DEEP [DUA PULUH TUJUH]

1.1K 97 0
                                    

Cek mulmet di atas yuk 🔝🔝
ada quotesnya lho.Bisa juga sambil baca part ini dengerin lagu Fourtwnty berjudul tenang.

Selamat membaca!!

.
..
...
....
......
........

Dekka menepikan mobilnya. Berulang kali Dekka menghubungi Abel, namun masih sama. Tak ada sahutan dari sang pemilik nomer. Dekka juga spam chat, namun tak di balas juga. Jangankan dibalas. Dibaca saja tidak.

Dekka mengacak rambutnya frustasi. Dia sama sekali tak bisa melacak keberadaan Abel. Dia menundukkan kepalanya. Mencoba berpikir jernih untuk menemukan pencerahan.

Tiba-tiba otaknya terlintas sesuatu. Dia teringat tempat yang biasanya di datangi Abel ketika dalam masalah.

Tanpa banyak berpikir, Dekka menancapkan gas menuju tempat itu. Tempat yang Dekka yakini jika Abel pasti berada di sana.

Hanya butuh waktu lima belas menit, Dekka sampai di sebuah gedung tak terpakai yang menjulang tinggi. Gedung itu nampak usang dimakan usia.

Dengan setengah berlari, Dekka masuk ke dalam gedung itu. Menaiki tangga menuju lantai paling atas.

Ketika mencapai lantai paling atas, benar saja, Dekka menemukan sesosok Abel yang tengah duduk menghadap ke barat. Kepalanya dia sandarkan ke pagar pembatas besi.

Hati Dekka merasakan lega ketika menemukan sesosok gadis yang dicarinya. Rasa khawatirnya perlahan berangsur menghilang.

Dengan langkah pelan, Dekka mendekati Abel.

"Kalo butuh sandaran ada gue, jangan di pager besi. Gak enak. Dingin dan keras."

Suara itu membuat Abel mengangkat kepalanya dan menengokkan kepalanya. Raut wajah Abel kelihatan terkejut ketika mendapati Dekka ada di depannya.

"Lo kok bisa di sini?"

"Kayak gue gak tau lo aja." Dekka tersenyum manis.

Dia duduk di dekat Abel. Pelan, Dekka menuntun Abel ke dalam rengkuhannya. Mengusap punggung gadis itu dan mengelus elus kepalanya penuh sayang.

Abel yang mendapat perlakuan seperti itu hanya diam tanpa pemberontakan sama sekali. Di dalam rengkuhan Dekka, Abel merasakan kehangatan. Abel merasakan ketenangan. Abel selalu suka dengan pelukan Dekka. Membuatnya lebih tenang dan nyaman.

Dekka mendekatkan bibirnya di telinga Abel. Menyanyikan sebuah lagu yang membuat Abel merasakan desiran itu lagi.

Denganmu, tenang
Tak terpikir dunia ini
Karenamu, tenang
Semua khayal seakan kenyataan

Abel mengurai pelukan Dekka. Mulutnya terbuka meneruskan lagu yang dinyanyikan Dekka.

Berlari-lari di taman mimpiku
Imajinasi telah menghanyutkanku
Mimpiku sempurna
Tak seperti orang biasa

Dekka menatap Abel. Menggenggam tangan Abel. Menatap mata itu dengan intens. Pelan, senyum Dekka mengembang seiring mulutnya meneruskan lagu yang dia nyanyikan.

Karenamu, tenang
Semua khayal seakan kenyataan

Berlari-lari di taman mimpiku
Imajinasi tak menghanyutkanku
Mimpiku sempurna
Tak seperti orang biasa

Desiran di hati Abel kembali. Hatinya menghangat. Lagu itu sangat pas untuknya. Karena di samping Dekka hatinya kembali stabil. Namun dampak buruknya adalah perasaannya kembali labil. Karena lagi-lagi perasaan itu ada ketika mata abu itu menatapnya lama. Abel dan Dekka menamatkan lagu itu bersama.

-DEEP-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang