15

4.5K 792 43
                                    

Minhyun masih ingat, bagaimana keluarga Hira memukulnya saat membawa Hira kembali dalam keadaan berbadan dua. Membuat Minhyun harus terpaksa dirawat dirumah sakit karena luka yang dideritanya cukup parah. Tulang hidung yang hampir patah, tulang rahang yang sedikit tergeser dan semuanya itu karena ulah ayah Hira dan juga Mark. Tapi Minhyun tidak mempermasalahkan hal itu, ia menerima. Karena bajingan sepertinya bisa dapat yang lebih parah dari itu sebenarnya.

Saat itu yang Minhyun khawatirkan adalah keadaan Bona yang mungkin menunggu kepulangannya, namun disis lain ia tidak bisa meninggalkan Hira. Keduanya sama-sama tengah mengandung anak dari hasil kerjanya. Dan Minhyun tidak bisa memilih harus bertahan dan menemani siapa. 

Semuanya berlalu dengan cepat, seperti jam pasir yang terus berjalan tanpa bisa ia cegah. Serapat apapun bangkai disimpan, baunya akan tercium juga bukan? Maka itu yang terjadi dengan Minhyun. Semuanya terbongkar, 1 tahun yang lalu. Saat Hira maupun Minhyun bersama dengan Varo tengah berjalan menyusuri sebuah pusat perbelanjaan yang senang didatangin oleh Bona. Dan Minhyun lupa jika hari itu biasanya Bona akan menghabiskan waktunya bersama Eunbi disana.

Tidak ada banyak kata yang bisa Minhyun ucapkan selain kata maaf, Bona meminta untuk pisah. Hira pun sama, tapi Minhyun tidak bisa melepaskan dua-duanya. Sehingga membuat Minhyun tidak melepaskan dua-duanya. Iya, Minhyun tahu dia brengsek, tidak perlu dikatakan lagi. Bahkan dia menyadari bahwa dirinya memang benar-benar brengsek. Minhyun sudah berusaha menjelaskan kepada Hyunjin, Hyunjin menerima hal itu. Meskipun hanya sedikit, karena sebenarnya anaknya itu tidak menerima keadaan seperti ini. Tapi berbeda dengan anak-anaknya dengan Bona yang benar-benar tidak mau mendengarkan penjelasan dari mulutnya. Memilih untuk mendiami Minhyun, dan hanya mendengar dari mulut sang mama saja.

Minhyun tidak percaya jika anak-anaknya tidak tahu kebenarannya sebenarnya. Bukan Hira yang menjadi pelakor, bukan Hira yang menggoda Minhyun. Namun Minhyun yang datang kepada Hira, dan juga hatinya memilih untuk mendua. Bukan salah Hira, ini semua salahnya. Salahnya yang terlalu brengsek hingga mencintai dua orang disaat yang bersamaan.

Minhyun menghela nafas pelan, kemudian ia mengangkat kepalanya. Menatap sosok Jinyoung yang masih terdiam, dan tentunya menangis. Berbeda dengan Jinyoung, Eunbi sudah menangis histeris. Tidak percaya jika Minhyun sebrengsek itu, Bona tidak bisa membendung tangisnya lagi. Sementara Seonho hanya diam, tidak mengerti dengan keadaan yang tengah terjadi.

"Ayah yang salah, bukan bunda. Ayah yang brengsek, bukan bunda yang salah. Ayah pikir kalian udah tahu," Minhyun menjeda ucapannya, mengambil nafas sebanyak-banyaknya kemudian menghembuskan nafasnya secara perlahan. Rasanya dadanya benar-benar sesak. "Tapi kalian gak tahu kebenarannya"

Minhyun menundukkan kepalanya membuat air matanya kembali luruh. Rasanya benar-benar sesak, sumpah. Jika waktu bisa diputar ulang Minhyun ingin bisa memiliki komitmen yang kuat terhadap Bona, dan tidak menyakiti hatinya. Namun Minhyun juga tidak bisa menolak bahwa ia juga senang bertemu dengan Hira. Wanita yang jika marah akan terlihat menggemaskan dimatanya, wanita yang selalu mementingkan perasaan Bona ketimbang perasaannya.

"Kalau kalian mau ayah buat ngelepasin bunda, gak papa. Ayah bakalan ngelakuin itu"


Hyunjin mengusap wajahnya kasar, hembusan nafasnya terdengar berat. Membuat Jisung, beserta Felix yang duduk tak jauh darinya menatapnya dengan tatapan melas. Pintu ruangan terbuka, menampilkan sosok Seungmin yang berjalan masuk seraya membawa sebuah plastik digenggamnya.

"Makan dulu Jin, lo belum makan dari tadi"ujar Seungmin.

Hyunjin hanya menggelengkan kepalanya, membuat ketiga sahabatnya itu menghela nafas kasar. "Makan dong, jangan buat bunda sedih"ujar Seungmin lagi.

Hyunjin masih terdiam, pandangannya tak lepas dari sosok Bundanya yang masih terlelap dengan alat bantu pernafasan dihidungnya. Keadaan bundanya benar-benar lemah sehingga harus menggunakan alat untuk membantu bundanya agar keadaannya tetap stabil.

him not mine; Hwang Minhyun✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang