14.b

4.9K 782 28
                                    


Full flashback.

Hira pikir, pertemuannya dengan Minhyun sore itu akan menjadi pertemuan terakhirnya. Dalam artian ia tidak akan bertemu dengan sosok tampan yang merupakan cucu dari mr.Hwang tersebut, perjalanan singkat menuju ke rumah terasa berjalan cepat bagi Hira. Perkataan kecil yang keluar dari bibir Minhyun seolah menghipnotisnya, menariknya hingga masuk kedalam lubang yang paling dalam.

Seolah terhipnotis, tepukan kecil diwajahnya berhasil membuatnya tersadar dari lamunannya tentang kejadian sore kamarin. Kemudian ia menoleh, menatap sosok gadis berusia sama sepertinya yang tengah menatapnya bingung.

"Ngelamunin apa?"tanya gadis itu dengan aksen Indonesia nya yang berantakan.

Hira menggelengkan kepalanya, "Gak kenapa-kenapa"jawab Hira.

Rose menganggukkan kepalanya pertanda mengerti, kemudian ia kembali fokus kepada kertas dihadapannya. Karena memang mereka berdua tengah dikejar oleh deadline tugas yang harus dikumpulkan besok sore membuat keduanya memutuskan untuk mengerjakannya di kafe dekat dengan bibir pantai, tidak terlalu jauh dari rumah Hira ataupun flat Rose.

"Do you know Mark Tuan?"tanya Rose tiba-tiba.

Hira mengangkat kepalanya, kemudian mengernyitkan keningnya bingung. Mengapa sepupunya disebut.

"Ya, i know him because he is my brother"jawab Hira yang langsung kembali fokus kepada kertas dihadapannya.

Rose membelo, menatap Hira dengan tak percaya. "Really? Oh God, you know. I want to die because i saw him smile to sweetly"ucap Rose menggebu-gebu.

Hira sontak tertawa, "it's so funny, Ros. You can talk like this but you don't know that he is very annoying"ucap Hira diakhir tawanya.

Rose mendengus sebal, "Kamu benar-benar menyebalkan"sahutnya yang langsung membuat Hira tertawa terpingkal-pingkal.

Oh ayolah, siapa yang tidak akan tertawa saat tahu seseorang menyatakan bahwa seorang Mark Tuan yang berwajah datar itu memiliki senyuman manis. Benar-benar membuat Hira geli.

"Oh God, sorry i can't stop this"ucap Hira ditengah-tengah tawanya.

Melihat tersebut membuat Rose langsung melempar pensil hitam miliknya kearah Hira, namun dengan sigap Hira menghindar.

"Come on Hira, this isn't funny. You can't laugh like this. Please stop it"ujar Rose lagi yang langsung dibalas dengan anggukan kepala oleh Hira.

"Okay-okay, i'm sorry"balas Hira seraya menghapus air matanya yang tanpa sadar mengalir.

Rose mendengus kesal, kemudian ia melirik kearah belakang tubuh Hira, sontak keningnya mengernyit bingung.

"He who?"tanya Rose yang membuat Hira mengernyitkan keningnya bingung.

"He? Who?"tanya Hira yang bingung dengan pertanyaan gadis dihadapannya kini.

Rose berdecak, kemudian ia menunjuk sesuatu menggunakan dagunya. Membuat Hira yang memiliki rasa penasaran tinggi langsung mengikuti arah pandangnya, "Aku rasa sedari tadi ia terus memperhatikan mu"ucap Rose yang tidak direspon oleh Hira.

Rasanya waktu seolah berhenti, mata teduh milik seorang pria yang jadi objek lamunannya beberapa puluh menit yang lalu kini tengah berada didekatnya. Menatapnya dengan tatapan yang sulit Hira jelaskan.

"You know him?"tanya Rose yang diangguki oleh Hira.

"Ya, i know. Because, dia adalah pencuri hatiku"jawab Hira tanpa menoleh kearah Rose dan tentunya dengan bahasa yang bercampur aduk.

him not mine; Hwang Minhyun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang