Noe sempat merasa terkejut sehingga detak jantung nya berdetak lebih cepat.
"Udah bangun Noe?" rupa nya Sheila, teman sekamar Noe yang baru selesai mandi. Ia tersenyum.
"Kamu membuat ku kaget." ucap Noe sambil memegang dada sebelah kiri.
"Penakut banget dah." ucap Sheila terkekeh. "Sudah sana mandi. Jam segini saja sudah mulai antri, cepat nanti kamu bisa tidak dapat jatah mandi."
Ya begini lah kehidupan di sebuah asrama, harus disiplin karena jika tidak maka kamu akan sulit mengatur jadwalmu. Noe menuruni anak tangga tempat tidur. Mengambil peralatan mandi dan handuk beserta pakaian ganti.
Pukul 07.00 WIB semua mahasiswa bergegas menuju kampus setelah melakukan absen. Hari ini ada jadwal mata kuliah bahasa Indonesia. Karena masih duduk di bangku semester satu jadi belum masuk ke mata kuliah jurusan. Sampai di kelas, cepat-cepat Noe bergegas membuka laptop.
Gadis itu tersenyum membaca sebuah pesan dari Arkan. Arkan adalah pria yang disukai oleh Noe. Sudah satu bulan mereka menjalani sebuah hubungan.
"Good morning, sayang. How you're day?" sebuah pesan yang sudah bertengger sejak 30 menit yang lalu.
"Morning too. Hmmm I feel so good if I always think about you."
Noe tersenyum setelah mengklik send pada layar chat nya. Mengapa gadis itu menggunakkan laptop? Ya, karena selama dua semester peraturan nya adalah tidak boleh menggunakan smartphone.
"Ada kakak tingkat, cepat-cepat duduk yang rapih." ucap salah seorang mahasiswi, sontak Noe menutup laptop nya. Sekumpulan kakak kelas memasuki kelas mereka. "Nasib menjadi junior" batin Noe.
"Assalamu'alaikum wr.wb." salah seorang kakak tingkat membuka suara saat berada dihadapan mereka.
"Wa'alaikum salam wr.wb." semua mahasiswi serentak menjawab.
"Gimana dek betah gak di asrama?" salah seorang kakak tingkat bertanya.
"Betah kak." ucap mereka serentak.
"Ah bohong, yakin gak ngedumel? Pada gak megang hp kan? Pasti ada yang gak bisa hubungin pacar." sanggah seorang kakak tingkat yang memiliki alis tebal.
"Tidak kak." ucap para mahasiswi junior dengan serentak kembali.
Salah seorang kakak tingkat berwajah chubby mendekati Queen. "Dek kamu punya pacar gak?" Queen hanya menunduk dan diam saja.
"Kak, adek nya gakmau jawab." Kakak yang bertanya pada Queen seolah-olah mengadu pada teman lainnya.
"Kenapa dek gak jawab pertanyaan kakak nya?" ucap kakak tingkat beralis tebal.
"Punya kak." akhirnya Queen bersuara.
"Oh punya, kangen gak? Kuliah dimana?"
"Di Jakarta kak."
"Oh jurusan apa?" tanya kakak tingkat itu kembali seakan penasaran.
"Teknik kak."
"Oh adek nya pacaran sama anak teknik kak, keren ya kak."
"Sungguh aku tidak suka cara mereka bertanya demikian, sama saja mengganggu privasi seseorang" batin Noe. Tiba giliran Noe, salah seorang kakak bermata besar yang duduk di depan menghampiri dan duduk di bangku sebelah Noe.
"Siapa dek nama nya? Noezella" ia membaca name tag Noe. Noe masih diam dan mencoba tersenyum.
"Adek Noezella udah punya pacar belum?" Noe hanya diam. "Sebenar nya untuk apa mereka bertanya demikian?" batin Noe.
"Kak adek nya gak mau jawab." ucap nya lagi dengan wajah dibuat-buat kecewa.
"Kenapa gak mau jawab dek? Jujur aja dek, santai aja sama kakak-kakak nya. Kalau gak jawab nanti putus loh sama pacar nya karena gak diakuin." ucap salah seorang kakak berwajah chubby.
