"kok ayah udah pulang?"
Pertanyaan yang dilontarkan oleh Hyunjin itu sontak membuat Minhyun yang tengah meminum kopinya menoleh. Menatap kearah anak sulungnya dengan senyuman tipis.
"Kerjaan udah kelar, jadi ayah cepet-cepet pulang"jawab Minhyun yang kembali menyesap kopinya.
Hyunjin menganggukkan kepalanya, meletakkan almamater sekolahnya dikursi meja makan, dan segera duduk tepat disamping kiri sang ayah. Sementara Varo duduk dipangkuan ayahnya sambil memainkan ponsel.
"Aku kira ayah bakalan kesini besok, kan jadwal ayah bukan hari ini"kata Hyunjin sambil mengambil segelas susu putih, dan langsung meneguknya.
Minhyun tersenyum kecil sambil menatap anak laki-lakinya yang tengah meminum susu putih tersebut.
"Salah emang kalau ayah nengok anak ayah?"tanya Minhyun.
Hyunjin meletakkan gelas susunya, menatap kearah Minhyun kemudian menggelengkan kepalanya, "Gak salah. Tapi takutnya mama Bona nyariin"jawab Hyunjin.
Minhyun terdiam, tidak menjawab ucapan Hyunjin. Tak lama Hira datang dengan masih mengenakan pakaian selaman, meletakkan 2 piring berisikan nasi goreng ayam kehadapan Minhyun, maupun Hyunjin. Kemudian kembali lagi berjalan ke dapur, dan tak lama datang lagi dengan membawa 2 piring yang 1 nya hanya diisi dengan beberapa macam nuget. Hira duduk dihadapan Hyunjin. Meletakan 2 piring tersebut, mengambil nasi yang ia letakan diatas piring berisikan nuget. Kemudian mengambil alih Varo dari pangkuan Minhyun, untuk duduk dipangkuannya.
"Buruan dimakan sarapannya, habis itu berangkat ke sekolah. Nanti siang motornya biar diambil sama pak Nur"ujar Hira.
Hyunjin hanya menganggukkan kepalanya, kemudian ia meraih piringnya. Dan segera menyendokkan nasi kedalam mulutnya.
"Motor Hyunjin emangnya kenapa?"tanya Minhyun yang tertarik dengan ucapan Hira barusan.
"Mogok, lupa ganti oli, sama karbo motornya agak bermasalah"jawab Hyunjin.
Minhyun menganggukkan kepalanya, "Terus berangkat pakai apa?"tanya Minhyun lagi.
"Pakai mobilku mas"jawab Hira.
"Nda! Angan diambil hpnya!"seru Varo saat Hira mengambil paksa ponsel miliknya dari genggaman Varo.
Hira mendelik, "Makan dulu! Nanti main lagi main hpnya"seru Hira yang membuat Varo merengut.
Minhyun terkekeh, "makan geh, nanti ayah kasih hpnya lagi"ujar Minhyun.
Varo menatap Minhyun dengan mata bulatnya, "Janji?" Minhyun menganggukkan kepalanya. Mengusap rambut Varo dengan sayang.
"Bun, nanti aku pulang agak malem. Mau latihan futsal, terus diajak kumpul basket"ucap Hyunjin yang dibalas anggukan oleh Hira.
"Iya, nanti bunda siapin bekal buat kakak. Udah bawa baju ganti?"ujar Hira yang diangguki oleh Hyunjin.
"Handuk nanti ditaro dimobil aja, sama sepatu buat main futsalnya juga. Nanti jangan lupa beli minuman isotonik"ingat Hira lagi. Hyunjin hanya menganggukkan kepalanya, masih fokus dengan sarapannya.
"Hyunjin ikut basket?"tanya Minhyun.
Hyunjin menoleh, kemudian mengangguk-anggukkan kepalanya. "Tapi cuman jadi pemain cadangan"
"Gak ikut osis? Kaya Jinyoung?"tanya Minhyun lagi.
