"TITO,APA YANG KAMU LAKUKAN?"ucap wanita paruh baya yang berdiri didepan pintu setengah berteriak.
Aku dan Tito terlonjak kaget. Tito langsung berdiri membuatku yang berada dipangkuannya jatuh terduduk dilantai.
GUBRAK.
"Mama."ucapnya kaget.
'Ugh,dasar manusia es nyebelin. Bangun kaga kira-kira,jadi sakit kan bokong gue' dumelku dalam hati.
Tito berjalan tergesa-gesa menuju mamanya tanpa memperhatikan langkah kakinya dan tak sengaja menginjak telapak tanganku.
"Aww,"pekikku kesakitan.
Tito dan mamanya menoleh kearahku. Tito menghentikan langkahnya dan berjongkok didepanku.
"Kenapa lo?"tanyanya dengan tampang tak berdosa.
Dasar manusia es batu,masih pake nanya segala lagi.Mana pasang wajah sok polos kek gitu lagi. Ih,jadi pengen kugiles aja biar rata sekalian tuh muka.
"Lo,-"tunjukku pada wajahnya.
Tito mengerutkan dahinya tak mengerti.
Argh.....masa sih dia gak ngerasa udah nginjek tangan aku,hiks.
"Kamu kenapa?"tanya wanita paruh baya yang tadi berdiri didepan pintu ikut berjongkok didepanku.
Nih kenapa jadi pada jongkok semua ya? Aneh.
"Hei,lo gak jawab pertanyaan gue dan nyokap gue. Lo kenapa,tiba tiba teriak gitu?"Tito kembali mengulang pertanyaannya.
Aku kembali melotot ganas pada Tito tapi kemudian aku ingat bahwa wanita disamping Tito ini adalah mamanya yang kemungkinan besar bisa memuluskan jalanku supaya aku bisa menikah dengan Tito.
Oke Nasha,lo harus berakting sekarang. Ayo keluarin semua kemampuan lo selama ini.
"Aduh,tante sakit."ucapku memasang ekspresi wajah sesedih-sedihnya. Aku kemudian memeluk mama Tito.
"Tito nginjek tangan aku tante,nih sampe merah gini."aku menunjuk telapak tanganku yang memerah,sementara Tito terlihat menahan tawanya.
"Gue kan gak sengaja,ga usah manja deh. Buruan bangun dan pergi lo darisini."ucapnya dengan wajah tanpa ekspresinya.
What??
Dia udah salah ga minta maaf dan sekarang ngusir aku? wah,bener bener minta digetok nih kepalanya Tito biar rada bener dikit.
"Tito,dia pacar kamu?"tanya mama Tito sambil menunjukku.
"Iya tante,saya pacarnya Tito sekaligus calon istrinya,"jawabku dengan semangat membara.
"Bukan ma,jangan dengerin omongannya cewek gila ini. Tito gak kenal sama dia.Pergi lo sekarang,kaga usah ngerusuh lagi disini."Tito menarikku dengan sekali sentakan,membuatku langsung terbangun dari dudukku dan menyeretku keluar cafenya.
"Jangan pernah balik lagi kesini dan ngacauin hidup gue lagi."kata Tito tegas.Ia kembali masuk kedalam tanpa memperdulikan diriku yang melongo karena ucapannya barusan.
"Argh....Tito,gue gak akan tinggal diam. Lo udah berani ngusir gue,sama artinya lo cari mati. Gue Nasha Aprilia Jasmine akan selalu ganggu hidup lo sampe lo mau nikah sama gue."teriakku didepan cafenya,tak peduli dengan tatapan orang orang yang berlalu lalang disekitarku menatapku aneh.
#
Hal pertama yang aku tau,aku harus nyari partner yang bisa diajakin kerjasama untuk ngebujuk Tito supaya mau nikah sama aku. Dan pilihanku jatuh kepada Darian,sobatku yang juga temennya Tito. Dia pasti tau banyak tentang Tito.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY ME, PLEASE!
Humor[Story Completed] Ini gila,beneran gila. Aku gak tau harus menganggap ini apa? sebuah bencana atau keberuntungan yang Tuhan limpahkan kepadaku? Karena ulah Daddy yang seenaknya saja ingin menjodohkanku yang aku tolak mentah-mentah,hingga aku menyang...