Tak ada orang yang bisa benar-benar dipercaya di dunia ini. Semuanya pandai berbohong dan menyembunyikan kebenaran.
-(namakamu) Zivanna-🍭
Indonesia, Juli 2017
Robby merapikan letak dasinya, baju kantor yang lengkap dengan sepatu pantopel hitam mengkilap telah terpasang rapi di tubuh tegapnya. Disamping lelaki itu, terdapat perempuan cantik yang tak lain adalah Karina, istrinya tercinta.
Hari ini mereka mendapat undangan dari pihak kepolisian, tim SAR, dan satu keluarga lain untuk bertemu di sebuah restoran. Ya, sejak beberapa bulan lalu, mereka berusaha mencari keberadaan keluarga kandung (namakamu). Di samping misi Robby yang berusaha memperbaiki hubungan kedua anaknya, ia juga tetap mencari keluarga asli (namakamu), karena gadis itupun berhak mengetahui dan bertemu dengan keluarga sedarahnya.
Keduanya tersenyum saat orang-orang penting itu telah duduk di kursi yang telah disediakan. Tak banyak hanya 2 orang pihak kepolisian dan 1 orang masing-masing dari tim SAR dan kedokteran serta 2 orang dari pihak keluarga yang entah kenapa juga diundang kesini.
"Mari pak, bu. Duduk," ucap seorang polisi berpapan nama Krisna. Keduanya pun menuruti lalu ikut berbaur dengan keenam orang lainnya.
"Langsung to the point saja, pak, bu. Mungkin apa yang kalian cari beberapa bulan lalu ini telah kami temukan," ucap Krisna.
Salah satu anggota tim SAR berdehem, "Maaf, biar saya perjelas agar kedua pihak bisa mengerti. Saya Adjie, orang yang menemukan bayi (namakamu) Zivanna 15 tahun silam sekaligus teman dekat Pak Indrawan Hakim, orang yang mengangkat ananda menjadi anak angkatnya."
Adjie menghela napasnya sebentar, "Dahulu, saat kecelakaan pesawat itu, saya bersama Pak Indra menemukan (namakamu) dalam gendongan ibunya. Saat kami cari identitasnya, ibu tersebut bernama Nuri Rahmasari. Kami tak kesulitan untuk mencari ayah dari anak tersebut karena kedua orang itu dipeluk oleh seorang laki-laki yang tak lain adalah ayahnya, Bima Cakrawangsa. Semua sudah kami berdua yakini karena di dalam tas Ibu Nuri terdapat kartu keluarga mereka. Dan identitas itu ada di dalam tas ini." Adjie menggeser pelan sebuah tas di atas meja kehadapan kedua pihak keluarga yang ada dihadapannya.
"Saat kami mengecek, hanya ananda yang terselamatkan, kedua orangtuanya telah meninggalkannya sendirian disana. Pak Indra langsung membawa bayi itu dan meminta pertolongan kepada dokter untuk menyelamatkan seorang nyawa yang masih belia. Saya sempat mengambil sampel rambut kedua orangtuanya saat itu untuk jaga-jaga atau mencari keberadaan keluarganya. Dan ya, semuanya bermanfaat sekarang," lanjut Adjie.
"Kami sudah mengumumkan dan mencari keberadaan keluarganya. Kami mengumumkan nama kedua orang tuanya beserta nama bayi itu, (namakamu) Zivanna. Tapi, tak ada yang datang untuk menemuinya. Bahkan kami sempat heran, kemana keluarga bayi malang itu? Akhirnya, Pak Indra mengangkatnya sebagai anak dan menambahkan akhiran Hakim di nama ananda itu. Dia sangat menyayangi (namakamu) meskipun dia bukan anak kandungnya."
Karina tersenyum tipis mendengar kalimat terakhir dari Adjie. Ia benar, suaminya itu sangat menyayangi (namakamu), bahkan rela mengorbankan nyawanya demi anak gadisnya itu.
Krisna mengambil alih pembicaraan, "Setelah Pak Bryan dan Bu Melisa ini melapor kepada kami mengenai keluarganya yang hilang 15 tahun silam karena kecelakaan pesawat, kami langsung menghubungkannya dengan laporan Pak Robby, apalagi saat mereka menyatakan bahwa keluarganya tersebut bernama (namakamu) Zivanna."
"Tapi, kami tak langsung menyatakan bahwa Pak Bryan dan Bu Melisa adalah keluarga kandung (namakamu) Zivanna. Kami melakukan tes DNA terlebih dahulu. Dan benar, DNA Bu Melisa cocok dengan milik Pak Bima yang tak lain adalah ayah kandung (namakamu," ucap seorang dokter muda cantik bernama Farida Rahima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sibling Relationship
Hayran Kurgu(Namakamu) Zivanna Hakim, gadis remaja berusia 15 tahun yang lahir di keluarga sederhana. Dia tidak disukai oleh kakaknya sendiri, Iqbaal Dhiafakhri Hakim sehingga membuatnya diasingkan oleh Iqbaal. Tetapi, selalu ada 2 insan berbeda aliran darah ya...