Hyunjin menggelengkan kepalanya, "Enggak. Gak tertarik. Lagian kita beda sekolah. Meskipun sekolahnya deketan"jawab Hyunjin.
Setelahnya keadaan berubah menjadi hening, hanya diisi dengan rengekan Varo yang sesekali memprotes saat Hira menyuapinya.
Tak lama Hyunjin bangkit dari duduknya, mengambil almamaternya, dan langsung memakainya. Melihat hal itu sontak membuat Hira langsung menyerahkan Varo kepada Minhyun. Ia bergegas berjalan kearah dapur, dan kembali dengan membawa sebuah kotak bekal untuk Hyunjin.
"Dimakan. Kalo malu makan dikelas, dimakan pas mau latihan futsal. Makannya didalam mobil aja"ujar Hira sambil menyerahkan kotak bekal berwarna biru tersebut kepada Hyunjin.
Hyunjin hanya terkekeh, mengambil alih kotak bekal tersebut. Mencium kedua pipi Hira, sebelum akhirnya beralih mencium tangan Minhyun. Dan terakhir mengusap kepala Varo yang memainkan sendok makannya.
"Gak malu lah, kan bunda yang masak. Nanti kalo bunda mau pulang bilang Hyunjin, nanti Hyunjin jemput"ucap Hyunjin.
Hira menganggukkan kepalanya, "Iya gam—"
"Bunda nanti sama ayah, Hyunjin fokus aja latihannya"potong Minhyun langsung.
Hyunjin menoleh kearah sang ayah, menganggukkan kepalanya. Kemudian ia mengambil tas sekolahnya yang ia letakkan dilantai.
"Hyunjin berangkat dulu, yah, bun"pamit Hyunjin sambil berlalu.
Hira kembali duduk disamping kanan Minhyun, membereskan bekas sarapan Varo, dan juga Hyunjin. Kemudian ia melirik piring Minhyun yang masih penuh.
"Kok gak dimakan mas?"tanya Hira bingung.
Minhyun hanya tersenyum tipis, "aku makannya bareng sama kamu"jawab Minhyun yang membuat Hira tersenyum.
"Yaudah ayo makan, habis itu mandi. Biar gak telat kekantornya"balas Hira yang diangguki oleh Minhyun.
Keduanya pun makan dalam keadaan diam, sesekali menanggapi ocehan Varo yang suka bertanya tentang suatu hal. Hingga tak lama keduanya selesai dengan urusan makan, Hira langsung membawa bekas makan kewastafel. Dan segera mencucinya.
Namun ditengah-tengah ia sedang fokus mencuci piring, sebuah tangan melingkar di pinggangnya. Memeluknya dari belakang. Itu Minhyun.
"Varonya mana mas?"tanya Hira yang masih fokus dengan cucian piringnya.
"Diambil sama mbak buat dimandiin"balas Minhyun sambil meletakkan dagunya diatas kepala Hira. Menghirup aroma shampoo yang dipakai oleh Hira.
"Kamu udah bilang ke mbak Bona kalo nginep sini?"tanya Hira.
"Buat apa aku harus ngasih tahu dia, akukan kerumah istri ku"balas Minhyun yang terkesan datar.
Hira menghela nafas, "Seonho pasti kangen sama kamu mas. Diakan manja banget sama kamu"ucap Hira lagi.
Minhyun melepaskan pelukannya, menarik tubuh Hira hingga menghadap kearahnya.
"Kenapa sih bahas itu terus?"tanya Minhyun yang terdengar kesal.
Hira menundukkan wajahnya, "akukan cuman bilang. Takutnya mbak Bona salah paham mas"balas Hira.
Minhyun berdecih, ia meraih dagu Hira dengan tangannya, membuat Hira menatap kearahnya.
"Dia ngerti, istriku bukan cuman dia. Tapi kamu juga istriku, aku harus bisa adil bukan?"tanya Minhyun yang kemudian langsung mengecup bibir Hira.
----
TbcHeuheuheuheu, selamat pagi!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
him not mine; Hwang Minhyun✓
FanficImagine story off Hwang Minhyun x OC. story by; Kairzel