16. Met Grandpa

35 12 0
                                    

Cancer'pov

Hari ini gue lagi tiduran di kamar, sendirian. Maksudnya gak sendirian di rumah, di rumah ada Hercul ama Thea.

Siapa cinta pertama kamu, Ken??

Itu masih teringat bahkan sangat teringat ucapan bunda untuk menggoda gue. Dan dengan tololnya dulu gue ngomong.

Cinta pertama Ken itu Dylan dong...

Sungguh pengen banget gue bacok tuh yang namanya Dylan, gak ngerti lagi sama anak kayak dia sumpeh dah. Dulu dia lebih dari kata manis.

Berarti diabetes dong hahaha...

Sekarang manis aja gak... Paitnya berasa mungkin ini karena faktor hasutan dari Ayahnya yang terlalu iri dengan Andreas. Entah kelebihan Andreas apa yang membuat ayahnya iri? Kekayaan? Kemajuan perusahaan? Atau yang lain??

Ting tong... Ting tong...

Bell rumah berbunyi dan terus berbunyi. Si Hercul kemana sih?? Elah... Males banget gue ke depan.

Dengan males gue menuruni tangga, berjalan santai namun lambat. Tanpa memeriksa dulu gue langsung membuka pintu dan betapa kagetnya gue liat ini.

"Grandpa?" Cicit gue dan terus memandang Kakek namun masih keliatan gagah, tegap, dan terlihat mempesona karena rambut putihnya, uban.

"Long time no see you, Cancer." Kata kakek gue yang namanya Ansyon. Namanya aneh sama kaya nama gue, Cancer???

"Masuk, grandpa..." Gue persilahkan Ansyon masuk. Dia duduk sambil terus menatap khawatir ke gue.

"Tumben grandpa datang. Memang ada masalah sama Ayah?" Tanya gue memastikan saja karena gue tau gimana watak keluarga Andreas kalo lagi marah tapi sifat Meraka sangat perhatian gak kayak Andreas tidak peduli dengan sekitar.

"Tidak ada masalah. Grandpa cuma khawatir sama Ken." Katanya sambil tersenyum. "Tapi... Ken terlihat baik-baik saja." Katanya sambil terkekeh.

Gue tersenyum lebar. "Keturunan grandpa Ansyon gitu lho." Kata gue lalu tertawa dan dia lebih terbahak.

"Apa Ken merasa tidak nyaman?? Sebenarnya grandpa mau mengajak Cancer tinggal di LA, tapi kalau Cancer merasa nyaman grandpa tidak jadi." Ansyon gitu selalu perhatian bahkan sangat mirip Bunda.

"Big no, grandpa. Disini dunia Cancer tapi Cancer hanya merasa dunia gak adil saja." Kata gue sambil menunduk entah kenapa gue nundukin kepala.

"You're stronger woman..." Ansyon langsung memeluk gue dengan sayang, gue membalasnya dengan erat.

"Grandpa ingin melihat youR step mother and baby Andrew." Ansyon menatap gue dan gue mengangguk. "If you can follow me?" Tanya Ansyon dengan mengangkat sebelah alisnya.

Gue tertawa kecil. "Of course grandpa."

🕳🕳🕳

"Grandpa, kenapa Grandma tidak ikut ke Indonesia?" Tanya gue dan memandangnya dari samping.

"Grandma ikut kok. Tapi karena dia tidak suka dengan Anita jadi dia bersama Hercul dan pacarnya tadi ketemu di perjalanan." Jelasnya yang membuat gue mengangguk dan ber-oh-ria.

"Cancer ingat bagaimana Grandma nangis karena Bunda patah tulang. Karena sangat sayang sama Bunda jadi Grandma gak mau ada yang menyakiti Bunda." Kata gue dan menatap kosong ke depan. "Tapi... Cancer gak inget Grandma nangis karena Bunda meninggal dunia??" Tanya gue dan langsung memandang Ansyon yang sedang bersandar sambil menatap ke atas.

"Sebaiknya Ken tidak membicarakan tentang itu. Hal itu membuat kau drop lagi karena terus kau pikirkan. Grandma itu sangat menyesal walaupun itu bukan kesalahannya dan dia bahkan malu bertemu denganmu katanya." Kalimat terakhir Ansyon membuat aku tertegun sejenak.

Conflict Of Love (Completed)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang