Yeay,update lagi.....
ngebut nih aku bikinnya supaya readers semua gak pada penasaran lagi.hayooo siapa yang penasaran sama jawaban dokter Rani??
Di chapter ini aku jelasin semuanya tentang masa lalunya Mike dan Nasha biar gak pada bingung lagi.
oh ya hampir lupa,thanks ya buat yg udah ngevote di chap kemarin,aku bukannya narget votenya harus segitu baru ku update,nggak kok. buktinya nih sekarang aku udah update lagi walopun belum nyampe jumlah yg kuminta. cuma pengen nyadarin silent readers aja supaya jadi aktive readers,hehehe piss. Percayalah,feedback dari readers semua yang jadi penyemangatku si penulis abal untuk tetap menulis. Maaf ya kalau perkataanku menyinggung hati kalian.
Daripada kebanyakan bicara akunya,mending langsung baca aja ya.maaf kalo banyak typo yo
happy reading guys ^_~
#
"Sebenarnya Nasha-"
"Nasha kenapa dok? Dia beneran hamil."potong Tito tak sabar.
"Bukan,sebenarnya Nasha tidak hamil. Maagnya kumat dan itu yang menyebabkan perut Nasha mual dan muntah-muntah."jelas dokter Rani.
Semuanya tampak kaget,kecuali aku tentunya. Aku udah tau kalau maag-ku kambuh karena telat makan. Dan yang pasti aku gak mungkin hamil karena aku sama Tito belum pernah melakukan 'itu'. Hampir sih sebenarnya,tapi gagal karena Tito menyebut nama pacarnya si Bima Bima itu yang membuat mood-ku hancur dan kesadaranku kembali sehingga aku lagi lagi menendang harta pusaka Tito yang membuatnya jatuh terjungkal ke lantai dan kubiarkan saja ia tidur dilantai hingga pagi.
Aku melihat wajah Mama yang kecewa mendengar penjelasan dokter Rani. Sepertinya mama benar-benar berharap padaku agar segera memiliki momongan.
"Ma,maafin Nasha ya. Nasha udah buat mama kecewa,"kataku memegang tangan mama. Mama membalas genggamanku,ia mengelus punggung tanganku dengan ibu jarinya.
"Gak papa kok. Mama tau kamu sama Tito sudah berusaha. Mungkin Tuhan pengen kalian pacaran dulu,kan kalian pacarannya cuma bentar. Yaudah,kamu tidur ya sayang,udah malem. Kamu harus banyak-banyak istirahat dan jangan lupa juga buat minum obatnya. Ya kan Ran?"kata mama meminta dukungan dokter Rani.
Dokter Rani hanya tersenyum."Iya,nanti saya buatkan resep untuk maag kamu."
"Makasih dok."
"Sama-sama Nasha. Kalau gitu saya pamit ya."
"Ayo Ran,biar saya antar. Mike."panggil mama karena Mike tak juga pergi dari kamarku.
"Iya ma."Mike berjalan menghampiriku dan berbisik tepat ditelingaku."Gue senang banget tau lo gak hamil,dan itu ngebuat gue tambah semangat untuk ngedapetin lo lagi. Sweet dreams sweetheart."kata Mike mengecup keningku tak memperdulikan keberadaan Tito dan berjalan meninggalkanku kembali berdua dengan Tito.
#
"Jadi,apa yang mau lo jelasin ke gue?"kata Tito setelah mengunci pintu kamar.
Ia duduk bersila diatas ranjang menungguku untuk menceritakan semuanya.
Mampus,masa iya aku harus jujur kalau dulu aku pacaran sama Mike dan sekarang Mike mau ngerebut aku dari Tito?
"Nasha."
"Oke gue bakal cerita tapi sebelumnya lo juga harus cerita siapa si Bima itu dan apa hubungan lo dengan dia sampai sampai lo pake acara mabuk segala karena itu cowok."
Tito memandangku tak percaya."Darimana lo tau gue mabuk karena Bima? Lo ngikutin gue."
"Nope,kaya gak ada kerjaan aja gue pake acara ngintilin lo segala. Lo tau dulu waktu lo mabuk lo makeout sama gue dan kita hampir aja buat baby seandainya lo gak sebut itu nama cowok sial."
KAMU SEDANG MEMBACA
MARRY ME, PLEASE!
Humor[Story Completed] Ini gila,beneran gila. Aku gak tau harus menganggap ini apa? sebuah bencana atau keberuntungan yang Tuhan limpahkan kepadaku? Karena ulah Daddy yang seenaknya saja ingin menjodohkanku yang aku tolak mentah-mentah,hingga aku menyang...