DEEP [DUA PULUH SATU]

1.2K 93 0
                                    

Hari ini Arel ada janjian nonton dengan Nila. Dirinya sudah bersiap-siap untuk pergi. Sebelumnya dia sudah line duluan. Tapi tak ada jawaban dari sang empunya.

Elah, ni bocah kemana sih? Gue spam aja kali ya

Arel Gamael  : Lo di mana? Gue otw nih

Arel Gamael : La?

Arel Gamael : lo gak lupa kan ya?

Arel Gamael : lo gak lagi tidur kan ya?

Arel Gamael : ah elah, kacang lu La

Arel Gamael : Fix, kacang mahal

Arel Gamael : Heh -_-

Arel Gamael : Ah bodo, gue otewe.

Setelah spam Nila, Arel memasukkan handphonenya dan langsung tancap gas menuju rumah Nila.

Tak butuh waktu lama, Arel sudah sampai di depan rumah Nila. Ia memencet bel rumah, tapi yang keluar adalah bi Minah.

"Eh mas Arel, nyari mbak Nila ya?"

"Iya bi, ada?"

"Ada mas, masuk dulu" Arel membuntuti bi Minah, lalu dia duduk di sofa ruang tamu.

"Tunggu sebentar ya mas," lalu bi Minah naik ke atas menunju kamar Nila.

Tok tok tok

Tak ada  sautan dari sang pemilik kamar. Bi Minah membuka pintu kamar Nila. Tak di kunci. Ternyata Nila tertidur pulas. Pelan, Bi Minah membangunkan Nila.

"Non, bangun non, ada yang nyariin,"

Nila terbangun, "Siapa sih Bi? Ganggu aja."

Nila beranjak dari rajang, keluar dari kamar menuruni tangga.

"Siapa sih yang nyariin ganggu tidur aja." Nila menguap, matanya masih setengah terpejam.

Arel yang melihat tingkah laku Nila terkekeh pelan.

Gemesin banget sih La

Nila membuka matanya, dan betapa terkejutnya dia mendapati Arellah yang mencarinya.

"Loh ngapain lo ke sini?" Nila kaget.

"Lo lupa?"

"Lupa?" Nila berpikir, lalu kemudian dia mengingatnya.

"Aduh! Harusnya kita nonton kan ya?" Nila meneplak jidatnya sendiri. "Tunggu, dua puluh menit lagi gue siap." Secepat kilat Nila menaiki tangga menuju kamar.

Dua puluh menit kemudian ...

Nila sudah siap. Dia langsung menuruni tangga menghampiri Arel yang sedang sibuk nge game.

"Yuk sekarang?"

"Eh, Yuk."

Mereka berdua berjalan beriringan menuju mobil.

Dalam perjalanan, hanyalah ada keheningan. Arel yang sibuk menyetir, sedangkan Nila sibuk bermain handphone.

"Lo lucu ya kalo baru bangun tidur." Celetuk Arel mencoba membuka pembicaraan.

"Sialan lo!" Abel sewot.

Sedangkan Arel terkekeh pelan.

"Gakpapa kali, tetep cantik kok. Kalo gini kan gue gak kaget pas lo jadi istri gue." Canda Arel. Tapi candaanya kali ini menjurus ke serius.

"Apaan sih Rel." Nila tertawa canggung.

Lalu keheningan lagi-lagi tercipta dan berlangsung sampai mereka masuk di mall.
Mereka berdua masuk ke bioskop.

-DEEP-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang