11. Hari Melelahkan

33 11 0
                                    

Jangan lupa kawan-kawan untuk mem-vote. Menghargai itu lebih baik dari pada diam saja lho...
Hanya menggerakkan satu jari kebawah dan menekan bintang tidak ada susah nya...

Typo bertebaran =-O

-Author🤘 -SalamJomblo👋
______________________________________

Cancer' pov

Hari ini gue lagi main di rumah tidak di Mansion Andreas lagi karena bosan. Hercul diliburkan untuk menjaga gue, jangan lupa di temenin sama calon kakak ipar gue, Thea.

"Katanya ada tetangga baru, pada mau mampir gak? Kali aja ada makanan gratis." Kata Abang gue yang paling tolol, dengan dongkol gue lempar bantal sofa ke muka Hercul.

"Tolol, emang gue gak ada disini lu gak ada makanan." Tanya gue sambil bersila di sofa, Hercul menggeleng.

"Aku di bekelin sama pacar yang aku sayang." Kata Hercul sambil berjalan mendekati Thea dan memeluknya.

"Yaudah ayo kali aja kita bisa silahturahmi sama tetangga baru." Kata Thea, gue mengangguk setuju tapi hati gue males liat tetangga baru kali nanti kalo punya anak cewek di kecentilan sama Abang gue dan sebaliknya juga Thea, nanti gue jadi obat nyamuk bakar.

"Gue gak ikut." Gue beranjak ke kulkas untuk mengambil cemilan gue yang gue beli sebelum ke Mansion Andreas.

Gue buka kulkas dan gak ada cemilan gue. Kepala gue masuk kulkas biar lebih jelas kalo cemilan gue emang nyatanya gak ada.

"Cemilan mahal gue lu makan ya Abang sialan? Itu harganya mahal banget 300 ribu cuma 2 kotak." Kata gue yang masih sambil mencari.

"Ada kok." Gue sampai kepentok sesakin denger kalo cemilannya masih ada.

"Dimana?" Kata gue semangat mendekat Hercul.

"Di Spiteng sono cari nanti ketemu coklat bulat-bulat." Kata Hercul tertawa, Thea juga ikut tertawa. Gue udah sampe 5 hari gue cari tuh cemilan sama Arthur dan dengan mudahnya Abang gue habisin.

"Sialan Lo!" Kata gue sambil menjitak kepalanya berkali-kali dan dia semakin terbahak-bahak.

"Ayo mau sapa tetangga baru." Ajak Thea merubah topik agar mereka melupakan tentang cemilan.

"Oh iya, yaudah ayo 2 bidadari ku tersayang." Kata alay keluar dari mulut Hercul, tapi gue seneng walaupun ekspresi muka gue biasa aja.

Kita berjalan menyebrang jalan karena Tetangga yang baru tinggalnya di depan rumah. Setelah sampai sebagai Laki-laki Hercul lah yang memencet bel dan menyapa tetangga.

"Selamat siang!" Teriak Hercul sambil terus menekan-nekan bel, tidak sabar. Thea saja merasa terganggu apa lagi tetangga ini. Tapi kalo di lihat-lihat ada tamu karena 1 mobil di garasi dan 1 mobil di depan rumah.

"Kayanya ad..." Ucap gue terputus ketika melihat wanita paruh baya muncul dari balik pintu.

"Oh... Tetangga baru! Ayo, masuk pas banget lagi ada acara jamuan." Kata wanita itu lalu memandang gue dari atas sampai bawah, ya wajar aja gue risih.

"Maaf, Bu. Saya risih di lihat seperti itu." Kata gue lembut karena masih menghargai nanti kaya tetangga kemaren tukang ngambek itu juga gara-gara gue.

"Oh... Ayo silakan!" Kita masuk dengan ada perasaan senang tapi hanya di Hercul soalnya Hercul belum makan siang.

"Eh..." Gue kaget tiba-tiba tangan gue ditarik sama... Gue nyesel kan ke sini.

"Ih... Cancer dateng berarti minta baekan sama gue." Alex ya Alex lu bisa bunuh gue denger yang gak penting.

Conflict Of Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang