Aruna sedang menunggu di ruang tamu rumahnya Nila. Hari ini mereka berniat jalan-jalan di mall melepas penat.
Nila menuruni tangga rumahnya. Dia memakai dress selutut warna putih hitam. Cocok dengan kulitnya yang putih. Rambutnya digerai, menampakkan rambut bergelombang sepinggang. Sedangkan Aruna memakai jeans panjang warna biru laut dengan baju tidak berlengan warna senada.
Aruna yang mendengar langkah kaki mendekat refleks menaruh handphonennya dan mendongakkan kepalanya.
"Lama bener, ngapain lo di kamar? Cari wangsit?"
"Cari jodoh, siapa tau jatuh dari atas. Buruan yuk,"
"Yuk,"
Mereka berdua menaiki mobil Nila, sepersekian detik kemudian mobil itu sudah meninggalkan rumah Nila.
Sepanjang perjalanan, mereka mengadakan konser dadakan. Menirukan suara lagu yang keluar dari radio di mobil Nila.
Nila mengambil bait pertama lagu tersebut.
Kuambil gitar dan mulai memainkan
Lagu yang biasa kita nyanyikan
Tapi tak sepatah kata yang terucap
Hanya ingatan yang ada di kepala
Aruna terkekeh pelan, lalu meneruskan lirik tersebut.
Hari berganti angin tetap berhambus
Cuaca berubah daun-daun tetap tumbuh
Kata hatiku pun tak pernah berubah
Berjalan dengan apa adanya
Mereka berdua melanjutkan lirik tersebut berbarengan.
Di malam yang dingin dan gelap sepi
benakku melayang pada kisah kita
Terlalu manis untuk dilupakan
Kenangan yang indah bersamamu
Tinggalah mimpi
Terlalu manis untuk dilupakan
Walau kita memang tak saling cinta
Tak kan terjadi ... (diantara kita)
—Slank-terlalu manis
Mereka bernyanyi sampai 5 lagu. Dan lagu terakhir dari Sam smith—to good at goodbyes membawa mereka memasuki parkiran mall.
Mereka berdua memasuki mall yang tak jauh dari rumah.
Aruna dan Nila memasuki toko flatshoes. Nila tertarik pada bagian rak sebelah kanan, sedangkan Aruna tertarik pada bagian rak sebelah kiri.
"Na, sini bentar deh, menurut lo ini gimana?" Nila menunjukkan flatshoes berwarna biru dongker dnegan pita di atasnya.
Aruna mendekat, "Lucu banget, cocok buat lo. Kalo ini gimana?" Aruna menunjukkan flatshoes pilihannya. Warna abu-abu dengan garis kotak kotak.
"Simpel, pas buat lo."
Mereka berdua sepakat pada pilihan mereka dan membayarnya.
"La, laper,"
"Gue juga, makan yuk?"
"Yuk,"
Mereka berdua memilih makan di sebuah restoran jepang. Setelah memesan mereka menunggu makanan datang sambil mengobrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
-DEEP-
Teen Fiction[COMPLETED] Memang awalanya tidak ada yang aneh, semua berjalan mulus selama lima tahun lamanya. Namun suatu ketika masa berjalan, menyibak satu persatu benang merah yang tersamar di antara benang putih. Menguji kekuatan ikatan yang telah mereka...