Noe masih diam kemudian menarik napas dalam. "Punya kak." Akhirnya Noe menyerah, ia bersuara.
"Oh banyak ya adeknya yang punya pacar, kuliah dimana dek? Jurusan apa?"
"Ah, sungguh aku paling benci hal publikasi seperti ini. Apa sebaiknya ku beritahu? Setidaknya aku tak memberitahu nama dan orang nya." batin Noe.
"Di Universitas Gajah Mada Jurusan Kedokteran, Kak."
Sontak teman-teman Noe menoleh pada nya. Noe memang duduk dibangku belakang. Jantung Noe sudah tak karuan rasanya mendapat tatapan tersebut.
"Wah, adek nya hebat kak pacaran sama anak Kedokteran." ucap kakak beralis tebal.
Sementara kakak yang disamping Noe "Kakak-kakak nya kalah, kita aja gak ada yang pacaran sama calon dokter. Mau dong dek, kenalin sama temen-temennya pacar kamu." Kakak berwajah chubby itu tersenyum "Iya gak Kak?" tanya nya pada teman-temannya yang lain.
Noe hanya menyengir kuda. Setelah kejadian itu Noe selalu dihujani pertanyaan bagaimana ia bisa berpacaran dengan pria sekeren itu. Bahkan ada yang minta dikenalkan dengan teman-teman Arkan.
Setelah melewati hari-hari di asrama dan tiba saat nya weekend bepergian. Noe bersama teman-teman kamar nya pergi ke sebuah Mall untuk menghilangkan penat. Sampai di sana Noe mampir ke sebuah warung kaki lima terlebih dahulu.
"Sebentar ya, aku ke warung." ucap Noe pada kedua temannya yang dibalas dengan anggukan.
"Pak permisi, saya boleh meminjam handphone bapak? nanti saya ganti uang pulsa nya." ucap Noe dengan sopan seraya tersenyum.
"Oh iya dek." Bapak tersebut menyerahkan handphone jadul nya. Noe mengetikkan nomor Arkan tang sudah dihapalnya, mencoba menghubungi kekasih nya itu.
"Hallo, assalamu'alaikum." ucap Noe saat panggilannya diangkat oleh Arkan.
"Wa'alaikumussalam." jawab Arkan "Ada apa?"
"Aku mau ngasih kabar kalau hari ini aku sedang diluar? Kita bisa ketemuan?" ucap Noe dengan tersenyum, ia merasa bahagia bisa menghubungi kekasihnya itu. Berharap, kali ini mereka bisa bertemu. Ada suara ramai dari sebrang telpon.
"Aku gak bisa, maaf ya. Ini lagi ada acara di kampus. Next time gimana?"
"Oh gitu, ya udah deh. See you."
"See you too, don't be sad okay?"
"Hmmm. Assalamu'alaikum." ucap Noe merasa kecewa.
"Wa'alaikumussalam." jawab Arkan kemudian Noe segera menutup telpon nya.
"Kenapa sih kamu selalu gak pernah ada waktu buat aku? Padahal aku selalu menyempatkan waktu untuk kamu." batin Noe. Gadis itu hanya bisa tersenyum getir dan merasa dadanya sangat sesak. Pelupuk mata nya mulai berkaca-kaca.
Semenjak Noe satu bulan berada di asrama, perlahan sikap Arkan mulai berubah. Banyak sekali berita simpang siur yang menghampiri Noe. Beberapa kali mereka tak bisa menahan emosi untuk sering berdebat. Mungkin karena usia mereka yang masih belia dan sama-sama keras kepala.
*flashback off*
KAMU SEDANG MEMBACA
We Marry (?) Mr.Doctor [COMPLETED]
General FictionJodoh adalah sebuah rahasia takdir Tuhan. Tentang jodoh akan selalu menarik perhatian. Sebuah kisah yang memang selalu dinantikan. Mungkin jodohmu adalah seseorang dari masa lalu yang tak pernah kamu bayangkan. Saat menjalani masa koas di Departeme...