Wah,aku mo ngucapin makasih buat semua readers yang udah baca,apalagi ngasih vote n komennya.
Thanks buat humor #3 dan romance #26
aku beneran gak nyangka lho. sumpah seneng bgt ^_^
Chapter ini aku dedikasikan buat semua readers yang udah vote n komen ceritaku. I loph u all,so much :*
happy reading guys ^_~
#
Sudah sebulan sejak kejadian malam itu,hubunganku dan Tito tetap seperti biasa. Mungkin memang aneh tapi itulah kenyataannya. Aku tak pernah memberitahu Tito apa yang telah dilakukannya pada malam itu,karena saat terbangun keesokan paginya dia sama sekali tidak mengingat kejadian semalam dan akupun tak berniat memberitahunya. Karena jika aku beritahu,aku yakin Tito pasti akan lebih menjaga jarak denganku.
Kami selalu berakting mesra didepan kedua orangtua kami sesuai kesepakatan kami diawal pernikahan. Seperti sekarang, aku sedang menyuapi Tito sarapan walau pada kenyataannya aku sebenarnya mengerjai Tito.
Aku menjejalkan sesendok penuh nasi goreng kedalam mulutnya walaupun Tito belum selesai menghabiskan nasi yang baru beberapa detik lalu kusuapkan.
Hahaha,balas dendam memang menyenangkan. Biarin deh,keselek keselek laki gue. Sapa suruh jadi suami nyebelin banget.
Masa nih ya,aku semalem ditendang dari ranjang gegaranya waktu tidur aku meluk Tito. KDRT itu kan namanya. Wong peluk suami sendiri juga,masa gak boleh. Kan udah halal,jadi gapapa dong kalau aku grepe-grepe Tito. Aku tuh bukan cewek mesum ya, aku ini hanya cewek normal yang gak bisa liat badan cowok yang seksi dikit. Apalagi laki sendiri bawaannya pengen meluk mulu.
"uhuk...uhuk..."suara batuk Tito memecahkan lamunanku.
"Aduh sayang,makanya kalau makan tuh jangan cepet-cepet. Keselek kan jadinya."ucapku memberikan segelas air dan menepuk punggungnya perlahan.
Mama Mirna dan Papa Putra hanya tersenyum melihat tingkahku. "Maklum,pengantin baru. Bawaannya pengen mesra melulu."kata mama Mirna waktu itu ketika melihatku dan Tito sedang berpelukan,walaupun aslinya aku dan Tito nggak berpelukan tapi memperebutkan tab milik Tito yang kupinjam paksa.
#
"Nasha,kamu liat hape aku gak?"tanya Tito sambil memberantakan isi kamar. Aku yang masih berdiri didepan pintu menatapnya tak percaya.
"Tito....kok diberantakin sih? aku kan capek bersihinnya."ucapku kesal karena ulah Tito yang seenaknya.
"Tinggal suruh mbok Nah aja apa susahnya sih."
"Eh,kasian tau mbok Nah ngurus ini itu dari pagi sampe malem. Gak berperasaan banget sih jadi orang."
"Udah deh gak usah ngomel,bantuin nyari aja daripada kamu cerewet gitu."
Aku mendengus kesal mendengar ucapannya. Dasar mister gay es batu,selalu aja enaknya sendiri.
Ya,pada akhirnya aku ikut membantunya mencari ponsel Tito,walaupun aku masih sebal dengan sikapnya yang arogan itu.
"Emang kamu simpan dimana sih?"tanyaku.
"Nasha kalau aku tau aku simpan dimana ngapain juga aku nyari Nasha."jawab Tito geleng-geleng kepala.
"Hehehe,ya kan kali aja kamu tau."elakku sambil garuk garuk kepala.
Bego,bego,bego....kok aku bisa nanyain hal sebodoh itu sih sama Tito?
Aku kembali mencari ponsel Tito saat kumendengar lagu yang berasal dari kamar mandi.
angkat dong,angkat dong
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY ME, PLEASE!
Humor[Story Completed] Ini gila,beneran gila. Aku gak tau harus menganggap ini apa? sebuah bencana atau keberuntungan yang Tuhan limpahkan kepadaku? Karena ulah Daddy yang seenaknya saja ingin menjodohkanku yang aku tolak mentah-mentah,hingga aku menyang...