Setelah menunggu akhirnya pernikahan Arthur dan Emily sudah sampai, dan di sinilah tempat janji suci mereka berdua untuk hidup bersama sampai ajal menjemput mereka. Dengan balutan gaun pengantin putih yang sangat memukau perhatian banyak orang bahkan mempelai pria juga sampai tercengang.
Pernikahan mereka di selenggarakan di hotel milik Ayah Iqbal, Anio. Hotel bintang lima ini sangat lah penting dalam perkembangan perusahaannya. Semua bagian hotel ini sudah diubah wedding organizer dengan memukau, langit-langit lobi hotel terdapat lampion otomatis yang akan menyala dengan warna yang berbeda, lantainya terdapat karpet merah untuk para tamu menuju mempelai, terdapat photobooth di taman hotel yang sangat indah dan luas.
Cancer berjalan berdampingan dengan Andreas, Anita, Andrew, Hercul dan Thea. Andreas dan Anita memakai pakaian yang sama dan casual, Hercul dan Thea juga sama memakai pakaian yang lebih sederhana namun terlihat sangat menarik perhatian, sedangkan Cancer dan Andrew ia berbeda baju namun mereka memilih warna yang sama tapi gaun Cancer itu terlihat sangat sangat cantik dan anggun, apalagi Cancer menggunakan make-up artist yang di miliki keluarganya, ia sangatlah benci jika semua orang menatapnya.
"Santai lah Cancer. Anggap saja seperti hal yang sering kau lakukan tapi tetap anggun dan mempesona." Pesan Andreas di dengar baik oleh Cancer.
Yang benar saja?! Cancer seperti mendapat dorongan untuk menegakkan badannya dengan anggun, mengayunkan kakinya yang jenjang dengan cepat namun mempesona dan matanya menatap dengan tajam seperti biasanya.
Cancer berhenti tepat di hadapan Emily dan Arthur yang melihatnya tanpa berkedip. "Ken, tadi lu anggun banget."
"Makasih..." Ucap Cancer sambil tersenyum manis. "Selamat ya, Arthur. Akhirnya nanti malem dapet juga ya hahaha." Ujar Cancer menggoda Arthur, kan Arthur itu ciri-ciri cowok kurang belaian.
Emily tersipu mendengar ucapan Cancer dan Arthur ikut tertawa bersama Cancer. "Emily kamu harus meminum obat penguat, adik kecilku pasti selalu meminta." Goda Arthur kepada Emily, Emily hanya menundukkan kepalanya dan Cancer tertawa terbahak-bahak melihat Arthur si mesum akan segera melakukan itu.
"Sudah lah Cancer kau sangat nakal, menggoda orang lain yang baru saja menikah." Ujar Andreas yang sedari tadi hanya memerhatikan dari jauh, Cancer hanya mengangguk.
"Selamat ya Arthur, Hercul akan menyusul." Ucap Andreas sambil berjabat tangan dengan Arthur.
Hercul yang mendengarnya langsung merangkul pundak Arthur. "Thur mendingan jangan terlalu kuat deh, kasian gue sama Emily, nanti lemes duluan." Goda Hercul untuk mengurangi ronde. Arthur itu bukan perjaka lagi, apalagi dia yang super duper mesum, dan Hercul memaklumi kondisi jika sudah tidak terkontrol maka akal pun bisa menghilang.
"Kalian ini benar-benar." Ujar Andreas sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Ayo kita mulai makan banyaaaak." Seru Hercul lalu berjalan cepat menuju tempat khusus marketing.
Cancer menggendong Andrew menuju tempat marketing dan ini membuat ia benar-benar menjadi sorotan semua orang yang ia lewati, terlebih lagi gaun yang ia gunakan memperlihatkan paha kanannya, dua jengkal dari pinggul sudah tertutup kain lembut gaun ini, sungguh sangat membuat tidak nyaman.
"Sudah Ayah bilang, hiraukan mereka dan jalan dengan percaya dirilah." Andreas mengelus rambut coklat Cancer, Andrew tertawa karena Ayahnya menggendongnya.
Cancer berhenti ketika melihat Alex yang melihat dengan tatapan matanya yang tajam membuat Cancer semakin dibuat menggigil.
"Lu cantik banget." Puji Alex berada di hadapan Cancer, Cancer hanya tersenyum.
"Tangan lu udah gak biru, bagus deh." Alex memegang tangan Cancer karena ingin melihat luka kemarin.
"Makasih ya Lex." Cancer tersenyum lalu memeluk Alex, "Virgo maaf gue udah terlanjur cinta sama lu, tapi gue Lampiaskan sakit gue selalu ke Alex." Batin Cancer.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conflict Of Love (Completed)
Novela Juvenil❝ Dapat kepastian itu susah perlu perjuangan kalau gak ada perjuangan di pastikan kalian gak bakal berhasil.❞ K.A ❝ Hidup tanpa adanya keyakinan hanyalah sebuah drama. Hidup tanpa adanya kepercayaan hanyalah sebuah ranting pohon.❞ C.M.A.S ❝ Jangan m...