08

4.9K 817 94
                                    

Ruangan seluas 3 x 4 meter itu tampak sepi, hanya ada 3 orang didalam ruangan tersebut yang sibuk dengan pikirannya masing-masing. Hira menghela nafas, kemudian ia melirik kearah sofa. Dimana kedua sosok sahabat dari anaknya, —Felix dan Jisung— tengah sibuk memainkan ponsel ditangan mereka.

"Kalian gak pulang?"tanya Hira yang membuat Felix langsung mematikan ponselnya, menatap Hira yang duduk disamping ranjang rawat Hyunjin yang masih tertidur karena obat bius.

Felix menggelengkan kepalanya, "Enggak Bun, nanti aja. Lagian temen-temen pada mau kesini kok"jawab Felix yang membuat Hira tersenyum.

Jisung yang ada disampingnya ikut menganggukkan kepalanya, pertanda setuju dengan ucapan Felix.

"Mau makan gak? Pasti belum pada makan kan?"tanya Hira.

Felix tersenyum, kemudian menganggukkan kepalanya semangat, "Mau kok bun! Asalkan dibeliin sama bunda, Felix pasti mau!"jawab pria blasteran itu yang membuat Jisung meringis.

"Bunda jangan dengerin omongan bule ini, tadi kita udah makan kok bun!"sahut Jisung yang membuat Felix langsung merengut.

Hira tertawa menyaksikan perdebatan diantara keduanya. Kedua sahabat dari anaknya itu memang sedekat itu dengan Hira, jadi jangan heran kalau mereka berdua ditambah Seungmin memanggilnya bunda.

"Udah-udah, bunda keluar dulu. Kalian jagain Hyunjin dulu ya, mau nyari makan buat kalian"ucap Hira yang langsung membuat kedua remaja itu menghentikan aksi mereka.

Felix tersenyum lebar, sementara Jisung langsung mesem-mesem.

Hira segera mengambil tas selempang miliknya, mengusap pelan rambut Hyunjin sebelum akhirnya segera beranjak berjalan menuju pintu kamar Hyunjin.

Seperginya Hira, Felix langsung kembali menyenderkan tubuhnya kearah sofa. Diikuti juga oleh Jisung. Keduanya kembali diam, sembari menatap Hyunjin yang masih menutup matanya.

Kejadian beberapa jam yang lalu masih teringat jelas oleh Felix, ya, bukan hanya dia yang tahu bahwa Jinyoung merupakan tersangka utama yang membuat Hyunjin seperti ini, bahkan anak dari sekolah sebelahpun menyadari hal tersebut. Jisung, maupun Felix sebenarnya sudah ingin melayangkan bogeman mentah kearah Jinyoung. Bagaimanapun juga Hyunjin adalah sahabatnya, dan jelas Jisung maupun Felix. Beruntung Raesung yang biasanya bobrok tiba-tiba berubah drastis, menjadi penengah, dan lebih menyuruh untuk segera menyusul Hyunjin yang sudah masuk kedalam mobil ambulance.

"Sinting emang Jinyoung, gue tau dia gak terima om Minhyun nikah sama bunda. Tapi gak gini elah, lagian kalo gak karena om Minhyun bawa kabur bunda, mana ada ceritanya si Hwang jadi kakaknya muka kecil itu!"runtuk Felix sambil menepuk-nepuk paha Jisung pelan.

Jisung menganggukkan kepalanya, setuju dengan ucapan Felix yang kali ini sedikit berbobot. Biasanya, jangan harap berbobot. Baru berbicara satu kata saja Felix sudah bikin emosi.

"Terus gimana tuh?" Jisung menatap kearah Felix.

"Gimana apanya?"tanya Felix bingung.

Jisung menghela nafas, "Jinyoung setan. Lo barusan aja ngomong bener, eh sekarang malah lemot lagi"balas Jisung seraya menoyor pelan kepala Felix.

Felix terkekeh, kemudian ia menganggukkan kepalanya.

"Ya katanya lagi diurus sama anak-anak, habisnya Jinyoung parah sih. Sampek buat Hyunjin masuk rs gini"jawab Felix.

"Pengen gue kecilin tuh kepalanya Jinyoung"

"Udah kecil koplak!"

"Jinyoung siapa?"

him not mine; Hwang Minhyun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang