Special Xtra Chapter ♥ First night ♥

300K 8.1K 154
                                    

Karena banyak yang minta n pengen tau gimana malàm pertama tito n nasha, nih aku buatin. Semoga menghibur  dan memuaskan kalian semua yang baca ya. Dont forget to leave ur votment guys

Happy reading n enjoyed ^_~

#

Malam Pertama

18+

Setelah acara resepsi sederhana yang diselenggarakan dihalaman belakang rumah Tito dan tamu tamu juga sudah pulang, aku masuk kekamar untuk mengganti baju.

Saat aku akan membuka gaunku, terdengar suara pintu dibuka. Kutolehkan kepalaku menghadap Tito yang berdiri menatapku dengan senyum mengembang lebar. Tito berjalan kearahku dan membalikkan badanku memunggunginya. Kami berdua melihat pantulan diri kami dicermin rias.

Ia memeluk pinggangku erat dan merebahkan kepalanya dilekukan leherku sambil sesekali memberikan ciuman ciuman kecil yang membuatku mendesah. Aku menggigit bibir bawahku menahan erangan saat bibir Tito mulai bermain ditulang selangka dan menggigit memberi tanda kepemilikan dirinya atas diriku disana.

"Ti...to." desahku memanggil namanya.

"Hmm..." Tito hanya bergumam dan tetap menciumi sekitar pundakku dan leher.

"Aku mau mandi dulu sayang, gak enak gerah nih."

Tito menghentikan ciumannya. Ia mengurai pelukannya. "Aku udah gak sabar sayang." lirihnya kembali menghujaniku dengan ciuman ciumannya. Tangannya mulai bergerilya dibagian depan tubuhku.

"Tito!"

Aku menyentak tangannya hingga benar benar terlepas dari badanku. Aku berbalik menatap dirinya, yang juga menatapku dengan sorot mata terluka.

"Sayang... aku beneran gerah. Aku mau mandi dulu ya. Ntar kalau udah mandi kita lanjut lagi... ya."

Tito tak menjawabku. Ia malah cemberut dan menyilangkan tangannya ditambah bibir yang dimonyongkan membuatku semakin gemas dengan tingkahnya.

"Sayang jangan ngambek dong."

Aku mengecup cepat bibir yang selalu menjadi  candu bagiku. Namun Tito dengan sigap menahan tengkukku dan kembali melumat bibirku. Kami berdua berciuman dengan intens, hingga tak menyadari ada tamu tak diundang yang menonton ciuman kami.

"Ehem." suara berat itu mampu membuatku dan Tito menghentikan ciuman panas kami.

"Em..... sorry nih pengantin baru yang lagi hawt-hawt nya, gue disuruh bokap lo Nash buat manggil Tito." Topan memandangi kami berdua dengan wajah geli.

Ia menyandarkan badannya di kayu pintu dengan senyum yang tak pernah lepas dari wajahnya.

"Gue bakal nyusul lo bentar lagi. Sekarang lo pergi." usir Tito mendorong badan Topan menjauh dan tak lupa menutup pintu serta menguncinya.

Tito melangkah kearahku yang  kini penampilanku berantakan. Dengan rambut yang tak lagi rapi, gaun yang sedikit melorot membuatku harus menahan bagian depan gaunku agar tak terjun bebas. Tito menangkup kedua pipiku, mencium keningku sejenak.

"Aku keluar bentar. Kamu mandi yang cepat, harus wangi ya sayang." bisiknya seraya menggigit kecil cuping telingaku.

"Tito ih... geli."

Aku mendorong dadanya agar menjauh. "Udah sana, buruan pergi. Nanti malah dipecat lho jadi mantu sama Daddy."

"Jahat banget doainnya gitu banget. Emang kamu pengen jadi janda lagi?"

Kuinjak kakinya dengan heels yang masih kupakai menbuatnya loncat loncat dan meringis kesakitan.

"Nasha... aku bales beneran kamu ntar ya."

MARRY ME, PLEASE!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang