"Sekarang lu mending cepetan kesini, keburu anaknya kabur lagi." Ujar Ercy dan telepon langsung dimatikan setelah dijawab Hercul. Hendak berbalik Ercy menemukan Virgo yang sedang menatapnya tajam.
"Cancer kabur? Berarti dia tadi--." Ucar Virgo menggantung ucapannya. Ercy mengangkat sebelah alisnya, tidak mengerti.
"Iya, emang tadi dia ngapain?" Tanya Ercy penasaran dan Virgo tak kuasa menahan keterkejutannya.
"Dia bantuin gue." Jawab Virgo singkat, Ercy mulai kesal dengan Virgo yang hanya menjawab singkat.
"Jelasin bego, gue gak ngerti." Ujar Ercy sambil menyender di meja makan, Virgo menatap tajam Ercy. "Iya-iya lu gak bego. Maaf?"
"Pokoknya lu gak harus tau dan... Gue mau bantuin dia karena bales budi." Kata Virgo langsung berdiri dan hendak berjalan namun terhenti karena Ercy menahan pergelangan tangannya.
"Jangan macam-macam sama Ayahnya Cancer. Lu gak mau mati muda kan." Ujar Ercy masih memegang pergelangan tangan Virgo.
Virgo menepis tangannya dengan kasar. "Lu ngerti bales Budi gak sih!" Virgo berlalu pergi mencari Cancer.
Virgo terus menelusuri jalan yang tadi ia lewati bersama Cancer, matanya menatap sekeliling. Tak ada orang. Ia berjalan terus hingga ia merasakan ia menginjak sesuatu. Virgo menatap kebawah dan menemukan sebuah senjata api, punya Cancer.
"Ini..." Guman Virgo sambil menggenggam erat senjata api itu lalu memasukkan ke dalam bajunya.
Virgo berlari terus memutari desa sampai ke jalanan beraspal ia lalui untuk mencari Cancer tapi sia-sia ia tak menemukannya. Virgo mulai sedikit menyerah dia tidak bisa menyelamatkan Cancer. Virgo berjalan lemas menelusuri pemukiman sambil menunduk pasrah.
"Sebelum kau melepas anak ini." Teriak suara ibu yang familiar di telinga Virgo lalu Virgo memfokuskan perhatiannya pada ibu yang ia tolong tadi.
Virgo terus memperhatikan hingga akhirnya ia terkejut karena ibu itu didorong dengan kasar hingga kepala ibu itu terkena batu besar. Virgo marah ya wajar marah ia melihat tindakan kasar.
Ia tersentak sejenak karena mendengar suara Cancer tapi ia tidak melihatnya. Yang ia lihat hanyalah 2 bodyguard besar berhadapan dengan ibu itu. "LEPASKAN!" Teriak seseorang tapi Virgo mengenal suara itu, itu suara Cancer. Dan akhirnya Cancer terlihat setelah terlepas dari himpitan bodyguard besar.
Virgo masih diam di tempat karena ia melihat Cancer terlihat sangat murka dengan 2 bodyguard yang kasar. Setelah keberaniannya sudah ada, Virgo memberanikan jalan mendekat perlahan, setelah hampir dekat dan terdapat pohon besar, tiba-tiba tangannya ditarik kasar.
"Gue bilang jangan ikut campur kalo lu gak mau mati." Ujar Ercy sambil memojokan Virgo pohon yang daunnya besar.
"Tapi... Dia lagi bahaya." Ucap Virgo sambil menunjuk ke Cancer.
"Yang justru dalam bahaya itu si bodyguard bukan dia." Masih dalam tahap mencegah Virgo mendekati Cancer, Ercy terus mengatakan bahwa Cancer berbahaya.
"Udah ah lu gak ngerti apa-apa." Ujar Virgo sambil mendorong bahu Ercy.
"Lu yang sebenarnya gak tau apa-apa! Gue lebih tua dan lebih tau gimana keluarganya dia. LU GAK TAU APA-APA TENTANG DIA." Bentak Ercy, ia sudah cukup kesal dengan Virgo yang masih ingin berbalas budi.
Virgo tertawa kecil meremehkan dan matanya menatap sinis Ercy. "Lu itu gede badannya doang tapi otak lo gak dipake." Maki Virgo.
Wajah Ercy memerah, urat mulai terlihat di pelipisnya. "Tapi gini-gini gue Abang lu, gue gak pengen lu dalam bahaya." Ujar Ercy sambil memegang bahu Virgo.
KAMU SEDANG MEMBACA
Conflict Of Love (Completed)
Fiksi Remaja❝ Dapat kepastian itu susah perlu perjuangan kalau gak ada perjuangan di pastikan kalian gak bakal berhasil.❞ K.A ❝ Hidup tanpa adanya keyakinan hanyalah sebuah drama. Hidup tanpa adanya kepercayaan hanyalah sebuah ranting pohon.❞ C.M.A.S ❝ Jangan m...